Logo

KONSULTASI RUQYAH #H9

KONSULTASI RUQYAH #H9

Arsip Tanya Jawab Soal Ruqyah @Bimbingan RehabHati Special Ramadhan di Group Ruqyah Covid19 dan Bimbingan Ruqyah Mandiri Terapi Al Baqarah

041
HUKUM RUQYAH DIBULAN RAMADHAN

KK, Bandung
Pertanyaan (Singkat):
Bismilah, Pa Ustad punteun mau nanya klw di bulan Ramadhan minta di ruqiah atau ruqiah mandiri boleh?

Terus klw reaksi sampai muntah muntah apa tdk membatalkan saumnya? Jazaakallah khayr.

JAWABAN:
Bismillah, ini tulisan beberapa tahun lalu di website. InsyaAllah masih relevan, dan memang selalu dipertanyakan.

Salahsatu keistimewaan bulan ramadhan adalah “bulan ijabah” atau waktu dimana do’a menjadi mustajab, terkhusus untuk mukmin yang sedang berpuasa.

Selain daripada itu, di bulan ramadhan ini panglima-panglima syaitan diikat dan balatentaranya melemah, karena manusia berpuasa atau menahan diri dari berbagai hal.

Oleh karenanya meruqyah, praktek ruqyah, ruqyah mandiri atau pelatihan ruqyah justru lebih baik lagi.

Disisi lain jiwa peruqyah dan yang diruqyah sedang kuat karena dalam kondisi sedang mendekap kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.

Hamba Allah yang berpuasa dibulan Ramadhan dengan ikhlas adalah termasuk ciri hamba yang beriman yang akan disembuhkan Allah dengan Al Qur’an sebagaimana firman-Nya dalam surah Fushilat 44, Yunus 86-87 dan Al Isra 82.

Yang menjadi kontroversi kemudian adalah tentang hukum muntah saat diruqyah?

Hadits tentang batalnya muntah ini diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‎مَنِ اسْتَقَاءَ وَهُوَ صَائِمٌ ، فَعَلَيْهِ الْقَضَاءُ ، وَمَنْ ذَرَعَهُ الْقَيْءُ فَلَيْسَ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ

“Siapa yang menyengaja muntah sedang dia berpuasa maka wajib atasnya mengganti puasa, dan siapa yang terdorong muntah maka tidak wajib atasnya mengganti puasa.” (Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirimidzy)

Para muhadits bersepakat bahwa hadits ini lemah. Imam Ahmad melemahkan hadits ini, ada juga yang mengatakan berderajat mauquf sampai ibnu Ummar, yang lebih penting dari itu terdapat cacat pada perawinya dan hadits ini juga menyelisihi hadits lain.

Yaitu riwayat dari Abu Hurairah juga. Al-Bukhary menyebutkan secara mu’allaq dan diriwayatkan tersambung oleh Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu ‘Abbas: “Batalnya puasa itu dikarenakan sesuatu yang masuk bukan karena yang keluar”.

Maka seseorang batal puasanya jika makan dan minum bukan jika muntah. Pertanyaan lainnya yang muncul adalah, jika seandainya batalnya puasa itu karena sesuatu yang masuk buka karena yang keluar, lalu bagaimana dikatakan batal puasa dengan jima’ dan keluaranya mani?

Jawabannya bahwa hal ini dikecualikan oleh dalil, ucapan para shahabat itu maknanya umum akan tetapi ada dalil tertentu yang mengecualikan dan mengkhsuskan suatu perkara, diantaranya jima’.

Jika ada yang berkata: Bagaimana dengan hadits bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam muntah maka beliau berbuka, diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan Tsauban?

Jawabannya: Hadits yang disebutkan ini diperselisihkan. Sekelompok penghafal dan ahli hadits menghukumi hadits ini goncang, At-Tirmidzy mengisyaratkan demikian dalam Sunannya dan berkata: padanya ada perselisihan yang banyak.

Kalaupun hadits ini shahih maka dibawa kepada muntah yang disengaja. Ataupun bisa dikatakan bahwa beliau buka bukan karena muntah itu membatalkan puasa, akan tetapi beliau buka karena sakit dan kecapekan, karena hadits ini tidaklah jelas mengatakan bahwa muntah itu termasuk pembatal puasa.

Proses ruqyah bertujuan untuk mengeluarkan pengaruh sihir, jin atau ain dari jiwa dan jasad manusia dan tentu bukan bertujuan untuk muntah.

Sebagaimana muntah diperjalanan, baik di kendaraan darat, laut atau pesawat tujuannya adalah sampai ditempat tujuan bukan mabuk dan kemudian muntah.

Jadi kesimpulannya muntah dalam proses ruqyah syar’iyyah tidak membatalkan puasa.

Muntah dalam Ruqyah Syariyyah adalah proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh, sama hal nya dengan detoksifikasi dengan herbal atau yang dilakukan secara medis.

Saat Al Qur’an dibacakan pada seseorang kena sihir atau ganguan jin maka ada beberapa reaksi yang menandai proses detoksifikasi; seperti keluarnya cairan dari kulit berupa keringat, keluarnya angin dari mulut atau sendawa, keluarnya angin dari dubur, gatal-gatal, keluarnya lendir, keluarnya muntahan baik berupa cairan, darah, ataupun makanan dari perut.

Ini diperlukan tubuh untuk menyeimbangkan kembali atau membuang hal yang merugikan tubuh kita.

Dalam kondisi udzur atau sakit kita diperbolehkan berbuka. Apalagi dalam proses pengobatan atau meminum obat yang teramat penting untuk keberlangsungan hidup, apalagi sihir ini adalah bukan sesuatu yang sederhana.

Tentu siapapun yang diruqyah tidak ada yang ingin muntah (dengan sengaja), karena muntah itu sangat tidak nyaman.

Mereka justru ingin penyakit dalam tubuhnya keluar, dan kadang penyakit yang keluar dari lambung disertai makanan.

Sering terjadi ruqyah tanpa muntah, biasanya muntah terjadi hanya pada penyakit psikis, bahkan yang kesurupan bahkan tidak muntah sama sekali. Intinya muntah dalam ruqyah termasuk sesuatu yang tidak disengaja.

Solusinya bisa dilakukan dengan berbagai hal, semisal dengan melakukan training ruqyah/menggali ilmu, konsultasi di siang hari dan melakukan ruqyah di malam harinya selepas tarowih atau sebelum sahur. Ini lebih aman dan nyaman bagi yang bersungguh-sungguh ingin puasanya afdhol tanpa keraguan.

Namun, sekali lagi bagi yang sedang sakit maka sihir dan gangguan syaitan jin bukan penyakit sederhana (bagi yang memahami) dan ada udzur syar’ie baginya jikapun hingga batal puasanya pada proses ruqyah. Wallahu’alam.

042
TEKNIS RUQYAH DIBULAN RAMADHAN

HNP, Polewali Mandar
Pertanyaan (singkat):
Bagaimana tehnisnya merugyah saat berpuasa dan bekam saat berpuasa. Jazakallahu khayran

JAWABAN:
Alhamdulillah, masih ditulisan lama yang sama.

Solusi bagi yang ingin “ruqyah yang aman” dibulan ramadhan adalah dengan menggunakan metode “Ruqyah Tanpa Kerasukan” atau menahan/menjaga kesadaran pasien. Caranya bagaimana?

1. Lakukan muqodimah ruqyah seperti biasa; semisal wudhu, shalat 2 rakaat memohon perlindungan kepada Allah, baca taawudz, al falaq dan an nass.

2. Ajak jiwa pasien untuk sadar atau menjaga kesadaran dikeseluruhan proses ruqyah, misalnya dengan memberitahukan kepada pasien;

“Pa, Bu, kita saat ini akan melakukan ruqyah syariyyah untuk mengusir musuh-musuh Allah dalam diri ibu atau mengeluarkan penyakit dari tubuh dengan terapi Al Qur’an. Namun ingat, jangan biarkan syaitan menguasai jiwa kita. Jangan menyerahkan raga ibu untuk dikuasai si laknatullah itu. Tetap sadar dan dengarkan lantunan al Qur’an ini dan biarkan syaitannya menderita didalam. Hadirkan ruh, nafs dan raga ibu dalam satu kesatuan utuh. Insya Allah, ibu pasti bisa”

3. Ajak pasien untuk membaca do’a Rasul [untuk menjaga dari kesurupan dalam shalat] berikut; “A’uudzu billahis sami’il aliim minasy syaithanir rajiim min hamzihi wa nafkhihi wa nafsihi (aku berlidung kepada allah yang maha mendengar lagi maha mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk dari godaan, tiupan dan bisikan”.

4. Ajak pasien untuk bekerjasama menyerang jin yang ada dalam tubuhnya, dengan mengajak pasien kita untuk melakukan serangan balik saat ada sesuatu yang mengganggu fokusnya. Semisal ketika ada sakit di pundak, suruh pasien untuk menepuknya sendiri. Sakit di area mata, wajah dan kepala, ajak pasien untuk mengusapnya. Dan lain-lain

5. Terakhir, ajak pasien berdo’a lagi agar ia semakin yakin kepada Allah semisal dengan ucapan: “Ya Allah, ya mukmin ya Muhaimmin. Wahai engkau yang menjaga dan mengamankan hamba-Nya, lindungi aku dari kemasukan jin. Kuatkan jiwaku untuk menguasai tubuh titipan dari-Mu ini ya Rabb… Aamiin”

Semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi yang perlu bimbingan, Alhamdulillah, sejauh pengalaman saya ruqyah di bulan Ramadhan justru lebih nyaman dan luarbiasa dimudahkan Allah.

Karena ini waktu yang diberkahi, sangat istimewa untuk berjihad dan berdakwah kepada mereka yang menderita karena gangguan syaitan jin yang terlaknat. Dibulan ramadhan ini kekuatan iblis dan panglima-panglima syaitan melemah, maka balatentaranya pun pasti melemah.

Adapun untuk proses bekam dibulan Ramadhan, silahkan konsultasikan kepada Ahlinya.

 

043
RUQYAH UNTUK BERHENTI MAKSIAT

RHM, Aceh
Pertanyaan (Singkat):
Asalamualaikum Ustadz izin
tanya, Apakah orang masih sering berbuat maksiat misal nonton film
porno, onani zina, nyabu, mencuri, dsb sedang dia tetap melaksanakan
solat 5 waktu di mesjid, apa bisa disebabkan gangguan jin dan apakah
bisa sembuh dengan ruqyah dan bagaimana metodenya. Jazakallahu khayran

JAWABAN:

Ujian/hambatan untuk bertakwa dalam dada manusia disebabkan oleh 2 hal; syubhat dan syahwat.

Syubhat merupakan keraguan yang ada dalam dada disebabkan ketidak tahuan (kebodohan) obatnya adalah ilmu.

Kebodohan dimaksud adalah ketidak tahuan bahwa hal atau maksiat yang
dilakukan itu adalah dosa atau keharaman yang mengundang adzab dan
nerakanya Allah.

Syubhat juga bisa melanda orang sudah tahu/mengetahui halal dan haram
serta konsekwensinya (berilmu) hanya ia tergoda oleh dorongan syahwat
dan godaan syaitan.

Gejolak syahwat (terhadap dunia; syahwat harta, sayahwat perut,
syahwat kemaluan dan syahwat kekuasaan), pada point kedua, merupakan hal
yang timbul karena keraguan (syubhat) terhadap kehidupan Akhirat dan
seluruh instrumen penciptaan dan tujuannya.

Maka, untuk ragu yang ditimbulkan oleh syaitan (ragu setelah
mengetahui dan meyakini konsekwensi) ini bisa diruqyah untuk
menghilangkan pengaruh ragu tadi hingga kembali yakin.

Adapun shalat 5 waktu yang dijalankan namun tetap maksiat, artinya
sholatnya belum sempurna. Karena Allah telah memberitahukan manusia
bahwa sholat dapat mencegah keji dan mungkar.

Adapun metode penyembuhannya;
1. Taubat dari maksiat dan menghentikan semampunya. Mulai tinggalkan yg besar dulu.

2. Mulai ruqyah, baik diruqyah atau melalui Audio Ruqyah secara rutin.

3. Mulai hidup sehat dengan yang halal, insyaAllah keberkahan dan rahmat-Nya segera turun.

?Kesembuhan/syifa
senantiasa turun setelah turunnya Rahmat Allah, dan Rahmat-Nya tidak
akan turun kecuali setelah turun Maghfirah-Nya.

Maghfirah atau ampunan tentu akan turun setelah kita memintanya
dengan tulus dan sungguh-sungguh. Dan Ramadhan ini adalah bulan
dibukanya seluruh pintu kerahmatan.

Semoga Allah mudahkan engkau wahai saudaraku, semoga Allah mudahkan
dan bimbing saya sendiri serta kaum muslimin yang mengharapkan terhindar
dari dosa dan raih ampunan Allah di Ramadhan ini. Aamiin

044
MENGHADAPI MERTUA TEMPRAMENT

HP, Tulungagung
Pertanyaan (singkat):
bagaimanakah cara mnghadapi mertua yg pemarah dan tdk sejalan dengan kita tadz,adakah tips untuk menguatkan hati kita agar tdk terjadi perdebatan. Jazakallahu khayran.

JAWABAN:
Mertua adalah ayah dari istri kita, seseorang yang menggantikan ibunda dalam hidup kita setelah kita dewasa dan memiliki keluarga sendiri.

Menikah tidak hanya menyatukan diri kita dengan wanita yang kita cintai, namun juga menyatukan diri kita dengan ayahnya, ibunya, adik-adik, kakak dan keluarga besarnya.

Mertua adalah tokoh sentral dalam kebahagian istri dan anak kita, karena kita akan terus berhubungan dengannya.

Ketahuilah saudaraku, bahwa kebahagiaan keluarga istri kita disana adalah ketenangan istri kita disini. Disamping kita, maka bahagiakanlah mereka dengan cara yang kita mampu. Jangan malah diperangi.

Jika kemampuan kita menjamin kehidupannya secara materi, maka lakukanlah. Jika kemampuan kita adalah “diam” saat dia marah, maka diamlah.

Akan ada banyak perbedaan sudut pandang, karena kita dan dia ada pada satu masa “remaja” yang berbeda.

Adapun jika kita berniat mendakwahinya, maka lakukan metode terbaik. Yakni dengan meneladaninya, bawa buah manis hijrah kita kepanya.

Jangan bawa nasihat verbal karena orang tua akan senantiasa menganggap kita sebagai “anak kecil-nya”, hingga rambut kita memutih sekalipun.

Dan, jangan pernah lama-lama tinggal serumah dengan mertua. Sehebat apapun kesabaran anda dan istri. Karena hal ini termasuk sumber masalah utama. Baarokallahufiik

045
RUQYAH PROYEK

HR, Jakarta dan Sukabumi
Pertanyaan (singkat): Apakah bisa meminta bantuan utk mequkyah lokasi usaha/proyek yg sedang digarap sehingga bisa cepat laku dan selesai. Gangguan sudah terjadi bertahun tahun sejak awal pembangunan usaha disana. Semoga Proyek agar dilancarkan dan bis terjual. Jazakallahu Khayran

JAWABAN:
Pertama, jika terjadi gangguan pada sebuah tempat, rumah, bangunan, toko, gedung, sekolah, hotel, perusahaan juga termasuk proyek. Maka, object yang digangu bukanlah area atau bangunan tersebut namun penghuni atau pemiliknya.

Maka target ruqyah yang utama, terapi al Quran, dzikir dan do’a perlindungan bukanlah pada kayu dan batu atau tanah bangunan namun pada pemilik atau penghuninya.

Jadi setelah pemilik, staff/karyawan dan penghuninya difahamkan akan hal ini. Tentang musibah sihir dan gangguan jin ini. Baru kemudian ruqyah tempatnya.

Kedua, banyak sekali kisah yang berhasil. Rumah yang tidak nyaman, sering ada penampakan. Toko dan bengkel yang senantiasa terlihat tutup selama berbulan-bulan oleh pelanggannya. Rumah sakit yang selama 2 bulan kosong. Tanah yanv tidak terjual bertahun-tahun. Setelah diruqyah kembali normal.

Ketiga, Ruqyah Syariyyah beda dengan penglaris dari dukun. Dukun memasang sihir agar sebuah toko banyak pelanggan, namun Ruqyah Syariyyah menghancurkan sihir yang ada pada sebuah tempat dan penghuninya sehingga keadaan kembali normal.

Keempat, metode ruqyahnya. Mengambil hikmah dari salah satu guru yang saya hormati. Yakni ustadz Fadhlan, beliau meruqyah rumah sakit yang sudah 2 bulan kosong tanpa pelanggan.

Beliau menggunakan 1 tangki air yang dicampur puluhan botol serbuk daun bidara, diruqyah lalu disemprotkan keseluruh rumah sakit sambil membacakan ayat-ayat ruqyah untuk membatalkan sihirnya.

Alhamdulillah kembali normal, besoknya pelanggan ramai seperti biasa.

Secara umum, ruqyah proyek bapa sama seperti ruqyah rumah. Adapun jika luas sekali disarankan untuk ruqyah disudut-sudutnya saja. Baarokallahufiikum

***
Sampai bertemu di konsultasi berikutnya. Dipersilahkan jika ingin bertanya di komentar, akan dijawab saat kondisi memungkinkan.

Baarokallahufikkum
Nuruddin Al Indunissy