Ruqyah Syariyyah adalah bagian dari sunnah yang tidak bisa dipisahkan dengan Sunnah-sunnah Nabi lainnya, sebagaimana Syariah tidak bisa terlepas dari Aqidah sohihah. Karena seluruh ibadah menginduk kesana, dan sunnah pun tidak akan berpengaruh dalam kehidupan kita jika kita mengabaikan hal-hal yang diwajibkan Allah dalam tuntunan syariat-Nya.
Untuk kesempurnaan manfaat dari sunnah, maka kita tidak bisa mengambilnya secara parsial. Atau mengambil sunnah yang sesuai lalu menghindari atau membenci yang lainnya.
[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][Perhatikan Visualisasi Benteng Ghaib]
Setelah kita sukses dalam mengeluarkan syaitan jin dalam tubuh kita, maka langkah selanjutnya adalah membangun benteng dari kedatangan mereka kembali. Bertahan hingga Allah ridho kepada kita dan menyembuhkan ruhani dan jasmani kita serta meninggikan derajat kita disyurga-Nya.
Dalam konsep RehabHati, ruqyah diposisikan sebabagi bagian terkecil dalam upaya restorasi kekuatan jiwa. Adalah dengan mengeluarkan syaitan dari jiwa dan tubuh manusia dengan tatacara yang sesuain dengan sunnah. Oleh karenanya, ruqyah syariiyah ini adalah sunnah yang tdk terpisahkan dari perangkat syariat lainnya.
Aqidah adalah pondasinya, tahapan awal adalah memahami, membesihkan hal-hal yang mengotorinya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Syariah, meneggakkan seluruh hal yang diwajibkan syariat sebagai bukti atau perwujudan dari iman tadi.
Sunnah, adalah pelengkap dan tambahan. Tuntunan yang wajib diikuti untuk menyempurnakan kekuatan jiwa untuk menahan berbagai fitnah yang dilancarkan musuh-musuh Allah.
Gambaran 7 lingkaran di ring 3 afalah amalan-amalan sunnah yang semakin banyak semakin kuatlah benteng pertahanannya. Dimulai dari sunnah yang bersifat krusial dalam kaitannya dengan perlindungan dan perbentengan hingga sunnah-sunnah lainnya yang menambah nilai seorang hamba disisi Rabbnya:
1. QL.
2. Shubuh
– Sunatul Wudhu + Fajr.
– Jamaah shubuh (laki-laki), shubuh tepat waktu bagi wanita.
– Dzikir pagi.
– Al falaq An Nass.
– Ayat Kursi.
– 2 Ayat albaqarah terakhir.
3. Siang
– Puasa
– Dzuha
– Rawatib
– Sedekah.
4. Maghrib (tepat waktu atau jamaah)
– Zikir petang (atau sebelum maghrib)
5. Persiapan perang malam hari.
– wudzhu.
– alfalaq an nass.
– ayat kursi
– 2 ayat terakhir albaqoroh.
– maafkan semua orang yg mendzalimi kita satu persatu..
– dan seluruh hal yg sudah diterangkan sebelumnya dalam pelatihan full rehab hati (selama 2 hari, 8am to 10pm)
6. Dhawamul wudzhu dan sunatul wudhu.
7. Menahan marah dan meleburnya dengan maaf.
Sisanya lakukan sebanyak mungkin sunnah yg bsa dilakukan dri pagi hingga tidur. Banyak buku yg membahasnya. Salahsatunya yang sederhana, dan ‘to the point’ adalah buku karya Ust. Abduh Zulfidar Akaha:
[Perhatikan daftar isi yang sudah discann sebagai referensi awal untuk menggali lebih dalam atau lihat teks berikut]
A. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
1. Selalu shalat sunnah fajar
2. Meringankan shalat sunnah fajar
3. Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
4. Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
5. Mengerjakan shalat sunnah di rumah
6. Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
6. Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
7. Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
9. Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
10. Shalat sunnah setelah Isya’
11. Mengakhirkan shalat Isya’
12. Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
13. Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
14. Menggosok gigi apabila bangun malam
15. Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
16. Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
17. Memanjangkan shalat malamnya
18. Membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
19. Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
20. Shalat dhuha empat rakaat
21. Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
22. Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama’ah
23. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku’ dan bangun dari ruku’
24. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
25. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
26. Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
27. Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
28. Meringankan tasyahhud pertama
29. Meringankan shalat jika berjama’ah
30. Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama’ah
31. Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
32. Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
33. Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
34. Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
35. Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam
B. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM’AT DAN DUA HARI RAYA
1. Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum’at
2. Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum’at
3. Mandi pada hari Jum’at
4. Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum’at
5. Memendekkan khutbah Jum’at dan memanjangkan shalat
6. Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
7. Duduk di antara dua khutbah Jum’at
8. Membaca surat Al-A’la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum’at
9. Shalat sunnah setelah jum’at
10. Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum’at
11. Mandi sebelum berangkat shalat Id
12. Memakai pakaian terbaik ketika shalat Id
13. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
14. Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
15. Shalat Id di tanah lapang
16. Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
17. Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
18. Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
19. Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
20. Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
21. Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
22. Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
23. Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id
C. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
1. Puasa dan berbuka secara seimbang
2. Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
3. Berbuka dengan korma
4. Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
5. Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
6. Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
7. Banyak puasa di bulan sya’ban
8. Puasa enam hari syawal
9. Puasa hari Arafah
10. Puasa Asyura atau sepuluh muharam
11. Puasa hari senin dan kami
12. Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
13. Mencium istri di siang hari
D. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
1. Memperbanyak sedekah
2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
3. Mengakhirkan waktu sahur
4. Puasa wishal
5. Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
6. I’tikaf
7. Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
8. Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar
E. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
1. Tidak pernah mencela makanan
2. Tidak makan sambil bersandar
3. Makan dan minum dengan tangan kanan
4. Makan dengan tiga jari
5. Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
6. Mengambil nafas tiga kali ketika minum
7. Minum dengan duduk dan berdiri
8. Mulai makan dari pinggir tempat makan
9. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
10. Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
11. Tidak pernah makan di depan meja makan
F. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
1. Tidur dalam keadaan suci
2. Tidur di atas bahu sebelah kanan
3. Meletakkan tangan di bawah pipi
4. Meniup kedua tangan dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
5. Tidak suka tidur sebelum Isya’
6. Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
7. Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
8. Berdo’a sebelum dan setelah bangun tidur
9. Membaca do’a jika terjaga dari tidur
10. Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
11. Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
12. Tidur hanya beralaskan tikar
13. Tidak menyukai tidur tengkurap
G. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
1. Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
2. Sengang bepergian pada hari kamis
3. Senang pergi pada pagi hari
4. Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
5. Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
6. Berada di barisan belakang saat bepergian
7. Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
8. Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
9. Berdo’a jika tiba waktu malam
10. Berdo’a jika melihat fajar dalam perjalanan
11. Berdo’a ketika kembali dari bepergian
12. Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka’at
13. Mengundi istri-istrinya jika bepergian
14. Shalat di atas kendaraan
15. Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
16. Mendo’akan orang yang ditinggal pergi
17. Mendo’akan orang yang akan bepergian
18. Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
H. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO’ANYA
1. Senang berdoa dengan do’a yang ringkas
2. Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
3. Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
4. Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
5. Membaca do’a di pagi dan sore hari
6. Membaca do’a di akhir majlis
7. Membaca do’a saat keluar rumah
8. Berdo’a jika masuk dan keluar kamar kecil
9. Berdoa jika memakai pakaian baru
10. Berdo’a jika merasa sakit
11. Berdo’a jika melihat bulan.
12. Memanjatkan do’a di saat sulit
13. Berdo’a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
14. Berdo’a jika bertiup angin kencang
I. PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
1. Selalu mengingat Allah di setiap waktu
2. Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
3. Selalu mendahulukan yang kanan
4. Menutup mulut dan merendahkan suara apabila bersin
5. Tidak menolak jika diberi minyak wangi
6. Tidak pernah menolak hadiah
7. Selalu memilih yang lebih mudah
8. Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
9. Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
10. Tidak datang ke rumah pada waktu malam melainkan pada pagi dan sore hari
11. Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya’
12. Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
13. Mengulang salam hingga tiga kali
14. Turut mengerjakan pekerjaan rumah
15. Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
16. Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
17. Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
18. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
19. Tidak bohong dalam bergurau
20. Berdiri apabila melihat iringan jenazah
21. Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
22. Buang air kecil dengan jongkok
23. Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
24. Menyuruh isterinya agar memakai kain jika ingin mengaulinya dalam keadaan haidh
25. Menyuruh sesuai kemampuan.
26. Mengganti nama yang jelek dengan nama yang bagus
27. Berseri wajahnya jika sedang gembira
28. Meninggalkan sesuatu ditempat duduknya apabila hendak kembali lagi.
29. Tidak menghadap ke arah pintu apabila bertamu
Barokallahufiikum.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]