[fusion_builder_container hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” overlay_color=”” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” padding_top=”” padding_bottom=”” padding_left=”” padding_right=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” center_content=”no” last=”no” min_height=”” hover_type=”none” link=””][fusion_text]
Hakikat Energy Ruqyah
BAGAIMANA ALQUR’AN MENYEMBUHKAN?
Seri #6: Reaksi Al Qur’an Pada Jasad Bagian 1
Bismillah, Asholatu wasalamu ala Rasulillah.
Sebuah persembahan untuk saudara Saeful, semoga Allah merahmatiNya.
Dalam memahami sebuah hal kita harus fokus pada sebuah hal yang baik bagi jiwa kita, baik bagi orang lain dan baik menurut Allah yang bisa kita selami dari telaga keilmuan Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam beserta sumber sahih lainnya yang tak akan habis sepanjang masa.
Namun jika logika tidak bisa berkata-kata, maka disana iman seharusnya bicara. Bukan nafsu atau ubun-ubun si pendusta yang membusa bak buih dilautan tak berguna. Kita harus pandai melihat, membaca, berfikir, menganalisa, membuktikan, mengumpulkan data, melakukan perbandingan, menyimpulkan dan lalu berbicara dengan cara yang baik. Tidak asal berkata, karena setiap kata dan semua ada hisabnya.
Saya ingin menjawab semua details tentang fenomena reaksi jasad/kesurupan yang erat kaitannya dengan teraphy Al Qur’an. Semoga Allah meneduhkan jiwa dan qalbu kita dengan hikmah-hikmah Nya yang bertebaran disemesta raya ini.
# Pertama
Tentang Kesurupan
“Kenapa orang sehat dibacakan Al Qur’an lalu kesurupan dan peruqyah berupaya menyadarkannya lagi?”
Kesurupan, atau peristiwa dikuasainya jasad oleh syaitan terjadi ketika jiwa manusia itu melemah atau syaitan menguat lantaran jebolnya dinding tauhid di Qalbu seseorang.
Kesurupan adalah fenomena atau salah satu dari puluhan karakteristik atau Ciri seseorang sedang dalam gangguan syaitan.
Syaitan yang menguasai bukan dari luar, namun dari dalam jasad orang yang terkuasai. Saat dibacakan al Qur’an, syaitan yang selama ini diam (mengganngu secara diam-diam) kemudian bicara. Harus dicatat, syaitan atau jin ingkar hanya akan bicara ketika ia terancam. Tujuan dia bicara adalah untuk mengelabui atau menyerang peruqyah dengan tipu daya agar menghentikan bacaan. Setelah bacaan terhenti ia nyaman kembali.
Orang yang diteraphy tentu saja orang yang sakit, bahkan orang yang sakit dan sadar bahwa ia sakit. Baik sakit jasadnya atau sakit psikisnya atau bahkan sakit psikis yang berakibat kepada fisiknya yang kemudian dikenal dengan psikomatis.
Jadi kesurupan itu sebuah peristiwa ketika syaitan menguasai jasad manusia, dan ini biasanya tidak diinginkan manusianya. Kecuali beberapa orang yang tidak paham tentang bahaya kesurupan bagi dirinya, biasanya mereka sengaja mencari kesakitan dengan mengundang atau mempersilahkan syaitan masuk kedalam dirinya.
Selanjutnya, adakah dalil kesurupan?
Sudah jadi pengetahuan umum, dalilnya ada pada surah pertama dalam al Qur’an ayat 275; ” Dan orang orang yang memakan harta riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kesurupan setan lantaran tekanan penyakit gila…”. juga riwayat-riwayat sahih dari Mathar bin Abdurahman, Yala bin Murah ra, Jabir bin Abdullah ra, Abdullah bin Abbas ra, Atha bin Abu Rabah ran juga Abdullah bin Masud ra dan sederet sahabat lain dalam kitab yang sahih menceritakan tentang hal kesurupan ini. Bahkan Rasulullah Saw punya do’a tersendiri yang beliau baca sebelum shalat untuk menghindari terkuasainya jiwa oleh syaitan.
Begitupun dengan dalil aqli, seharusnya orang berakal dan beriman sudah tidak meragukan lagi tentang anarkisme syaitan dan kemampuannya yang memang memungkinkan jika mereka yang bersifat seperti angin/halus itu mungkin masuk ke jasad manusia lalu mempengaruhi hati. Hati atau qalbu disini adalah jantung spiritual manusia yang memang mempengaruhi otak yang menjadi Pusat komando tubuh manusia.
Baiklah, sekarang saya beralih kepada tujuan jin meraksuki manusia saat dibacakan Al Qur’an menurut versi analisa bebas saya sejauh jalan yang telah saya lalui 3 tahun ini di lebih dari 70 kota di indonesia;
1. Syaitan ingin menghalangi bacaan al Qur’an yang dibacakan peruqyah untuk qalbu pasien dengan membuat teriakan atau tangisan palsu!
2. Syaitan mengalahkan perhatian dan fokus peruqyah.
3. Syaitan ingin buat fitnah dan menunjukan kesombongannya.
4. Membuat peruqyah gentar hingga akhirnya jatuh kepada syirku khoufin.
5. Anarkisme syaitan.
6. Dll
Dari sederet tujuan syaitan tersebut, ada hikmah yang Allah ingin tunjukan kepada manusia yang berakal. Dari itulah Allah izinkan!!!
Apa hikmahnya?
Dengan kesurupan saat dibacakan al Qur’an ada beberapa hikmah:
1. Allah menurunkan rahmatNya dengan menunjukan kepada manusia yang sudah taubat yaitu dengan menunjukan siapa musuhnya.
2. Memudahkan peruqyah untuk memenggal leher syaitan dihadapannya.
3. Menjadi tolak ukur keyakinan bahwa apa yang manusia pelajari (berupa ilmu atau kesakitan atau hal yang selama ini dianggap hikmah itu salah).
4. Manusia bisa melihat dengan nyata bahwa syaitan itu musuh yang nyata.
5. Dan banyak lagi yang lainnya.
Yang jelas al Qur’an ini hanya akan ber effect kepada jasad yang qalbunya sudah terbebas dari kesombongan.
Baiklah, sekarang kita lihat proses kesurupan..
Huft banyak banget yang harus saya tulis. Belum tentang reaksi Ilmiah dari muntah, tolak ukur kesembuhan sihir, hakikat nyembelih syaitan, dll.
Semoga panjang umur, agar semuanya bisa dijelaskan ke public dan menjadi kekayaan intelektual muslim tanah air
ALLAHUAKBAR!
[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]