Logo

Kajian RehabHati (TFT, 8)

Kajian RehabHati (TFT, 8)

Kajian 8 | Muntah Darah saat Tazkiyyah Namun Tidak Ada Reaksi Saat Ruqyah

Bismillah asholatu wassalamu ‘ala Rosulillah, wa’ala alihi wa shohbihi ajma’in wa man tabi’ahum bi ihsani ila yaumiddin. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang maha luas dan kekal kasih sayangnya. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah limpah kepada Rasulullah beserta orang tercinta didekatnya, keluarga, keturunan dan seluruh pengikutnya hingga Akhir jaman. Selamat menunaikan ibadah shaum di romadhan hari yang kedua ini, untuk segenap keluarga besar RehabHati Indonesia dan seluruh mukminin-mukminat yang berbahagia terutama di group Trainer Rehab ini.

Persoalan: “Afwan ust. Untuk tazkiyatun nufus, ana pernah beberapa kasus ketika di berikan tazkiyatun nufus peserta merasakan pusing-pusing bahkan pernah ada yang muntah darah, tapi ketika proses ruqyah ada yang tidak bereaksi pada umumnya ruqyah (muntah/kesurupan)…”
Pertanyaan ana bagaimana menyikapi kasus tsb..?

Ada 3 masalah dan 3 jawaban besar dalam pertanyaan diatas.
Effect Tazkiyyah, Muntah Darah, dan Tidak Ada Reaksi dalam Exsekusi Ruqyah.

Yang pertama, kenapa saat menyampaikan tazkiyyah An-nafs sudah mulai terjadi reaksi pusing pada audience atau object yang ditazkiyyah?

Kata tazkiyyah itu berarti penyucian, dalam hal ini penyucian jiwa dari kotorannya. Kotoran pada jiwa manusia yang terdiri dari dosa (syirik, riba, maksiat), sifat hasad (kesombongan, dengki, dendam, keras hati, ria dll), hubbudunnya, ritual amalan bid’ah dll.
Merupakan rumah bagi syaitan itu mulai terbersihkan saat sang trainer atau penasehat menyampaikan materi RehabHati.
Jiwa itu mulai bercahaya dan kegelapan perlahan sirna. Semangat yang ditularkan itu merambat memasuki relung jiwa manusia yang terbelenggu dan membangunkannya. Disana syaitan mulai gelisah!!!

Syaitan-syaitan itu gelisah karena jiwa manusia mulai tersadar. Inilah sesungguhnya ruang penyiksaan buat para syaitan dikalangan jin, mereka dibiarkan menunggu berjam-jam hingga eksekusi sesungguhnya. Sementara jiwa manusia semakin siang semakin membara. Makanya kita melihat peserta RehabHati biasanya keluar masuk kamar mandi. Mereka muntah diam-diam, dalam hal ini jin-jin nya sudah rujuk dan pergi atau memang tidak kuat dengan ancaman dihadapannya.

Sampai paraghraf ini sebenarnya semua pertanyaan sudah terjawab, namun tidak ada salahnya kita mendetailskannya.
Artinya, jika syaitan itu sudah keluar maka saat eksekusi, automaticalli tidak akan terjadi muntah atau reaksi lagi.

Selanjutnya, adalah tentang reaksi ruqyah.
Secara umum reaksi dari ruqyah itu terdiri dari;

1. Muntah (keluarnya racun, makanan, daging, darah, benda sihir, buhul sihir atau bahkan mahluk tidak dikenal dari mulut). Selanjutnya akan dibahas di dalam bahasan ‘muntah dalam ruqyah dan hukumnya terkait rhomadhon’.

2. Gerakan dalam jasad atau tubuh manusia. Gerakan ini dibagi dua, ada gerakan lembut dan kuat.
Gerakan lembut dibagi dua; yang terlihat oleh mata manusia dan gerakan yang hanya bisa dirasakan oleh pasien semisal debaran jantung yang menguat.
Gerakan kuat dibagi empat;
– Gerakan tidak menentu semisal kejang atau tidak terkendali (bisa jadi ini adalah expresi panik atau kesakitan dari mahluk jin dalam tubuh atau tipu daya semata).
– Gerakan kedua adalah gerakan menyerang teraphist (dari syaitan yang sudah menguasai jantung dan otak manusia) dengan tujuan menghentikan bacaan.
– Yang ketiga adalah gerakan symbol. Gerakan simbol ini beragam, ada yang menunjukan jenis ilmu yang ia pelajari (tenaga dalam, pernafasan, jurus-jurus tertentu dll), ada yang merupakan ilham dari Allah berupa pertanda yang kemudian disebut faktor X (dijelaskan di pharaghraf selanjutnya).
– Yang keempat adalah gerakan yang menunjukan jenis dan peradaban atau tempat jin berasal semisal tingkah laku seperti monyet, seperi kura-kura, seperti ular, seperti harimau dll yang menunjukan typical jin. Yang terakhir adalah kegaduhan, apa-pun bentuknya, baik mengamuk atau bicara tanpa henti dan teriakan-teriakan.

Semuanya bertujuan menghentikan bacaan peruqyah karena syaitan-syaitan itu tidak berkuasa mendengar kalamullah. Khusus teriakan tangisan harus diperhatikan,
karena indikasinya ada dua;
– Yang pertama adalah karena marah yang tidak terbendung dalam jiwa pasien
– Yang kedua adalah jin yang kesakitan.

Adapun mengenai faktor X yang dimaksudkan adalah peristiwa turunnya Ilham kepada peruqyah, dimana terjadi hal yang tidak biasa pada pasien. Semisal dalam kasus pertama, seorang pemuda yang sakit jantung ketika diruqyah bergetar seluruh tubuhnya dan sesak nafas. Setelah seluruh proses ruqyah berlangsung ada keanehan pada kaki kanannya, ia tidak berhenti bergetar bahkan semakin keras semakin kuat. Dalam hal ini, peruqyah disanrankan untuk berhenti sejenak dan memohon petunjuk kepada Allah dengan dzikir, berdo’a, shalat, berwudhu atau cukup berhenti sejenak. Saat peristiwa diatas terjadi di bangka belitung, tiba-tiba saya terlintas sebuah peristiwa di Baturaja, Sumsel. Saat itu ada seorang pemuda yang sama demikian dan sebabnya karena pernah menendang ibundanya, saya ceritakan hal ini kepada audience (karena saat itu saya sedang melakukan demontrasi ruqyah dihadapan 300an peserta), dan anak ini kontan menangis dan berkata; “Saya ketika dinasihati ibu… suka lari. Kaki kanan saya ini mengajak berdiri dan pergi” katanya sambil menangis. Dalam hal ini kasus selesai, ketika anak itu bertaubat dari dosa kepada ibunya (dalam kasus ini) maka syaitan dikakinya yang diam disebabkan dosa itu akan serta merta keluar.
Jadi jin sudah mau keluar namun terhalang dosa manusia itu sendiri. Wallahu’alam.

3. Teriakan

4. Tangisan

5. Keraksukan jin (semisal mengamuk, menyerang, mengajak bicara, tertawa melecehkan Al Qur’an atau bacaan yang membacanya [fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][yang keseluruhannya bertujuan menghentikan bacaan])

6. Bergetar seluruh tubuh dan berkeringat dingin atau panas. Bergetar dan keluarnya keringat ini bagian dari proses detoksifikasi atau keluarnya racun dari tubuh, baik berupa materi ataupun kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran, paranoid, kecanduan, phobia dan penyakit lain pada jiwa.

7. Kentut, berbunyi atau tidak. Biasanya tidak bau, dan biasanya kebanyakan adalah wanita (sama dengan sendawa, ini merupakan bagian dari detoksifikasi racun dari tubuh dan jiwa)

8. Mengeluarkan sesuatu dari dubur atau kemaluan, baik berupa daging, flek hitam, racun sihir, buhul sihir, darah ataupun benda tidak dikenal.

9. Pingsan. Biasanya terjadi diakhir ruqyah atau dipuncak reaksi. Ini menunjukan kabar baik, ada sekelompok besar kekuatan atau jin yang keluar dari jasad manusia, atau lepasnya belenggu pada jiwa manusia.

10. Gatal-gatal, atau terjadinya penyakit baru apapun jenisnya. Ini juga kabar baik, yang merupakan tembusnya bacaan kedalam jiwa pasien dan syaitan-syaitan kalangkabut sehingga menciptakan tipu daya lain. Tujuannya agar yang diruqyah ini menghentikan rutinitas ruqyahnya.

11. Sendawa.

12. Panas atau dingin yang mengalir berjalan atau keluar dari tubuh.

13. Dll. [sebenarnya banyak, nanti dilain kesempatan disambung. sudah buka puasa]

Selanjutnya adalah penjelasan tentang Muntah Darah dalam ruqyah yang merupakan salah satu reaksi positif dalam teraphy al Qur’an.

Kebanyakan orang mengira bahwa muntah darah adalah hal yang besar, baik dalam ruqyah ataupun dikeseharian.
Sebagian mereka berkata itu merupakan tanda bahwa tubuh terindikasi penyakit besar semacam paru atau cancer yang belum ada obatnya. Bagi orang mukmin tejtu tidak demikian…

Kita telah mengetahui dari Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam bahwa syaitan itu berjalan dalam tubuh manusia seperti darah atau nengalir dalam darahnya. Jadi darah, selain alat transportasi tubuh juga ruang transportasi syaitan dan mungkin pula tempat tinggal syaitan. Dalam hal ini, jantung adalah pusatnya. Maka tidak heran penyakit jantung (seluruh jenis penyakit jantung) mudah sembuh dengan ruqyah dalam seketika.

Selanjutnya kita akan bahas tentang reaksi muntah darah saat “tazkiyyah”, atau penyucian jiwa dengan tausiyyah dan dzikir. Ataupun saat ruqyah secara umum itu sendiri…
Saat Al Qur’an turun, maka langit dunia dan tujuh lapis lainnya terguncang. Ia menjadi berita langit yang menggemparkan, iblis kaget dan seluruh pasukannya dikalanhan jin kafir kalangkabut karena 7 lapis langit itu terkunci dan mereka terlempar dan terkunci dilangit bumi. Pintu-pintu langit tutup dan terkunci seketika. Saat itu iblis dikerajaannya memerintahkan untuk mencari tahu, dan salah satu syaitan yang ditugaskan itu melaporkan bahwa ada sebuah tempat bercahaya di kota makkah. Dan ternyata itu adalah Nabi dan para sahabatnya yang sedang shalat subuh dan membaca al Qur’an. Gambaran ini bisa kita lihat dalam surah al Jin, disana jin mengakui bahwa dahulu mereka punya kerajaan namun semenjak Rasul terakhir dinobatkan mereka kehilangan seluruh kekuasaannya dilangit.

Ikhwatal iman rohimanikumullah..

Bagaimana tidak kaget, terkejut, ketakutan, khawatir, terkejut para syaitan itu ketika saat ini, ditengah-tengah kedzolimannya Al-Qur’an itu kemudian dibacakan kepada mereka langsung oleh orang yang beriman yang dekat dengan Allah. Mereka panik dan kalangkabut, gelisah bercampur rasa sakit yang tidak bisa terbayangkan lagi. Kegelisahan syaitan ini terjadi dalam tubuh manusia, terutama Jantung sebagai organ pusatnya. Dimana mereka bercokol mengendalikan manusia.

Ketika mereka berlarian kesana-kemari dalam jantung, maka tentu aktifitas jantung secara wajarpun akan meningkat. Gelisah, berdebar dan bergejolak. Dan, sebagaimana kita ketahui dalam konsep rehab hati bahwa jantung itu mempengaruhi otak, sebagaimana perasaan mempengaruhi fikiran. Ketika perasaan kacau balau maka isi kepala (fikiran/otak) manusia mendidih dan bergejolak. Ketika fikiran bergejolak, aktifitas berfikir meningkat, maka secara medis asam lambung akan naik. Ketika asam lambung itu naik secara tiba-tiba maka akan terjadi mulas-mual dan muntah seketika.

Apa yang dimuntahkan?
Tentu apa yang dimakan atau sesuatu yang saat itu atau selama ini ada di lambung. Bisa makanan atau yang lain. Hal yang mengagumkan dari al Quran, adalah dimana ia miliki sifat Furqon atau pemisah yang haq dengan yang batil. Disini, ketika al quran dibaca oleh orang yg beriman kepada yang beriman maka hal yang tidak baik bagi tubuh atau sesuatu yang mengganggu keseimbangan jasad dan ruh manusia akan keluar. Baik racun makanan atau jin!

Allahuakbar!!!

Jelaslah sudah bahwa darah yang keluar saat ruqyah adalah darah kotor, atau darah yang tidak terpakai sebagaimana darah yang keluar saat bekam. Bisa jadi itu adalah rumah atau kerajaan syaitan yang rusak dan tidak terpakai lagi.

Wallahu’alam


 

Original post by Ust NAI (Nuruddin Al Indunissy)[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]