Logo

Kajian RehabHati (TFT, 9)

Kajian RehabHati (TFT, 9)

Kajian 9 | Penyakit Keturuan atau Jin Keturuan?

Bismillah asholatu wassalamu ‘ala Rosulillah, wa’ala alihi wa shohbihi ajma’in wa man tabi’ahum bi ihsani ila yaumiddin.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang maha luas dan kekal kasih sayangnya.
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah limpah kepada Rasulullah beserta orang tercinta didekatnya, keluarga, keturunan dan seluruh pengikutnya hingga Akhir jaman.
Selamat menunaikan ibadah shaum di romadhan hari yang ketiga ini, untuk segenap keluarga besar RehabHati Indonesia dan seluruh mukminin-mukminat yang berbahagia terutama di group Trainer Rehab Hati ini.

Persoalan Awal:
” Afwan ustadz Nai mau nanya, bagaimana cara menyikapi jin turunan yg sudah ikrar pemutusan tapi belum bisa keluar dan jin nya sendiri minta tolong ke kita suruh bantu untuk mengeluarkan..” [fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][Akh Triyanto, Trainer RH Cikarang]
Jawaban:
Jin keturunan dan penyakit keturunan adalah sebuah topic besar dalam Ruqyah Syariyyah, terutama sekali dalam bahasan kita di RehabHati karena kita telah menyimpulkan bahwa seluruh penyakit keturunan itu tidak ada melainkan jin keturunan.

Dalam tubuh manusia ada sekitar 60 trilyun sel dan disetiap selnya ada 3 milyar genom, dan secara mengejutkan seorang peneliti dari jepang baru-baru ini meraih nobel dalam risetnya selama 40 tahun silam menemukan bahwa masih ada 95% gen yang tertidur dan siap dinyalakan kapan saja dalam diri manusia.
Masih banyak rahasia dalam dunia bioteknologi yang merupakan proyek besar bagi kedokteran barat untuk menggali masalah gen yang menjadi sumber kesimpulan tentang penyakit keturunan, diabetes, tekanan darah, AIDS, lupus dan sebagainya.
Dan Alhamdulillah, kesimpulan bahwa Al Qur’an adalah obat penyakit keturunan ini sangat membahagiakan.

Inti pada penelitian gen ini para ilmuwan menemukan bahwa genom merupakan blueprint tubuh manusia dan bisa dikatakan sebagai rangkaian data perintah dasar yang mengatur kelahiran, pemeliharaan dan fungsi dari mahluk hidup disumbernya.
Bukankah setahap lagi mereka semua akan beriman kepada takdir yang telah Allah tentukan sebelum lahir?

Blueprint itu tidak lain adalah takdir pada setiap jasad manusia yang telah diisi ruh.
Bagaimana mereka akan menolak jika penemuan mereka sendiri mengatakan bahwa kombinasi 4 kode genetik manusia ini bisa menciptakan 7 milyar manusia yang berbeda?
Berbicara tentang gen pasti akan berhujung pada hakikat ketuhanan. Para ilmuwan akan berhenti dengan dua kalimah sahadat jika mereka mau merendahkan hatinya. Disini, dalam jawaban atas penyakit keturunan saya tidak akan menjelaskan banyak tentang betapa rumitnya struktur sel dengan inti sel, kromosom, DNA, gen dan sesuatu yang ada dalam gen dan bagaimana para ilmuwan menyimpulkan bahwa ada kekuatan yang bisa masuk kedalam gen dan merusaknya… karena hal tersebut sudah dibahas dalam pelatihan rehab hati yang juga masih bisa disimak di YouTube saya.

Kita akan mulai dari kesimpulan akhir tentang penemuan bahwa ahli ilmuwan barat, seperti yang di tulis Ir. Abdul Daem Al Kaheel yang menyatakan bahwa “Ada satu kekuatan yang bisa masuk kedalam sel, inti sel, kromosom, DNA dan masuk kedalam gen manusia dan merusaknya”. Mereka menambahkan bahwa butuh riset 20 tahun kedepan untuk menemukan dengan jelas kekuatan apakah itu, namun mereka tahu bahwa hal itu adalah suara dan obatnya juga suara. Fakta ilmiah ini bisa ditemukan di buku Al Qur’an The Healing Book.

Sebagai mukmin, saya tidak butuh 20 tahun. Cukup beriman kepada Al Qur’an surah Al Isra 82 dan Yunus 57 maka jawabannya sudah ditemukan bahwa kekuatan asing yang masuk ke tubuh itu adalah sihir dari syaitan atau syaitan itu sendiri [syaitan yang membisikan suara atau jasad syaitan itu sendiri yang merasuk] dan obatnya adalah suara yang lebih agung, lebih dahsyat dan bersifat destruktif bagi semua kekuatan jahat yang ada di semesta ini; Al Qur’an

Dalam pelatihan digambarkan secara visual dari fakta ilmiah yang ada, sebuah kemungkinan bagaimana ketika suara Al Qur’an itu dihadapkan terhadap satu sel. Sedangkan sebagaimana firmanNya, al Qur’an jika dihadapkan pada gunung saja maka manusia akan mendapati bahwa gunung itu hancur berkeping-keping..

Sampai disini muncullah pertanyaan; “Jika suara al Qur’an itu bisa menghancurkan berbagai penyakit termasuk suara sihir, lalu kenapa ada penyakit yang tidak sembuh?”

Jawabannya adalah karena ada penghalang antara suara dan ruh yang dibacakan. Penghalang ini dalam al Qur’an surah al Israa 45 disebutkan sebagai “hijaban masturo”, dalam konsep rehab hati penghalang dimaksud itu tidak lain adalah 5 prisai yang harus dimusnahkan sebelum mulai teraphy. Prisai yang menghijab do’a manusia untuk sampai kelangit. Kemungkaran yang membuat Allah tidak ridho al Qur’an ini jadi rahmat baginya.

Terkait jin keturunan, apakah penghalang itu dari orangtua atau dia sendiri?
Hati-hati dalam menjawabnya, karena ini akan berdampak besar pada kesimpulan disetiap jiwa pendengarnya.

Jika jin keturunan ini menjangkiti balita [0-2 tahun] atau anak-anak (usia 2-10 tahun) atau anak remaja yang masih dalam bimbingan orang tua, dan orang tua masih hidup, jelas ini berhubungan langsung dengan orangtua. Itu adalah ujian, peringatan atau bahkan azab agar orangtuanya bertaubat dari kesyirikan yang dilakukan.

Namun jika orang tua [ayah] sudah meninggal, atau anak sudah dewasa maka sungguh itu merupakan persoalan anak itu sendiri. Adapun mereka yang berkata; “Kenapa seorang anak yang tidak berdosa dibebani ujian yang berat?” Tidak demikian, ujian itu adalah untuk dirinya sendiri disebabkan oleh kelalaian dimasalalunya. Dan setiap ujian yang hebat itu akan melahirkan orang-orang hebat, berbahagialah jika masih muda sudah mendapat ujian yang hebat. Artinya ia adalah calon orang hebat, jika ia mampu menyelesaikan ujian itu. Jangan pernah berkata aku tidak mau diuji, karena semua manusia beriman itu akan diuji keimannannya. Dan, jika ia ridho dengan ujian itu maka Allah akan ridho, jika ia marah Allah akan murka kepadanya.

Nah bagaimana langkah-langkah untuk mengatasi jin keturunan pada penderita?
1. Sebagaimana konsep rehab hati, maka wajib bagi pasien dan keluarganya untuk mentazkiyyah jiwanya dari seluruh kotoran syirik, bid’ah, maksiat [dosa-dosa besar], hubbuddunnya, hasad dll.

2. Jika terjadi pada anak, maka wajib dihadirkan ayah dan ibunya dan ditazkiyyah + ruqyah bersama.
Ajak ayah dan ibunya berikrar untuk memutuskan seluruh hubungan, perjanjian, akad, ketaatan dengan bangsa jin.

3. Jika terjadi pada anak yang sudah mulai remaja atau dewasa, maka ajaklah ia “ikrar”.

4. Jika terjadi pada seorang ahwat, maka carikan jodoh yang sholeh atau sarankan untuk menikah. Karena hal itu adalah salah satu upaya untuk memutus siklus penyakit atau jin keturunan dari ayahnya..
Juga diajak hijrah dan berikrar, seperti halnya terjadi pada point 2 dan 3.

5. Mulailah bacakan ayat-ayat ruqyah sebagaimana biasa selama kurang lebih 1 jam secara konstant. Jika jin muncul maka dakwahi atau eksekusi seperti biasa. Jika tidak selesai dalam satu jam maka hentikan dulu, karena untuk jin keturunan tidak hanya ruqyah namun membutuhkan media lain.

6. Mandikan dengan air ruqyah dengan campuran daun bidara segar atau serbuk kering [jika tidak ada]. Hal ini lebih disarankan jika pasien baru saja rujuk kepada sunnah dan bertaubat. Karena Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam pernah memandikan sahabat yang baru bai’at kepadanya dengan daun bidara.

7. Sarankan pasien untuk menyiksa jin dalam tubuhnya setiap hari dengan melakukan hal-hal berikut:

— Buat mereka gelisah hingga terbakar dengan merutinkan dzikir pagi dan petang, ayat kursi, al falaq dan annas juga baca qur’an setiap hari.
— Buat jin-jin dalam tubuhnya lapar dengan puasa daud, atau menjalankan semua puasa yang disunahkan (senin-kamis, yaumil bid, dll).
— Hentikan seluruh makanan haram, subhat dan mulai konsumsi makanan yang halal dan juga konsumsi herbal sunnah yang penuh berkah minimal sekali Kurma Azwa, Madu, Habbats, Zaitun jika mungkin zam-zam. Konsumsi 4 jenis herbal diatas setiap 4 jam. Tujuannya adalah agar darahnya kembali bersih..
Jika sulit mencari herbal-herbal diatas, saya sangat menyarankan untuk mengkonsumsi ramuan 7 herbal [Kapsul Cuci Darah] yang sudah diruqyah sebelum dikemas. Di Ramadhan ini minum saat sahur dan buka saja minimal 2 butir maksimal 3-7 butir.
— Perbanyak sedekah, hentikan seluruh jenis kemaksiatan dan dekatkan diri kepada Allah secara sungguh-sungguh dan istiqamah. Berkumpullah dengan orang-orang shalih..

IKRAR PEMUTUSAN

Ikrar ini merupakan ucapan penegasan bahwa kita mulai hijrah dan meninggalkan masalalu yang kelam. Baik yang kita sadari atau yang tidak. Adapun teksnya bebas, hanya saja disarankan mengandung 3 hal.

1. Memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah denngan baca taa’wudz, basmallah, ayat kursi, al falaq dan an Nass.
2. Menyatakan dengan ikhlash dan tegas bahwa Iblis dan seluruh balatentaranya adalah musuh kita sampai hari kiamat.
3. Memohon kepada Allah untuk memutuskan seluruh perjanjian baik yang disadari atau tidak, pada dirinya, keluarga, leluhur dan seluruh keturunannya.
4. Memohon kepada Allah dengan berserah diri, jika ada amalan yang tidak Allah ridhai dalam tubuhnya agar Allah keluarkan.
5. Memohon bimbingan kepada Allah dikarenakan sudah bertaubat agar istiqamah hingga akhir hayat dan tidak mati dalam keadaan dihinakan musuh/syaitan jin dan manusia.

CONTOH IKRAR PEMUTUSAN

Baca Ta’awudz dan Ayat kursi untuk melindungi ruangan tempat kita berikrar. Lalu bacakan Al Falaq dan An Nass untuk melindungi jiwa dan raga kita dari diraksuki dan digagalkan mereka.

Duduk khusyuk menghadap kiblat dan acungkan jari tauhidnya atau angkat kedua tangan dan berdo’a atau ucapkan:

Ya Allah yang maha mendengar, dengarkanlah do’a hamba ini..
Ya Allah, ampunilah Hambamu yang dzalim dan lalaini.
Tunjukilah hamba dan keluarga hamba pada jalan kesembuhan yang hakiki ya Rabb..
Ya Allah, yang maha menyaksikan. Maka saksikanlah sumpah kami ..
Bahwasannya, hari ini, jam ini, detik ini, diatas bumi mu ini, kami nyatakan bahwasannya iblis laknatullah alaiyh dan seluruh balatentaranya adalah musuh saya selama-lamanya.
Ya Allah seandainya dalam tubuh hamba ini, ada amalan yang tidak engkau ridhoi maka binasakan dan keluarkan mereka!
Ya Allah oleh karena kami telah berikrar diatas namamu yang kokoh, maka lindungilah hamba.
Bimbing hamba saat hamba lemah dan tergelincir, masukan hamba kedalam benteng Mu yang kokoh hingga Akhir hayat kelak..
Jangan matikan hamba dalam keadaan jahil dan dihinakan musuh, matikan hamba dalam keadaan khusnul khatimah atau syahid dijalanmu.
Allahuakbar!!!

Demikian barangkali sebagai gambaran bagaimana meruqyah jin keturunan atau penyakit keturunan. Jadi jelas, hal utama adalah mengajak keluarga pada aqidah dan tauhid yang murni. Jika mereka belum mau berubah, maka tinggalkanlah atau berlepas dirilah karena ini merupakan kategori penyakit berat. Karena berkaitan erat dengan kebiasaan jiwa manusianya itu sendiri.

Adapun mengenai pertanyaan lain yang kemudian muncul, semisal bagaimana kalau jinnya berkata ini dan itu. Sampaikan kepada jin-jin itu bahwa dakwah sudah usai, saat ini mau keluar atau mati dengan keadaan terhina dina?

Jika mau keluar, maka do’akanlah seluruh ikatannya agar lepas. Jangan lupa untuk mengajak pasien juga untuk berdo’a dan membersihkan jiwanya. Karena kadang ikatan dimaksud adalah faktor X pada jiwa pasein itu sendiri. Jika jin nya bandel, maka ajaklah pasien kita untuk memerangi mereka secara total.
Serang dari luar dengan ruqyah, serang dari dalam dengan penghancuran rumah-rumah mereka [syirik, maksiat, hasad, bid’ah, hubudunya dll] dan bersihkan darahnya dengan cara mengkonsumsi herbal sunnah yang penuh berkah.
Jika ada manfaat dari kajian ini, maka sesungguhnya itu adalah dari Kitabullah dan jika ada kesalahan tentu dari kejahilan penulis.

Selamat menyelami rhomadhon, mohon maaf jika waktunya terbuang dengan menelaah tulisan ini.
Barokallahufiikum


 

Original post by Ust NAI (Nuruddin Al Indunissy)[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]