“Inspirasi yang melintasi langit fikiran kita tidak datang begitu saja, ia tidak bisa dimunculkan sesaat saja, keberadaannya laksana sebuah seruan yang dititipkan untuk ditebarkan kembali. Disinilah tugas mulia seorang penulis yang kemudian menyemai benih-benih inspirasi itu dimanapun ia mampu, menulisnya agar anugerah itu bertaburan. Agar semesta ini ramai bertasbih memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala”

ღبِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيღ Saya mulai dengan salam dari Syurga! Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.. Semoga Kesejahtraan, Sholawat serta Salam selalu tercurah kepada kekasih Alam ✿ܓMuhammad Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wassalam beserta keluarga, sahabat, tabiin dan tabiat serta pengikut yang setia dengan Assunahnya hinga akhirul Jaman. Sahabat pena yang dirahmati. Ketika inspirasi itu menyapa, menggetarkan hati, memacu dan membangkitkan jiwamu, disana tak ada seorangpun yang melihatnya dan tugas jari-jarimulah untuk mengalirkan dan menerjemahkannya kedalam bentuk tulisan agar pesan itu terhantar menjadi inspirasi dan makanan bagi jiwa yang dahaga dan membutuhkannya. Adalah Allah Subhana Huwwa Ta’ala Yang Maha Sempurna, Dia dengan Kemaha-an-Nya tidak memerlukan siapapun untuk menegur manusia dengan hidayah-Nya, tapi menulis inspirasi itu adalah ladang amal yang pahalanya terus mengalir kepadamu sepanjang hayat selama penulisan disertai ‘ruh’ niatan ikhlas Lillahi Ta’ala. Dalam suasana bahagia ini, izinkan saya berbagi inspirasi tentang sebuah seni menulis dan mengintip rahasia kebahagiaan di dalamnya. Jujur, saya hingga saat ini tidak pernah belajar cara menulis secara khusus ataupun memiliki latar belakang baik jurnalistik ataupun kuliah di kampus Syariah. Saya hanya seorang penulis biasa, masih sering terperangkap dalam tebing curam antara kebenaran dan kesalahan. Saya bukan penulis handal, namun saya bahagia dengan setiap tulisan saya”. Tulisan saya hanyalah ungkapan terimakasih saja atas kemerduan hidayah-Nya, saat inspirasi inspirasi itu datang bertaburan menyentuh dan menggetarkan dinding hati yang berdebu ini. Hingga terlintas ingin mencatatnya untuk sekedar melepas dahaga jiwa sesiapa saja yang di izinkan dan dikehendaki-Nya untuk membacanya.. Dicatatan kesekian ini, saya sangat ingin sesiapa saja yang pernah terinspirasi oleh catatan saya mengetahui “1001 rahasia” atau teknis menulis yang meliputi hal-hal sederhana yang perlu diketahui. Saya berharap bisa memunculkan minat “berani menulis”. Rahasia menulis itu telah saya perinci dalam point point berikut secara berurutan, silahkan simak hingga selesai: 1. MENULIS DARI HATI “Ketahuilah, bahwasannya apa-apa yang anda alirkan dari hati anda akan didengar dan sampai ke hati pembaca pula”. Jadi menulislah dari hati, karena dalam hati terdapat bisikan kebenaran. Ketika kita menuliskan kebenaran, tulisan kita akan mudah diterima oleh hati hati yang “secara fitrah” cendrung membenarkan kebenaran. “Menulislah ketika hatimu sedang lembut”, dan jangan hanya menulis apa yang anda fikirkan, karena fikiran sangat terpengaruhi oleh pemahaman, fikiran rentan terpengaruhi oleh nafsu dan pengaruh lingkungan dimana kita berada. Tanamkan niat dalam hati, bahwa “Tulisan saya adalah ungkapan syukur saya, atas inspirasi yang menyapa saya hari ini dan saya ingin siapa saja yang membacanya terinspirasi”, hingga ketika tak sesiapapun tertarik atas tulisan itu, hati anda telah berbahagia dan para malaikat telah mencatat tulisan itu sebagai satu kebaikan yang utuh disisi-Nya. Dan mulailah menulis… 2. MENCATAT SETIAP INSPIRASI Sahabat pena yang dirahmati, dalam hidup kita terdapat ribuan atau bahkan mungkin jutaan ideu-ideu, pemikiran dan inspirasi baik. Ia berlintasan dalam setiap pengalaman jiwa, baik itu sedih, senang, kecewa atau ditengah canda tawa sekalipun . “Catatlah setiap nuansa inspirasi itu ketika ia masih hangat”. Ketahuilah, yang membedakan penulis dengan pembaca pasif itu hanya sedikit. “Seorang penulis bukanlah mereka yang memiliki banyak pengalaman jiwa, penulis adalah mereka yang rajin menuliskan bisikan-bisikan inspirasi itu tepat saat inspirasi itu menyapanya (ia menulisnya sebelum ia terlupa) sedangkan pembaca pasif, saat inspirasi itu datang ia hanya mengangguk-nganguk dan menikmati inspirasi itu sendiri”. Tulislah inspirasi itu kedalam media yang ada dihadapan anda. Bisa kertas, hape, iPad, laptop atau media apapun. Jangan berkata tidak ada fasilitas, alam semesta ini adalah fasilitas.. Semua manusia pasti pernah menemui banyak inspirasi di jalanan yang ia singgahi, tentunya mereka juga mendengar banyak bisikan inspirasi tersebut. Jangan nikmati inspirasi itu sendiri, jangan hanya tersenyum, mengangguk-ngangguk dan membiarkan ia berlalu atau mengabaikannya, tanpa menulisnya. Tulislah setiap inspirasi itu. Ketahuliah, hal yang sederhana bagi dirimu mungkin adalah hal yang luar biasa bagi yang lain. Karena hal atau inspirasi yang terlintas dalam nurani kita adalah sifatnya berupa kebenaran (ingat semua pembaca menyenangi kebenaran). Tulislah.. 3. KEYAKINAN DAN KESUNGGUHAN Dalam setiap awal penulisan, tanamkan satu keyakinkan bahwa tulisan yang anda goreskan itu “sangat penting” dan “layak” untuk dibaca. Keyakinan adalah hal utama yang akan menjadi “power” untuk menulis, bagaimana pembaca akan yakin membaca karya anda jika anda sendiri tidak yakin? Setelah berkeyakinan penuh, bersungguh-sungguhlah dalam menulis dan tulislah hingga selesai. Keyakinan dan kesungguhan ini nantinya akan menentukan kadar dan kualitas setiap buah karya anda. Dan mulailah menulis.. 4. EXPRESIKAN DIRIMU! Jangan sekali kali menjerat dirimu dengan pemikiran bahwa anda tidak tahu cara menulis. Lepaskan kaidah-kaidah penulisan yang anda pelajari di sekolah atau dikampus-kampus sastra, mulailah ber-expresi dan tunjukan bahwa gaya bebas anda mampu mengalahkan penulis-penulis yang terikat gaya sastra sekalipun.. Tunjukan bahwa gaya anda beda, curi perhatian pembaca dengan cara yang berbeda Dan mulailah menulis… 5. BERBAHAGIA DALAM MENULIS Seorang penulis yang menulis dengan ilmu, ia akan berbahagia dengan setiap tulisannya. Karena ia telah menyediakan banyak hidangan yang membahagiakan pembacanya. Terlepas waktu kapan dan dimana, terlepas tulisan itu menjadi karya besar atau tidak, terlepas karya tersebut menghasilkan uang atau tidak – bahkan terlepas karya itu di baca atau tidak! Ayo mulailah menulis.. 6. SELEKTIF INOVATIF DAN INSPIRATIF Dalam menulis kita juga harus selektif, dalam artian cermat dan teliti dalam menyaring dan mengalirkan apa-apa yang ada dalam kepala kita saat itu. Jangan mencemari tulisan anda dengan menuliskan keluhan-keluhan, jangan menebarkan aib sendiri dan kesedihan-kesedihan tanpa ujung dengan harapan agar orang lain ikut hanyut dan merasa kasihan dengan dirimu yang menyedihkan? “Menyedihkan sekali jika anda menulis hanya untuk mengeluh. Sekali lagi, menyedihkan!”. Jika anda seorang beriman, maka saya katakan anda memalukan! Mengeluhlah kepada RABBmu, ungkap dan ceritakan kesedihan dan kekecewaan itu kepada yang berhaq mendengarnya. “Sekali lagi jangan cemari tulisan anda dengan keluhan”. Dengan menuliskan keluhan, hal itu akan menebar keresahan bagi orang lain dan itu tidak baik untuk kesehatan. Internet ini adalah kemudahan media yang telah Allah persiapkan untuk menghantarkan Hidayah-Nya melalui tulisan-tulisanmu, kehadirannya merupakan bagian dari nikmat dan kemurahan-Nya yang mutlak harus kita syukuri. Sebuah pengecualian, kita, bisa saja “curhat” atau menumpahkan kesedihan dalam tulisan itu dengan sebuah visi tertentu. Misalnya dengan tujuan agar tulisan itu bisa menyentuh pembaca yang diperkirakan memiliki pengalaman jiwa yang sama. Katakanlah anda sedang mencoba membidik target konsumen tertentu semisal; pasangan-pasangan yang sedang bersedih pasca cerai, para penjelajah cinta segitiga, kisah perselingkuhan… itu syah-syah saja, karena penulis seperti itu juga “terbukti sukses” meraih pasar. Tapi ingat, karya seperti itu hanya bertahan musiman saja. Jangan mengeluh, mulailah menulis.. 7. HINDARI MONEY ORIENTED Sebagai penulis Muslim dan Muslimah yang berkualitas dan ingin bahagia. Saya sangat menyarankan jangan sekali-kali memulai dengan prioritas uang, mulailah menulis dengan misi menebar kebaikan dan kebahagiaan. Karena dengan menebar kebahagiaan, dengan sendirinya kebahagiaan itu akan memantulkan biasan. Kebahagiaan itu akan menyinari hati kita sebagai biasan indah dari kebahagiaan yang kita tebarkan, hingga kita akan bahagia sebelum buah atau karya tulisan anda dilirik publisher.. Bahkan anda akan berbahagia disetiap saat menuliskan draft-draft tulisan tersebut, bahkan sebelum catatan itu berhasil utuh menjadi sebuah buku. Ingat, mulailah menulis.. 8. CERDAS DALAM MEMILIH TEMA Jangan bingung dengan kata thema ini. Untuk menjadi penulis yang bahagia dan “tampil beda” kita harus “berbeda” dalam mengartikan kaidah dan bahasa penulisan. “Tema saya definisikan sebagai sesuatu yang menjiwai tulisan secara menyeluruh”. Usahakan apa yang kita tulis mengarah kepada satu topic saja. Ingat, thema ditentukan sebelum kita memilih judul. Judul bisa dibubuhkan belakangan, sementara tema harus ditentukan pertama kali sebelum menulis. Thema mulai ditentukan ketika kita telah memutuskan untuk menulis atau menrjemahkan sebuah lintasan inspirasi yang ingin kita terjemahkan kedalam bentuk tulisan. Hal tersebut perlu dilakukan agar tulisan itu terarah. Pembaca akan puas membaca sesuai dengan tema yang mereka cari, dengan tema terarah pembaca akan menemukan dengan mudah pesan yang anda “jual” dibalik judul tulisan anda. Sederhananya, ketika kita mengusung tema syariah yang kemudian di spesifikan lagi menjadi harokah kemudian lebih dispesifikan lagi menjadi dakwah atau jihad atau khilafah – dan sebagainya – maka bahasan lain, semisal hal-hal pribadi atau pemikiran kita jangan disertakan. Jikapun mau, maka sertakan hal tersebut sebagai topic pendukung saja. Jangan bingung, kaidah ini tidak baku, mau judul atau thema dulu ga apa-apa.. Yang terpenting, mulailah menulis… 9. MEMPERCANTIK JUDUL Sahabat pena, “judul yang menarik akan menarik perhatian pembaca lebih banyak!”. Semakin banyak pembaca yang meng-apresiasi karya kita, semakin besar porsi energi yang memacu motivasi kita untuk terus menulis. Apresiasi dari pembaca selanjutnya bisa kita jadikan tolak ukur kualitas tulisan kita. Sebagai sample sederhana, perhatikan dan analisa judul tulisan dibawah ini. Judul 1; “Tamasya kerumah Nenek” Judul 2; “Seraut senyum dibalik garis keriputnya” Saya secara pribadi jika menemukan dua judul tulisan itu, akan lebih tertarik membaca tulisan dengan judul ke-dua. Mulailah menulis.. 10. MENJIWAI ISI TULISAN Jiwai tulisanmu! Dalam setiap judul tulisan, usahakan ada satu pesan yang ingin anda sampaikan. Hadirkan pesan tersebut dalam isi atau kesimpulan dari keseluruhan tulisan. Jika tulisan itu berupa fiktif, usahakan anda masuk kedalam tokoh utama atau salah satu tokoh di dalamnya. Jika tulisan yang anda sajikan adalah hal-hal yang ilmiah atau bersifat informatif, maka jangan sekali kali menjadikan ruang tulisan anda sebuah karangan bebas. Karena hal itu hanya akan menjadikan tulisanmu bahan tertawaan bagi orang orang yang berpengetahuan tentang itu. Dalam betuk apapun tulisan anda… Usahakan untuk menghiasai dan menaburi setiap lembar tulisan anda dengan nilai-nilai kebenaran, jika anda seorang faqih maka sisipkan nilai-nilai keindahan al Hadits dan Al Qur’an. Tidak usah kaku, kedua sumber kebenaran ini bisa diterjemahkan kedalam bahasa dan berbagai bentuk dengan tidak menghilangkan isi dari keduanya. Ini terdengar berat, tapi sebenarnya tidak. Jika kita takut salah, jangan menulis sebuah ayat atau hadits, kita cukup memunculkan isi dari ayat atau hadits tersebut. Sebagai referensi, kita juga harus membuka kitabnya sendiri. Hal ini juga tidak berat, saat ini sudah tersebar tafsir tafsir Al Qur’an dan Hadits digital di internet. Kita hanya harus cermat dalam memilih, mana yang shahih atau palsu. Hal ini adalah perlu dilakukan agar tulisan itu tidak “kosong” atau hanya berupa fikiran-fikiran yang dipengaruhi emosi anda belaka. Selain itu hal tersebut dilakukan agar tulisan anda bernilai dakwah untuk investasi akhirat Anda. Disanalah tulisan kita akan bernilai ibadah, insya Allah.. Mulailah menulis.. 11. BUBUHKAN DIKSI Taburi karya tulisan indah anda dengan diksi (pilihan kata) agar menyentuh hati pembaca. Keindahan diksi yang anda bubuhkan adalah salah satu pemikat yang tidak bisa dicuri tukang copy-paste. Diksi itu akan melekat dalam setiap tulisan anda dan keberadaannya akan menjadi “ciri khas” yang tidak dimiliki penulis lain. Jangan sekali kali copy paste tanpa menampilkan referensi. Karena hal tersebut akan mencemari tulisan anda saja, dan dengan demikian karya anda akan terkesan tidak professional. Dan, mulailah menulis.. 12. SINERGI ANTAR PARAGRAPH Jadikan antara paragraph pertama dan berikutnya, paragraph awal dan paragraph akhir memiliki sebuah sinergi yang saling berkaitan. Agar pembaca bernafsu untuk “melahap” keseluruhan tulisanmu hingga mereka menemukan pesan yang ingin anda sampaikan. Inilah sebuah seni yang akan membuat tulisan anda dibaca disetiap paraghrapnya, mereka merasa puas dan menemukan pesan indah di dalamnya. Jika mereka bahagia membaca tulisanmu, mereka akan mencari tulisanmu di edisi selanjutnya. “Dengan menerapkan sinergi antar paragraph, disana tulisan anda akan menjadi kokoh”. Dan Mulailah menulis.. 13. TAMPILKAN CIRI KHAS Tampilkan sebuah ciri khas dalam setiap tulisan anda, ini bersifat opsional dan tergantung gaya seni dan kreatifitas serta inovasi masing-masing. Sebagai gambaran, saya hampir selalu memoles karya karya kecil saya yang berbentuk tulisan dengan menambahkan sentuhan diksi lembut untuk menyentuh hati pembaca dan memanjakannya. Secara tidak langsung, pembaca akan mengenali karya kita. Hal ini telah saya buktikan sendiri. Banyak laporan dari teman teman ketika tulisan saya yang di copy-paste di blog bebas. Bahkan suatu ketika, saya membuat page facebook tanpa identitas dan mulai menulis disana dan.. pembaca langsung “mengenalinya”, mereka tahu bahwa itu adalah tulisan saya. Ingat, peran pembaca itu penting untuk kelanjutan karier menulis kita.. Ayo nulis.. 14. PERSONAL BRAND & COPYRIGHT Personal Brand, adalah bukan hal utama, tapi dari inilah kita dikenal. Seperti anda mengenal saya dengan Nama Pena Nuruddin Al Indunissy atau disingkat NAI saja. Personal brand ini tidak mencerminkan kesombongan, keberadaannya hanyalah sebuah tanda pengenal atau identitas saja. Jadi ketika anda sudah siap untuk menerbitkan sebuah buku, Personal brand itulah yang nanti akan dipakai sebagai Copyright karya anda. Copyright atau Hak Cipta adalah tingkatan berikutnya. Setelah karya anda diminati pembaca secara luas dan anda mulai percaya diri untuk menerbitkan buku, disanalah kita ngurus-ngurus Copyright kepada yang berwenang. Simkuring oge teuacan apal lah tentang yang ini mah.. :D Tak apa apa, yang penting Mulailah menulis.. 15. EDITING Editing dan penyempurnaan tulisan adalah hal yang harus dilakukan setelah selesai menulis, baca kembali, buang dan tambahkan diksi yang diperlukan serta perindah paragraf pertama dan sisipkan hal bermanfaat di tengah atau akhir tulisan. Paragraph pertama adalah sangat penting setelah judul.. Karena setelah pembaca membaca judul, dan paragraf pertama, disinilah pembaca akan memutuskan; melanjutkan membaca atau meninggalkan tulisan yang sudah susah payah anda tulis. Banyak tulisan yang isinya luarbiasa dan syarat makna namun diabaikan pembaca. Dengan demikian pesan penting didalamnya tidak sampai. Mulailah Menulis… 16. JIHAD & IKHLAS Dari Anas radiyallahu ahna, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu.” (HR Ahmad dan Nasa’i). Saudaraku, tidak dipungkiri kadang tulisan bisa lebih tajam dari lidah. Bahkan beberapa kali lebih tajam! Sertakan Ikhlas dan jihad fi sabilillah untuk menegakan kalimat tauhid dalam setiap tulisanmu. Agar setidaknya, jika tulisan tersebut tidak menjadi karya terkenalpun, tulisan kita telah bernilai dakwah dan Insha Allah kita telah memiliki potensi amal ibadah yang baik sebagai pahala dalam rangka mencari keridhaan Allah. 17. LEPASKAN KETAKUTAN Jangan mengira semakin banyak pengalaman hidup dan ilmu yang anda miliki, akan semakin memacu semangat untuk menulis. Tidak sama sekali. Semakin banyak yang kita ketahui justru akan membuat kita semakin takut dan hati-hati dalam menulis hingga akhirnya anda batal jadi penulis. Saat diri anda penuh dengan ilmu, disana otak kanan dan otak kiri anda akan saling tarik menarik. Otak kirimu memerintahkan jarimu agar tulisanmu ilmiah dan berdasarkan fakta dan data data, sementara otak kananmu menyuruhmu menyajikan karya artistik dan indah dalam tulisanmu. Sedikit abaikan otak kirimu, karena anda bukan sedang menulis laporan, skripsi atau tesis. So, mulailah menulis… 18. MULAILAH MENULIS!! “Perjalanan menempuh ratusan ribu kilometer harus dimulai dengan ‘satu langkah kaki”. Inilah pesan yang teramat ingin saya sampaikan; “Mulailah menulis…”, mari ramaikan jagat raya dunia maya ini dengan aroma keindahan Al Islam.. Sertakan ikhlas dalam peletakan dasar-dasar diseluruh aktifitas penulisan anda. Jadikan setiap tulisan-tulisan itu sebagai ajang untuk meraih pujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam rangka meraih Keridha’an-Nya. Jangan berorientasi uang dulu.. Karena jika Allah Ridha, apa sih yang enggak untuk-Nya? untuk kebahagiaanmu, di Dunia yang sebentar ini? Anggaplah tulisan anda sebuah Investasi untuk Akhirat anda, yang akan terus menerus dibaca dan mengalirkan kebaikan dan pahala kepada anda. Maka mulailah menulis saat ini. Saat ini Juga.. POINT 19, 20, 21… Hingga 1001 Point selanjutnya ;) bisa kamu tentukan sendiri… Menulislah dengan bahagia, agar jiwamu bahagia.. Sungguh kukatakan dengan indah, aku berbahagia dengan tulisanku. Jangan bertanya berapa uang yang kuterima atas pena yang telah tergores tanpa letih ini, tapi intiplah oleh kalian kebahagiaan kebahagiaan yang terpancar dari tulisan tulisanku.. Sungguh menulis adalah keindahan,.. Islam itu indah, maka tulislah dengan keindahan.. Jadikan dakwah sebagai jalanannya.. Islam is Art. Its such a way, a perpect highway to paradise of Allah.. “Barangsiapa yang mengajak manusia kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti orang mengerjakan kebaikan itu tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya. Dan siapa yang mengajak pada keburukan, maka ia berdosa seperti orang yang mengerjakan dosa itu, tanpa dikurangi sedikitpun” (Al Hadits✿ܓ Semoga catatan inipun menjadi Ilmu dan Inspirasi, Agar melahirkan pena pena baru, agar pena itu terus tergores menyapa, menggetarkan dan meluluhlantakan pemikiran pemikiran batil dengan menyandarkan sepenuh kekuatan kepada Allah Azza wajala. Sekali lagi, sebelum kalian pergi dan lupa sama tulisan ini.. “Mulailai menulis…! Mulailah menulis…!”Mulailah menulis…! Jangan mengira facebook itu ga bagus buat belajar nulis, teruslah menulis meski sendirian dan tak indah… Jangan kaget jika di tahun berikutnya kamu telah menjadi penulis terkenal.. Tahukah saya menulis pertengahan 2010 lalu, dan dipertengahan 2011 kemarin inbox saya mulai ramai yang bertanya: “Brother.. dimana saya bisa beli buku Anda? Saya cari di pojokan buku Islam di Gramedia kok ga ada?” Sungguh saat itu saya tersenyum bahagia. Disinilah uang akan berbicara, publisher akan mencarimu bukan kamu yang cari publisher.. Created on on Tuesday, March 1, 2011 at 2:07am Revise on August 12-2011 Revise on March 06-2012 Ahhamdulillah.. Praises to Allah.. Praises for Allah.. ✿ܓSalam penuh kebahagiaan, NAI – RIYADH 201