Bismillahiladzii bini’matihi tatimmushalihaat..
Ruqyah untuk caesar ini maksudnya bukanlah menjampi bayi agar cepat keluar, namun sebagai bagian dari ikhtiar ruhani berupa do’a dalam menjemput kekuatan dari langit agar diberi ketawakallah oleh Allah azza wa jalla dalam menjalani proses kelahiran secara normal tanpa tergesa dengan proses caesar.
Sebagaimana adab-adab dalam berdo’a, maka untuk Ruqyah ini pun tidak lepas dari hal tersebut. Bahkan persiapan-persiapan sebelum melakukan Ruqyah ini adalah lebih penting daripada teknis ruqyah itu sendiri.
Persiapan Pertama;
Periapan sebelum sampai dilokasi klien/pasien.
1. Persiapan ruhani/mental.
Persiapan ini adalah untuk peruqyah dalam rangka meluruskan dan memperkokoh niat.
– Bacalah ta’awudz dan basmalah.
– Wudhu.
– Shalat 2 atau 4 rakaat (shalat mutlak/saat untuk memohon pertolongan kepada Allah)
– Baca al Al Falaq dan An Nass.
– Baca; Bismillah tawakalltu alallah, laa hauwla walaa quwwata illa billah.
2. Berangkatlah dengan niat memudahkan kesulitan klien kita dan menjenguknya.
3. Siapkan beberapa herbal: 1 botol kapsul habbatussauda, madu dan air zamzam sebagai hadiah atau ‘paket ruqyah’.
Persiapan Kedua;
Persiapan ini dilakukan sesampainya dilokasi pasien.
1. Jika pasien di rumahsakit, maka patuhi peraturan lokal disana.
– Minta izin kepada suster/bidan/dokter untuk membantu dengan do’a.
– Terangkan sekilas bahwa maksud kita datang adalah mewakili keluarga untuk mendukung dan menguatkan psikologis [kondisi kejiwaan pasien]
– Baca ruqyah [Do’a-do’a Nabi dan al Qur’an secara lirih]
– Jika tidak dizinkan, maka minta izin untuk mendoakan secara praktis. Dibahas dipoint selanjutnya [teknis].
2. Jika pasien dirumahnya, maka lakukan prosedural umum pra-ruqyah semisal:
– Pembersihan rumah dari berbagai bentuk kesyirikan, azimat, maksiat, musik, patung, lukisan dll.
– Tazkiyyah an nafs atau proses penyucian jiwa dari berbagai kotorannya untuk menggapai ridho Allah dalam pengobatan.
Secara ringkas point ini, bisa dilakukan dengan menasihati pasien dan mengajaknya bertaubat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
– Wajib ada izin dan ditemani mahromnya, atau saksi.
– Dan persiapan pra-ruqyah lain.
Setelah melakukan berbagai persiapan dengan matang, maka point selanjutnya adalah ‘Teknis Ruqyah’. Teknis ini merupakan strategi, atau ‘pendekatan cara’ yang dilakukan seorang peruqyah berdasarkan kondisi lapangan dan pengalaman.
1. Letakan herbal (terutama air zamzam dan madu) disamping kita. Tujuannya agar mendengar ayat-ayat ruqyah dan kemudian bisa difungsikan untuk “Air Ruqyah”.
2. Jika pasiena adalah mahrom kita; maka letakan tangan dirahimnya, dekatkan bibir di dekat pusarnya. Dan mulai bacakan ayat-ayat ruqyah dari awal hingga akhir.
Jika pasien bukan mahram kita; maka pastikan seluruh auratnya tertutup, dan bacakan disampingnya [jarak 30cm atau lebih, pusatkan mata kerahimnya] didampingi mahromnya.
3. Ayat-ayat ruqyah yang dimaksud adalah seluruh ayat didalam al Qur’an yang pernah Nabi Muhammad sholallahu alaiyhi tuntunkan saat meruqyah sahabatnya;
1. Al Fatihah 1-7
2. Al Baqarah 1-4, 163-164, 255-256, 284-287.
3. Al Imran 18-19
4. Al-’Araf 8 54-56
5. Al-’Araf 117-122
6. Yunus 81-82
7. Toha 69
8. Al-Mukminun 115-118
9. As-Soffaat 23 1-10
10. Al-Ahqaaf 26 29-32
11. Ar-Rahman 27 33-36
12. Al-Hasyr 28 21-24
13. Al-Jin 29 1-9
14. Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas
4. Jika ada reaksi dari tubuhnya, semisal bergetar, menangis pelan, panas-dingin, sakit mulas atau sakit pada bagian tubuh tertentu maka tiup dibagian tersebut atau usap jika ia mahrom kita. Dan lanjutkan bacaan. .
5. Jika ada reaksi keraksukan dalam kondisi sudah bukaan diatas bukaan 3 atau dalam kondisi pasien sudah sangat lemah, maka sadarkan. Dan lanjutkan bacaan, ajak pasien berkonsentrasi mendengarkan dengan khusyuk.
Jika baru bukaan 1 atau 2, dan terkunci lama kemudian bereaksi maka lanjutkan sehingga syaitan itu merasakan hukuman beratnya bacaan Al Qur’an dan pergi [bi’idznillah].
Jika pasien menganut ilmu hitam (tenaga dalam, kebathinan, pernafasan, kekebalan, memiliki susuk) maka hentikan proses dan ajak taubat. Jika ada indikasi jin keturunan yang ditandai dengan penyakit keturunan, maka lakukan penanganan sebagaimana mestinya [fokus pada titik sakit, titik dimana syaitan bersemayam atau melakukan makar]
6. Jika bukaan terkunci, maka bacakan ayat-ayat ruqyah ini 1,2 hingga 3 putaran sampai terjadi bukaan. Biasanya ditandai dengan mulas hebat, atau pecah ketuban jika sudah diatas bukaan 7.
7. Jika pecah ketuban dalam kondisi bukaan 8-9-10, maka panggil suster/dokter. InsyaAllah dalam titik ini sudah berhasil dan sisanya biarkan tim medis yang mengurusinya.
8. Jika tidak ada reaksi samasekali, maka ambil air zamzam dan bacakan ulang surah al fatihah 3-7x, surah Al Kafirun 1x, al falaq dan an nass masing-masing 3x. Lalu tiupkan dan do’akan, minumkan kepada pasien.
9. Jika proses baru pada bukaan 1-6, dan berhenti mulas. Maka, tindakan pertama yang harus diambil adalah menunggu bukaan selanjutnya dengan sabar dan tawakkal. Juga konsumsi herbal habbatussauda murni sebanyak 3-5 kapsul atau 2x lipat dosis yang ditentukan (sesuai berat badan dan usia).
Jangan tergesa, karena Allah telah menentukan waktu tiap-tiap bayi yang akan lahir dengan kemahasempurnaan-Nya.
Lakukan juga bekam di titik strategis yang membantu merangsang bukaan atau titik persembunyian jin (didaerah pergelangan atas kaki kanan dibawah mata kakai). Untuk kasus jin yang membelenggu rahim biasanya disekitar itu.
10. Jika semua upaya ruqyah sudah dilakukan dan pertolongan-Nya belum turun, maka lakukan hal-hal berikut hingga Allah ridho dan menurunkan keputusan terbaik-Nya:
1. Lanjutkan bacaan al Qur’an oleh keluarganya, ataupun murotal dari MP3 dll.
2. Sedekah yang banyak, sesuai kemampuan.
3. Anjurkan pasien untuk menelpon orang tua, minta maaf [Birru walidain..]
4. Konsultasi sama bidan lain sebagai studi perbandingan diagnosa.
5. Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong.
Semoga Allah mudahkan setiap muslimah dan keluarganya yang sedang menunggu kedatangan buah hatinya. Barokallahufiikum.