Logo

“Agar kita tidak malu, saat pertemuan itu tiba”.

“Agar kita tidak malu, saat pertemuan itu tiba”.

Saat kita tidak mampu lagi
melihat kebaikan dalam diri seseorang,
maka ingatkan lagi hati kita tentang ayahnya,
ibunya atau anak anak-nya yang merindukan
kepulangannya dirumah.

Atau ingatlah tentang peranan
yang Allah percayakan kepadanya
untuk ikut serta dalam terjadinya
rangkaian takdir-Nya hari ini.

Karena semua mahluk-Nya
memiliki peranan dalam mendzahirkan
keagungan Asma dan Sifat-Nya
hingga kesemua rangkaian takdir
yang rumit itu terjadi

Takdir akan tetap terjadi
terlepas engkau ridha atau tidak
namun ketahuilah, saat engkau ridha
maka ALLAHpun ridha kepadamu
dan celah langit terbuka
disanalah kemudahan
disanalah keindahan
disanalah keajaiban
dan keaiban itu begitu dekatnya,
sangat dekat! sedekat jarak
antara engkau dengan-Nya

Ketenangan itu biasanya turun menaburi lembah dihatimu,
saat kehendakmu sejalan dengan kehendak-Nya.

Jangan takut mati, apalagi minta mati..
namun rinduilah petemuan dengan-Nya.

Jangan mengeluh tentang rentan masa yang panjang
sungguh, kita telah melewati masa yang tak mudah

Teruslah melangkah jangan terhenti,
bersiaplah, berdandanlah dengan baju yang indah
untuk satu pertemuan terindah..

Agar kita tidak malu
saat pertemuan itu tiba

Salam Bahagia
Nuruddin AL Indunissy
20 June 2012
___________________________________________________

Tulisan ini saya tulis pertama kali 20 July 2012. Saat itu jiwa saya terguncang menggeletar dengan kisah luarbiasa yang menimpa salah satu sahabat saya di Makkah. Sebut saja namanya, Aisyah Nursyifa. Ia yang telah memaafkan seseorang yang datang dan mengaku telah meracuninya.

Saat itu saya sangat berharap akan datang keajaiban untuk hamba Allah itu. Racun mematikan yang membuat korbannya meninggal perlahan dalam 5 bulan. Aisyah saat itu dalam kondisi kritis, darah segar keluar dari mata, hidung, telinga dan mulut ketika JIN JIN yang ada dalam racun itu mengacak-ngacak lambungnya.

Tidak hanya itu, racun itu mengakibatkan korbannya sering lupa, syaraf dan gila. Setelah itu kakinya dibuat kaku, seperti penyakit struk yang menyebar keseluruh tubuhnya, tenggorokan membusuk, bisu dan perlahan seluruh tubuhnya membusuk dan akhirnya korban meninggal. Dan itu semua adalah ulah jin yang ada dalam racun itu.

Ini adalah pengakuan seseorang yang meracun Aisyah, ia datang mengetuk inbox facebook saya dengan satu niatan taubah. Cerita berlanjut, mengalir dan pertempuran cahaya dari Energy Ruqiyah Jarak Jauh dan tega jahat iblispun tidak terelakan…

Klimaksnya, minggu tanggal 16 June 2012
Allah menurunkan pertolongan-Nya melaui Malaikat Rahmat yang langsung membersihkan racun itu hingga sembuh total.



“Jika ruh keyakinan itu telah mengerucut dan membentuk prisma tauhid yang mengerucut ke langit, maka disana tidak ada lagi rintangan. Anda akan enggan melirik kanan atau kiri yang gelap, karena yang anda lihat adalah cahaya di depan sana. Disana ada cahaya yang tidak pernah mati, kekal dan Abadi”. 

Tauhid yang Kokoh & Disiplan Iman adalah modal Sejati bagi seorang Mukmin. Selanjutnya hanya ada dua pilihan, Melangkah dan Menciptakan Keajaiban atau terus Diam. Keteguhan hati adalah modal luarbiasa yang akan mendorong kita terbang meninggi, meloncati setiap rintangan dan menembus batas batas ketidakmungkinan. 

Allahuakbar!
Kisah yang kemudian saya tulis dengan judul “The Miracle Of Tauhid”, istimewa 60 Halaman dalam 3 Seri Catatan.

THE MIRACLE OF TAUHID SERI 1

THE MIRACLE OF TAUHID SERI 2

THE MIRACLE OF TAUHID SERI 3

SALAM TAUHID
Nuruddin AL Indunissy