Alhamdulillahilladzi bi ni’matihii tatimmussalihaat,
Selepas ngisi pelatihan di Kota Kudus, kami bersama team menyisir kuliner kota yang dikunjungi; untuk kudus tentunya “Ayam Garang Asem” adalah pilihan yang sayang untuk dilewatkan. Luarbiasa, panas dan pedes. Setelah kebutuhan terpenuhi, semangat muncul lagi. Energi menyala lagi, masih ada satu pasangan suami istri yang menunggu di Hotel. Beliau sengaja berangkat dari Jogjakarta untuk mengikuti pelatihan Ruqyah Syariyyah di kota ini.
Sebenarnya tidak ada janjian dengan mereka, hanya saja panitia mengkondisikan demikian dan Qodarullah saya pun ada waktu. Plus, hari itu memang hanya mengisi pelatihan singkat [fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][1 hari saja, tidak full konsep 2 hari 1 malam] jadi kondisi tubuh masih sangat segar bugar. Apalagi di charges “Garang Asem”. Kami pun bertemu, beliau pasangan suami istri ini duduk di kursi bersebelahan dan saya duduk didepannya.
“Bagaimana, ada yang bisa saya bantu?” Saya memulai pembicaraan.
“Saya ingin tenang ustadz. Ini pernikahan kedua kami. Saya janda dan beliau suami saya pun duda”. Ibu langsung bercerita, saya melihat genangan air mata hampir menangis.
“Sebentar dulu, jangan menangis. Apa yang ibu rasakan saat teraphy dipelatihan tadi?” Tanya saya memotong.
“Saya merasa ada sesuatu yang menusuk di belikat kiri saya”. Katanya.
“Seperti ditusuk besi atau jarum kecil?” Tanya saya.
“Seperti ditusuk peniti, tapi tembus kedepan” Jawab dia kemudian.
Saya belum bisa mendefinisikan jenis sihir ini. Hanya saja saya teringat ketika mengisi pelatihan Rehab Hati di Kota Kendari, saat itu ada seorang ikhwan yang dijadikan sample untuk Demontrasi Ruqyah mengeluhkan penyakit yang sama. Ia merasa seperti ada besi yang menusuk dari belakang tembus kedada sebelah kanan. Dan ketika diruqyah reaksi total, ada syaitan kiriman yang bekerja didalam tubuhnya.
“Baik. Kenapa ibu seperti tertekan?” Tanya saya kemudian.
“Saya tidak tenang ustadz. Sepertinya pernikahan kami tidak diridhoi pihak suami saya. Suami saya duda ditinggal istrinya?” Tukasnya, sambil mengusap airmatanya. Suaminya terdiam tenang.
“Tidak diridhoi keluarga suami? Memang belum habis masa idahnya?” Tanya saya menggoda. Sambil tertawa ringan.
“Bukan ustadz. Istri pertama saya meninggal, kangker. Jadi tidak ada masa idah”. Jawab suaminya.
“Iya pa. Saya bercanda koq. Saya menemukan kesedihan yang aneh pada ibu” Jawab saya.
“Keluarga suami tidak suka sama saya ustadz. Mereka menggunjing saya dibelakang. Ketika saya operasi usus buntu saja, mereka bilang saya penyakit kelamin. Sakit ustadz..” Kata ibu ini kembali mengusap airmatanya.
“Sebentar dulu ibu. Tidak perlu menangis. Tidak ada yang perlu disedihkan. Justru semakin banyak orang yang mengghibah kita dibelakang, semakin banyak tabungan pahala kita. Karena Allah akan mentransfer amal-amal baik mereka saat mereka membicarakan kita dibelakang. Apalagi itu fitnah?” Papar saya untuk melerai sedihnya.
“Justru yang ingin saya tanyakan, ada apa dengan suami ibu sebelumnya?” Tanya saya, menyerang.
“Tidak ada ustad. Itu sudah sangat lama sekali, saya tidak ingin menceritakannya”. Jawab ibu singkat.
“Justru itu akar masalah awal. Sehingga saya bisa melihat akar masalahnya. Ibu yang minta cerai atau suami yang menceraikan ibu?” Tanya saya kemudian, menjebak.
“Awalnya saya yang minta cerai, namun suami tidak mau. Dan akhirnya suami yang menggugat saya”. Jawabnya, memperjelas keadaan bahwa ibu ini ada gangguan sejak awal. Ditambah riwayat penyakit dalam, yaitu usus buntu yang telah dioperasi.
“Ibu, ketika seorang istri meminta cerai. Langit itu seperti terguncang marah. Tentu suami, jika ia telah menunaikan haknya sebagai suami akan marah dan tidak hormat lagi kepada kita. Apalagi suami tidak mengetahui tentang adanya “sihir tafriq” atau sihir perceraian”. Jawab saya.
“Iya. Saya pernah 3 kali minta cerai kepada suami yang kedua ini”. Jawabnya mengikuti diagnosa. Ibu 3 anak ini terus bercerita kisah sedihnya yang menurut saya biasa-biasa saja. Atau hal biasa yang tidak selayaknya membuat dia tertekan.
“Sepertinya tidak ada masalah. Hanya pengaruh sihir saja. Bagaimana kita langsung teraphy saja. Masih sakit ga belikatnya?” Pungkas saya. Dan beliau mengangguk. Sambil memegang belikat dan pahanya.
“Selain belikat kiri dan paha yang dirasakan sakit oleh ibu, ada titik lain yang merupakan titik persembunyian [titik kontrol] jin yang bekerja pada tubuh. Yaitu pada tulang rusuk dibawah payudara. Coba ibu sentuh”. Lanjut saya.
Ibu itu memasukan tangan ke kerudungnya dan menekan titik itu, kiri dan kanan. Dia meringgis kesakitan. “Benar ustadz. Sakit sekali” Katanya.
Selanjutnya saya minta izin kepada suaminya untuk menteraphy titik sakitnya. Saya meminta ibu untuk membawa kursinya dan mendekatkan tubuhnya kepada saya, dengan posisi membelakangi saya. Ibu menggunakan jaket tebal dan kerudung rapi.
Saya membuka tas laptop dan mengambil laser pointer yang panjang dan meletakannya di belikat kiri ibu yang sakit. Sedikit menekannya dan mulai membacakan Al Qur’an surah Al Falaq 3 kali putaran. Lalu berhenti dan menanyakan kondisi tubuhnya.
“Saya merasa pegal dipusaran titik sentuh dibelikat ustad” Katanya.
Lalu saya sentuhkan lagi dan membacakah surah Al Hasyr ayat 21. Lalu saya tanya lagi. Tentang apa yang dia rasakan. Dan dia menjawab; “Dada saya sesak dan lambung mulas”. Saat itu saya berdiri dan membacakan kembali surah Al Hasyr ayat 21 hingga 24 dan meniupnya dikepala.
“Apa yang ibur rasa” Tanya saya.
“Dada sesak dan pegal ditempat tadi. Juga kepala pusing” Jawabnya.
Saya bacakan kembali surah Al Hasyr ayat 21 diakhiri dengan tepukan kuat dibelikat belakang sambil berkata; “Ukhruj ya Aduwallah! Keluar kamu wahai musuh Allah!” Saya melihat ibu itu seperti hampir terpelanting dari kursi namun ia menahannya.
“Apa yang ibu rasakan sekarang”. Tanya saya.
“Pusing. Pusing dikepala tadz?” Jawabnya.
“Bagaimana rasa tusukan, pegal, mual dan sesaknya? Tanya saya.
“Sudah tidak ada. Hanya pusing..” Jawabnya.
“Sekarang ibu istighfarlah. Mohon ampun kepada Allah, karena sudah jelas ada pengaruh syaitan ditubuh ibu yang selama ini membuat ibu gelisah. Dan jika ada pengaruh syaitan ditubuh perempuan, maksia pertama yang ia lakukan adalah kepada suami”. Ibu ini terdengar istighfar dan menangis terisak-isak. Saya minta suaminya untuk mengusap kepalanya sambil membaca al Falaq dan An Nass.
Alhamdulillah, beberapa menit kemudian ini senyuman sudah mekar diwajah ibu ini. Wajahnya bercahaya dan konsultasi dilanjutkan.
Proses ini Allah mudahkan karena ini hanyalah bagian “Closing” dalam teraphy RehabHati, dimana sebelumnya mereka telah mengikuti pemaparan konsep kesembuhan dengan “Tazkiyyah an Nafs dan Teraphy Al Qur’an” seharian tadi yang ditutup dengan teraphy ruqyah bersama.
“Ibu, dan bapa. Sekarang sudah jelas. Ada makar syaitan yang selama ini bersembunyi. Entah itu sihir, entah itu Ain atau jin keturunan. Namun, semua itu bukan kesalahan orang lain melainkan kesalahan kita sendiri. Sihir-sihir itu tidak akan masuk melainkan atas izin-Nya, dan itu adalah refleksi dari kelalaian kita. Segera tinggalkan dosa-dosa besar dan riba karena itu adalah makanannya yang membuat syaitan menjadi kuat. Padahal fitrah mereka kalah” Nasihat saya kemudian.
“Iya ustadz. Saya bekerja di ‘B***’” Kata ibu tersebut sambil menutup wajah.
“Ya Allah, bersyukur ibu bilang hal ini setelah diteraphy. Kalau ibu bilang bahwa ibu masih bekerja ditempat Asuransi. Saya tidak akan meruqyah ibu hingga ibu mencopot pekerjaan itu”. Jawab saya.
“Iya ustadz. Ust. Firanda, ust. Khalid Basalamah, dan ustadz lainpun menyarankan saya untuk berhenti. Keinginan itu sudah kuat ustadz.. namun….” Jawabnya.
“Berdoalah kepada Allah agar Allah bebaskan ibu dari riba! Dan jangan heran jika Allah mengguncang karir ibu. Tugas seorang wanita adalah dirumah, menjadi ibu untuk anak-anaknya, mendidiknya dan memuliakan suami” Jawab saya.
“Jangan main-main dengan riba. Satu suap makanan dari harta riba itu sama dengan 36 kali menjinahi seorang wanita, begitu keterangan Nabi sholallahu alaiyhi wa sallam dalah sahih at Tirmidzi. Banyangkan satu piring itu ada lebih dari 10 suap, bagaimana kalau 3 piring. Bagaimana kalau sebulan, setahun?” Lanjut saya kemudian.
“Iya ustadz. Kami sudah merencanakan untuk berhenti dan sebagian besar harta-harta riba itu sudah diwakafkan”. Lanjut ibu.
Obrolan pun berlanjut, dan akhirnya mereka pulang ke Jogja menempuh perjalanan 3 hingga 4 jam dari kota ini. Dan… pagi hari, saat saya terbangun subuh ust. Mukhsin, Mudir RehabHati Pekalongan yang tidur sekamar dengan saya dan ikut menyaksikan konsultasi ini memberitahukan saya SMS dari keluarga ini.
Merasakan seperti adanya peniti, paku, jarum, gunting, ikatan, atau benda-benda sihir lain dalam tubuh merupakan typical sihir Voodo. Sihir ini dari daratan Afrika dan sudah menerbar ke penjuru dunia, ditambah kreativitas wali-wali syaitan dikalangan manusia [dukun] yang mengembangkannya sehingga kadarnya lebih kejam dari awalnya.
Tukang sihir menggunakan rambut, pakaian bekas, foto atau media boneka untuk menyakiti korbannya. Media ini meruapakan sarana komunikasi-perintah antara dia dengan syaitan yang menjadi penolongnya. Ketika tukang sihir menusuk pada leher, maka leher korban sakit, ketika dada boneka itu diikat maka pasien sesak terhimpit dll. Tentu semua ini terjadi karena Izin Allah [lihat al Baqarah 102] sebagai peringatan, ujian, musibah ataupun azab-Nya yang disegerakan di Dunia.
Ketika kami di Afrika juga pernah menemukan kasus serupa, seorang umahat, Hafidzoh, dan juga menghafal ribuan hadits Bukhari Muslim saat kuliah disebuah kampus syariat islam di Afrikas selatan. Beliau lumpuh selama 8 tahun, dan saat mengikuti Pelatihan RehabHati di Afrika timur bereaksi paling berat. Tubuhnya berguling-guling dari sudut-ke-sudut auditorium yang kita gunakan untuk pelatihan ruqyah khusus ahwat-umahat selama 2 hari, Desember 2015 lalu.
Setelah diteraphy lanjutan selama 8 jam, akhirnya belenggu sihirnya berhasil dihancurkan biidznillah. Namun malam hari ke 3 saat saya pulang –transit di Jedah, saat itu ada koneksi internet– saya mendapat pesan WhatssApp dari beliau mengatakan bahwa ia bermimpi ada serorang lelaki yang mendatanginya dalam keadaan marah dan menusukan paku dan peniti keseluruh tubuhnya dari bahu sampai lutut. Dan saat dia bangun tahajud, seluruh badan dari bahu hingga lutut tidak bisa digerakan.
Mekanisme sihir ini bekerja menipu kinerja syaraf-syaraf motorik tubuh yang dikendalikan otak dengan terlebih dahulu mempengaruhi qalbu/jantung yang merupakan pusat aktifitas bioelectric dalam tubuh. Mekanisme kerja yang merupakan kebalikan dari cara kerja obat penahan sakit. Jika obat penahan sakit menekan informasi ke otak, maka sihir menciptakan informasi tipuan dari qalbu – otak – syaraf motorik dan organ.
Namun ada beberapa racun atau buhul/ikatan sihir yang secara lahiriyah nampak pada alat-alat kedokteran medis selain sakit yang dirasakan oleh jiwa manusia. Dalam beberapa kasus Ruqyah yang saya alami pernah beberapa tahun lalu muntah salib yang telah terpecah menjadi dua bagian pada kasus “Kristenisasi Ghaib” pasien dari kota yang sama.
Selalu ada rahasia-rahasia hikmah dibalik sunnah Nabi sholallahu alaiyhi wa sallam, tehnik tepukan pada punggung/belikat ataupun dada merupakan hal yang pernah dilakukan Nabi untuk mengusir pengaruh syaitan dalam tubuh manusia. Di masa Kenabian, Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam pernah menepuk dada seorang sahabat dari Ta’if yang suka lupa rakaat salat dan Nabi pun pernah menepuk punggung sahabat dalam rangka mengusir syaitan dalam tubuhnya dan keluar mahluk yang bergerak –dan kemudian lari– dari mulutnya.
Tepukan malam itu adalah eksekusi terakhir untuk syaitan sihir yang mempengaruhi jiwa dan jasad ibu itu, hanya saja reaksi balik dari tubuhnya keluar beberapa jam kemudian. Ini bisa difahami, karena sebelum teraphy ibu tadi belum memberitahukan kekuatan syaitan dalam tubuhnya; riba!
Wallahu Ta’ala ‘Alam.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]