Tazkiyyah An Nafs Dan Pengaruhnya Terhadap Percepatan Kesembuhan Dalam Teraphy Al Qur’an
Oleh: Nuruddin Al Indunissy
Tidak sempurna taubat seseorang sehingga ia menyesali dan membenci dosa dan kemaksiatan yang ia lakukan dimasalalunya. Sedangkan teraphy penyembuhan dengan al qur’an atau yang ramah ditelinga kita dengan kata ruqyah adalah upaya detoksifikasi atau mengeluarkan penyakit-penyakit qalbu (jiwa) manusia. Jadi, hampir tidak mungkin kesembuhan jasmaniyyah itu tercapai jika seseorang mengabaikan penyakit ruhaninya.
Seluruh jenis kemaksiatan yang dilakukan jasadnya berupa kemalasan pada syari’at dan tidak tercegahnya dosa jelas cerminan penyakit ruhani. Seluruh kemaksiatan terselubung diqalbunya adalah penyakit ruhani yang menjadi penguat bagi dominasi syaitan dijiwanya. Pengaruh syaitan di qalbu inilah yang akan mengomando fikiran manusia untuk terus bermaksiat dan, setiap kemaksiatan itu memperkuat eksistensi jin dalam tubuh.
Ketika seseorang kena gangguan jin, atau ketika gangguan jin itu hingga terlihat di jasadnya berupa penyakit maka hal tersebut terjadi karena sakit pada psikis (jiwanya) sudah mencapai level kritis (membahayakan) hubungan ruh dengan penciptanya. Maka Allah yang maha penyayang memberikan signal dari penyakit qalbu itu berupa sakit di jasad. Jadi sakit pada jasad itu tidak ubahnya seperti alarm bagi tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak benar pada qalbu manusia. Dan Allah bertujuan membersihkan penyakit qalbu itu dengan menyicilnya pada sakit-sakit di jasad.
Sampai kapankah sakit ini?
Sampai qalbu itu bersih dari penyakitnya, sampai ia sembuh dari sakitnya, sampai kotoran-kotoran dunia itu tersingkir, sampai jiwa itu bersih dari kemaksiatan, sampai manusia itu ridha kepada Rabbnya, Agama-Nya dan Rasul Nya lalu Allah pun ridho kepadanya dan disanalah hilang semua kesakitan.
Jelas sekali, tempat-tempat kotor itu adalah rumah syaitan. Dan kemaksiatan adalah bau busuk yang dibenci para malaikat rahmat. Sementara dunia adalah kotoran yang setiap saat terus menenggelamkan jiwa pada lembah kehinaan. Al Qur’an tidak akan menggetarkan apalagi meluluhlantakan belenggu-belenggu syaitan jika dalam jiwaraga seseorang masih banyak kemungkaran dan kemaksiatan. Apalagi ia adalah pelaku syirik dan ia belum menyadari kemusyrikannya.
Bahkan sebagaimana firman-Nya dalam al Qur’an, Allah akan ciptakan dinding ghaib terhadap mereka yang tidak beriman pada kehidupan akhirat saat al Qur’an dibacakan. Bagaimanakah, seseorang akan sembuh dengan al Qur’an sementara ia hanya mengimani sebagiannya dan mengingkari sebagiannya?
…
Bersambung Ke Eppisode 2