Selama bertahun-tahun ini, penyakit struk disimpulkan sebagai penyakit medis yang 100% harus ditangani medis. Dan subhanallah, sore ini saya Alhamdulillah diberi kesempatan untuk bertemu dengan pasien yang sudah lama saya nantikan ini.
Ruqiyyah for Stroke!
Sebagai prolog, saya ingin menyentuh sahabat semua tentang bagaimana kah JIN yang bersifat halus bisa menguasai organ tubuh seperti menyempitkan pembuluh darah yang bersifat material?
Sangat sederhana sekali untuk di logiskan jika kita berfikir jernih, otak adalah pusat kontrol kendali semua organ tubuh termasuk otot-otot, syaraf dan pembuluh darah. Dan seperti kita ketahui fungsi otak ini dipengaruhi oleh hati, nah..
Ketika hati ini dipengaruhi sepenuhnya oleh JIN yang memang ada dalam aliran darah, maka hati yang telah dikuasai jin akan memberikan pengaruh negatif kepada otak untuk melakukan DISORDER PERSONALITY dan berbagai ketimpangan tubuh lain. Seperti peristiwa menyempitnya pembuluh darah sebagai salah satu perintah otak yang dipengaruhi hati setelah dikuasai JIN.
Dalam satu minggu pasca Pelatihan Rehab Hati dan Quranic Healing Bandung 25 Nopember lalu ternyata menyisakan teka teki mistik yang terhitung specta. Kota bandung ternyata masih diselubungi nuansa mistik, ini terbukti dengan padatnya konsultasi lanjutan yang mengalir ke kantor Rehab Hati yang membuka solusi umat seluas-luasnya.
Kehadiran Bandung Ruqiyyah Center atau BRC yang menawarkan solusi ruqiyyah syariyyah ternyata masih meninggalkan keluhan pasien-pasien karena pengobatan yang tidak tuntas. Tentu saja, ruqiyyah ini bukan resep dokter yang sekali minum langsung sembuh. Ada adab-adab yang harus dipenuhi, karena ketika penyakit sembuh tidak mennjamin kesyirikan pasiennya sembuh. Inilah yang menimbulkan keluhan lanjutan seperti peristiwa masuknya kembali jin yang berbeda setelah ruqiyyah. Ini dapat dipahami, karena biasanya lembaga ruqiyyah memang kedatangan banyak pasien. Sementara waktu yang disediakan hanya 30 sampai 60 menit, dan sering peruqiyyah menyarankan pasien untuk ruqiyyah mandiri yang pada kenyataannya ada beberapa kasus yang tidak bisa dilakukan sendiri ketika kondisi mental dan pengetahuan pasien belum siap.
Saya adalah saksi yang menerima beberapa pasien lanjutan dari BRC. Termasuk hari ini, eksekusi ruqiyyah yang direncanakan kurang dari 1 jam ternyata melebar hingga 3 jam lebih. Agak sulit jika diketahui jin yang dikirim tukang sihir untuk mendzalimi korban di ikat dengan buhul. Karena biasanya saya menuntun dulu jin itu untuk masuk Islam terlebih dahulu agar mereka dimampukan Allah untuk menyerang syaitan yang mengelilinginya, termasuk menghancurkan buhul atau rantai pengikat yang biasanya disimpan ditempat rahasia. Alhamdulillah, 2 jin kembali bersyahadat setelah diam ditubuh korban dari 2006 silam. Ruqiyyah berlanjut setelah korban dirasuki jin harimau yang diketahui sebagai khodam keturunan yang diwariskan leluhurnya. Namun Alhamdulillah berkat pertolongan Allah rantai perjanjian itu diputuskan dengan ikrar pemutus seperti tehnik yang disarankan ustad Perdana Akhmad dalam Pelatihan Quranic Healing lanjutan (level 2).
Kasus diatas termasuk kasus biasa, karena selama saya tinggal dibandung pasien yang diganggu jin berbntuk harimau ini terhitung banyak termasuk beberapa siswi di Smk Bina Insan Mulia tempat kantor RH dirintis di kota bandung.
Sore itu konsultasi Rehab Hati sedang berlangsung, konsultasi berlangsung lebih dari 3 jam karena pasien memerlukan eksekusi ruqiyyah langsung.
Tiba-tiba dari mushola yang terletak bersebelahan kantor RH, terdengar suara teriakan dan suara benturan keras. Teriakan itu tidak berhenti, dan saya menyuruh 2 siswa yang memang sedang saya persiapkan sebagai praktisi untuk melihatnya.
Beberapa menit dari saat itu, seroang akhwat mengetuk kantor RH dan meminta saya untuk ke mushola melihat siswi yang tidak sadar dan berteriak histeris.
Sesampainya di mushola, tempat itu sudah dipenuhi anak-anak sekolah dan beberapa guru. Yang mengherankan, sekitar 15 orang dari mereka sedang memegangi siswi yang diketahui kesurupan itu dengan sekuat tenaga.
Saya langsung membubarkan mereka dan menyuruh membiarkan siswi yang kesurupan itu bangun dan melakukan apa yang ia kehendaki. Diluar dugaan siswi itu menerjang saya, seakan mau mencekik ke arah leher. Terus terang saya kaget karena tidak pernah berkelahi atau kontak badan, apalagi dengan siswi seperti itu.
Sekitar 2 sampai 3 menit kemudian saya baru berhasil menyentuh leher siswi itu dan ia terpelanting jatuh ke lantai, dan subhanallah! Jin itu sangat kasar, dia bangun lagi dan kembali menyerang. Saya yang sama sekali tidak punya background karate atau bela diri sedikit kewalahan, namun Alhamdulillah akhirnya berhasil menyeret siswi yang kesurupan itu kesudut mesjid kemudian memegang kembali lehernya dan diseret ke tembok.
Setelah siswi itu terjatuh, saya ambil salah satu pergelangan tangan kanannya diletakan dilantai dengan maksud memasungnya dengan ibu jari sambil membaca “Bismillahi Allahuakbar, laa hawla wa laa quwwata illa BILLAH!”. Begitupun dengan pergelangan tangan kirinya, juga kedua kakinya.
Subhanallah…
Ternyata seperti itulah tehnik untuk melumpuhkan jin pembangkang yang mengamuk. Jin itu terpasung kuat ke lantai, seakan ada paku yang menghujam ketanah. Selanjutnya saya memanggil jin itu dengan ayat Al Baqarah 148. Dan jin yang mengaku si nenek dari siswi tersebut muncul mengancam akan membawa siswi tersebut. Saya tidak kaget, itu adalah jin Qarin biasa yang mengaku nenek dari pasien.
Eksekusi jin-jin di tubuh siswi berlangsung cukup lama, entah berapa jin yang berhasil dikeluarkan. Saya hampir bosan menarik dengan ayat Al Mu’minun 115 hingga akhirnya semua tuntas.
Disinilah keunikannya, siswi tersebut ternyata memiliki beban mental yang dalam. Dia mengaku baru saat itu curhat ke orang lain tentang masalahnya, tentang peristiwa lama yang membuatnya benci terhadap ayahnya sendiri. Dan, malangnya si anak tersebut mendambakan kehadiran neneknya yang sudah tiada sebagai tempat untuk curhat. Dia sering mendapat bisikan untuk bunuh diri.
Setelah diagnosa, ternyata dia memang salah satu siswi yang sering pingsan. Dia pun mengaku sedang melakukan pengobatan ke dokter dan therapi. Salah satunya “Vision Therapi”. Menurut diagnosa dokter dia memiliki gangguan ATEROSKLEROSIS atau gangguan penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan struk ringan di pergelangan kaki kiri.
Dia mengeluhkan pundak yang sakit dan kaki kiri yang kebal (tidak merasakan sakit saat dicubit atau dipukul), dia mendemontrasikan pemukulan kearah kakinya sendiri dengan keras dan mempersilahkan saya untuk ikut memukul atau mencubitnya. Karena dia tidak merasakan sakit sama sekali.
Saya kemudian memegangnya dari arah sebelah atas pergelangan kaki. Mendiamkan tangan saya hampir satu menit kemudian mengurut atau menariknya hingga jari-jari kaki secara perlahan.
Dan siswi tersebut seperti menahan mual dan mau muntah. Saya tersenyum dan berkata yakin sama siswi tersbut.
“Ini bukan penyakit psiokontreolosis seperti yang dokter katakan! Ini ulah jin!”
Dan siswi tersebut samasekali tidak percaya, saya kembali tersenyum dan meminta izin untuk menyentuh tempat sakit di pundaknya.
Sambil memengang pundaknya, saya membaca “Audzubikalimatillahi minsyarrima kholak” dilanjut dengan Al An’am 103. Dan siswi itu meringis, dia merasakan hangat yang menyebar keseluruh tubuhnya.
Saya melanjutkan baca Al Hasyr 21-24, dan membiarkan siswi itu meringis kesakitan. Sungguh aneh, penyempitan pembuluh darah dan kepanasan saat dibacakan. Namun saya yang sudah kelelahan tidak banyak bicara lagi dengan jin-jin isng itu.
Saya terus memegangi pundaknya dan menyeru:
“Wahai semua jin yang ada didalam aliran darah manusia ini, dengarkanlah. Wahai semua sel-sel dalam tubuh, semua pembuluh darah, semua hormon-hormon tubuh, semua otot-otot, tulang-tulang dan mahluk yang bisa mendengar ayat-ayat Allah ini. DENGARKANLAH… dengarkanlah surah Al Hasyr ini, seandainya, kata Allah, seandainya Al Qur’an ini diturunkan kepada sebuah gunung maka gunung itu akan pecah karena ketakutan kepada Allah. Takutlah, takutlah kalian kepada Allah.. Perbaikilah semua ketidak aturan dalam tubuh ini, jangan turuti perintah dan program sihir dari Iblis dan tukang sihir itu. Takutlah kepada Allah…”
Setelah itu saya melingkari tempat yang sakit di pundak itu dengan jari, dan membaca kembali lahfadz “Yaasiin, bismillahi Allahukbar!” agar syaitan itu tidak pindah. Lalu memukulnya sambil takbir, selama 3 kali berturut-turut.
Setelah itu, saya cubit pergelangan kaki siswi tersebut dan “Alhamdulilah” dia teriak kesakitan.
Semoga tulisan ini menjadi SOLUSI UMAT, bahwa tidak selalu diagnosa dokter itu BENAR. Kadang-kadang beliau-beliau ini kehabisan ideu karena tidak menemukan penyakit lalu menyimpukan “ini hanya kelelahan….”
Benar, pasien sudah lelah :)
Salam Tauhid,
Nuruddin Al Indunissy.