Logo

Ruqyah Express

Ruqyah Express

3Minutes Ruqyah
Oleh: Nuruddin Al Indunissy

Bismillah, asholatu wa salu ‘ala rosulillah.
Iba ketika menyaksikan mukminin-mukminat saat ini mulai menyadari kebutuhannya pada ruqyah yang tidak menyelisihi syariat islam. Mereka mulai menaruh simpatik dan harapan, mengumpulkan kesungguhan dan akhirnya bertanya-tanya hingga barangkali bisan mencari satu-persatu figur manakah yang tepat, aman dan nyaman ketika dihadapkan pada gelombang informasi yang membingungkan.

“Ruqyah mandiri ya ruqyah mandiri, tetap saja saya butuh seseorang yang menguatkan saya. Pelatihan ya pelatihan, saya butuh seseorang yang mengarahkan saya, membimbing saya agar tidak terjatuh lagi” begitu barangkali hal yang ada di benak mereka.

Ikhwatalil imaan..
Hari ini dan selanjutnya, jangan diulangi mengantri di rumahsakit atau klinik pengobatan. Jika itu harus terjadi, tolong jangan sakiti jiwamu dengan merendahkan diri dibawah peraturan manusia berulang kali atau bahkan tiap hari mencari raqi sejati. Karena kelakuan itu membuat nuranimu kesal dan menangis. Simak dan sambut salam dari saudaramu yang jahil ini..

Barangkali hanya butuh 3 sampai 5 menit saja untuk faham dan memulai. Agar tidak menjadi pecundang terus, mari bangun dan bangkit karena hari sudah siang dan sebentar lagi sore lalu senja dan malam!!

Pertama…
Ruqyah itu mantra, sementara ruqyah yang syar’ie itu tidak lebih daripada mantra yang berasal dari wahyu atau doa nabi sholallahu alaiyhi wa sallam. Jadi “hanya sekedar mantra” tidak akan mengubah apa-apa jika tidak disambut dengan imaan.

Al Qur’an itu obat yang baik, hanya saja ia akan berlaku bagi jiwa yang baik atau jiwa yang ingin menjadi baik. Maka perbaikilah apa yang terasa salah dan menganjal karena dosa itu adalah sesuatu yang menggelisahkan. Selebihnya bertanyalah. Tanyakanlah hal-hal yang membuatmu bahagia dan sehat di akhirat kelak, bukan alasan-alasan dunia ini saja. Karena terbukti sudah, bahkan dunia inilah yang membuatmu sakit.

Kedua…
Berhentilah bermimpi bahwa manusia dihadapanmu itu tuhan. Peruqyah itu bukan tuhan, justru mereka adalah hamba yang sedang belajar meluruskan niat dan mencoba istiqamah dalam taubatnya, menutupi aib-aib dengan kebaikan. Memurnikan akidah dengan terus mengajak manusia kembali meluruskan akidahnya. Jadi cek akidahmu, dengarkan apa nasihatnya. Buang jimatnya. Buang seluruh azimat yang dituhankan dari harta, pekerjaan, jabatan, popularitas, titel, nama-nama dan seluruh hal yang membuat Allah cemburu!

Jimat itu tidak skedar keris, batu akik, atau isim-isim dari ritual tasauf dimasa jahiliah saja. Namun keseluruha hal yang membuatmu malas mengenal tuhanmu sendiri. Dunia yang mengimpit dada…

Bebaskan dirimu dari hal-hal syirik yang menjadi penyebab murkanya Allah agar peruqyah mudah dalam mengarahkan dan membinamu menuju kesembuhan. Ingat, mrnjauhkan diri dari syaitan artinya mendekatkan diri kepada Allah dan sebaliknya. Jadi tentu saja, buat tekad yang kuat untuk meninggalkan dan membenci kemaksiatan…

Jangan setengah-setengah jika memang ingin sembuh total dan permanen! Bagaimana mau sembuh total sementara syahwat masih bergejolak… dendam tak kunjung padam, enggan dalam ketaatan dan semangat dalam kemaksiatan?

Tinggalkan seluruh tipe kemaksiatan dan hentikan impian-impian, bangun dan bernyalilah untuk memulai kebaikan. Betulkan akidah, tunaikan yang wajib dan perbanyaklah ibadah-ibadah sunnah!

Itu yang ketiga…
Sekali lagi; tegapkan pondasi tauhid dan murnikan akidah, tunaikan kewajiban dan perbanyak sunnah untuk memperbaiki citra diri dihadapan Allah yang maha indah. Lupakan saja manusia-manusia munafiq itu. Sungguh hanya kelelahan yang tanpa ujung jika engkau mencari keridhoan mereka. Maka kunjungilah rabbmu disaat semua mata terlelap dan menangislah. Menangislah sesekali, sekali dalam hidup. Karena air mata di dunia ini dihargai, berbeda dengan tangisan abadi dineraka kelak.

Selanjutnya baru buka kembali mushaf al Qur’an yang lama disimpan entah dimana itu. Mintalah maaf jika saat-saat butuh saja engkau menjamahnya, bahkan hampir saja mengemis meminta orang lain membacakan untukmu. Seperti jasad-jasad mati sebelum dikuburnya…

Bacalah…
Atau cukup dengarkanlah.
Setiap waktu engkau merasakan syaitan mendesak dalam darah. Jangan mengira ruqyah itu tiga menit, super express dan bisa kredit. Jangan berfikir ruqyah itu permen karet atau cemilan. Butuh perjuangan wahai saudaraku. Tidak hanya 30 atau 45menit lalu semuanya usai. Bisa jadi 3 hari, 3 tahun atau sepanjang masa.

Bersiapsiagalah karena musuh tidak pernah lelah!
Bangunlah karena musuh tidak pernah tidur! Dan buanglah obat-obat kimia itu, karena ini bukan pengobatan namun perang tanpa akhir!!

Sementara dalam perang kita tidak bisa sendirian. Kita harus mengelilingi diri kita dengan orang-orang sepaham. Kita butuh senjata dan amunisi, sementara musuh kita tidak terlihat dan mereka melihat kita.

Jelas, ketaatan adalah amunisi untuk memborbardir kebatilan dan makar-makar mereka. Namun, ingat jangan sampai kita lengah dan bodoh sehingga menjadikan Allah penolong kita sebagai musuh dengan bermaksiat kepadaNya dan menjadikan musuh kita syaitan sebagai sahabat.

Ini bukan tentang sakit atau sembuh, bukan tentang hidup atau mati atau menang dan kalah saja melainkan tentang sebuah perhelatan besar antara surga dan neraka.