Logo

Rahasia Sederhana Kesuksesan Ruqyah | eBook Part 7

Rahasia Sederhana Kesuksesan Ruqyah | eBook Part 7

CLOSING

Closing adalah tahap terakhir dalam prosesi ruqyah ini, ini adalah keistimewaan “Ruqyah Aktif” yang tidak dimiliki atau jarang disadari peruqyaah “Konvensional” atau peruqyah passive. Tentunya hal ini memiliki kelebihan masing-masing yang memperkaya khasanah keilmuan para praktisi nusantara, jika peruqyah passive mengandalkan kesabaran maka praktisi peruqyah Aktif mengembangkan berbagai tehnik untuk kesempurnaan dan efectivitas waktu. Semoga Allah meridhai. .

MENUNTASKAN SISA-SISA SIHIR

Setelah prosesi selesai, katakanlah pasien muntah hebat dan merasa lemas. Setelah ini kita wajib mengecek keberadaan jin, apakah masih ada di dalam atau sudah keluar? Caranya adalah dengan melihat tanda-tandanya atau langsung melakukan scanning ulang dengan membacakan ayat tertentu. Misalnya dengan meletakan tangan kita di ubun-ubunnya dan membaca surah Hud ayat 58:

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya:”Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.”

Atau bacakan surah al Baqarah 148 untuk memanggil kembali jin tersebut seandainya belum keluar atau hanya keluar dan masih ada di sekitar sana. Jika telah dibacakan berulang ulang namun tidak ada reaksi, maka ucapkan Alhamdulillah dan sarankan pasien untuk sujud syukur karena jin sudah keluar. Dan Allah yang lebih tahu hal ini. Kita bertawakal kepada-Nya.

Setelah ini, sebetulnya masih ada hal yang harus kita kerjakan. Inilah tugas ini peruqyah, yaitu menjaga agar jin itu tidak masuk lagi setelah dia keluar. Sebelum melakukan ini, kita juga harus meyakinkan kepada pasien tentang apa yang ia rasakan. Jika pasien menjawab “segar” dan kondisi seperti normal tanpa rasa sakit (kecuali sakit bekas pijatan atau tekanan biasa di tubuh, dan juga sakit terasa lemah dibadan) maka insya Allah tahap ini selesai. Tugas kita selanjutnya adalah menasihati pasien.

Namun jika pasien masih merasa sedikit sakit atau getaran atau kedutan kecil di titik-titik tertentu, semisal punggung, leher, kepala, kaki, atau sekitar pergelangan tangan dan kaki maka RUQYAH INI BELUM TUNTAS! Ingat belum tuntas. Karena biasanya getaran itu akan semakin kuat dan gangguan terjadi lagi.
Hal yang harus kita lakukan adalah menghilangkan bekas-bekas sihir itu, baik dengan terapi Al Fatihah (Akan dibahas di lampiran), ataupun menariknya dengan ayat penari, memukul dengan ayat pemukul dengan tatacara diatas.

Lakukan hingga rasa sakit benar-benar hilang dan sempurna. Demi Allah hal ini bisa saja terjadi dan saya sering melakukannya, dengan demikian sihir itu benar-benar telah musnah dan belenggunya telah hilang.

Bagaimana jika tidak bisa hilang?
Tugas peruqyah sebenarnya bukan menyembuhkan, ini hanya ikhtiar. Namun, tentu saja tidak ada usaha sia-sia. “Setidaknya kita menyembuhkan kesyirikannya”, begitu kata ustad Perdana yang selama ini banyak membimbing saya.

Hal lain, jika terbukti sihir itu sulit hilang, atau tidak tuntas maka hentikan ruqyah. Karena ini hanya akan membuat waktu kita habis, istirahat dulu atau suruh pasien pulang dan bekali dengan tehnik ruqyah mandiri. Ruqyah mandiri juga ada di lampiran buku ini.

Jika, atau setelah sihir itu hilang tugas kita selanjutnya adalah melakukan pemagaran. Ini tentu saja beda dengan tehnik dukun-dukun mussrik itu, pemagaran yang saya maksudkan adalah menanamkan nilai-nilai ketahuidan kepada pasien. Hingga bukan tidak mungkin, selain pasien terjaga dari sihir, ia pun bisa meruqyah keluarganya. Tidak jarang pasien yang telah diteraphy kemudian malah jadi praktisi!

Allahuakbar!
Ini karena si pasien telah merasakan sensasi kesembuhan sendiri yang membuatnya yakin akan kehebatan dan pertolongan Allah Azza wa jalla. Di akhir buku ini, akan diceritakan kisah seorang penderita kangker darah akut di Saudi Arabia yang sembuh dengan ruqyah jarak jauh dan kemudian saat ini beliau jadi praktisi yang telah meruqyah banyak warga local di Saudi.

MENGAKTIFKAN PAGAR GHAIB

Kita harus meyakinkan kepada pasien bahwa kita tidak mungkin meminta perlindungan kepada Allah sementara kita membangkang kepada Allah (melakukan dosa).

Rasulullah saw bersabda; “Ketika kalian keluar rumah bacakan ‘Bismillahi tawakaltu Ilallah, la hawla walaa quwwata illa billah” maka Allah akan menurunkan malaikat untuk melindungimu dan syaitan akan menjauhimu”. Jadi, syaikh Abdul Rouf berkata jika kita keluar rumah baca doa perlindungan kepada Allah lalu dijalan memandangi wanita/laki-laki malaikat akan meninggalkan kita dan syaitan akan kembali kepada kita. Sama halnya ketika wanita mulai memperlihatkan auratnya, disana syaitan akan bersama mereka.

Jadi tolong diperhatikan dan dicatat; bahwasannya yang paling penting adalah meninggalkan DOSA terlebih dahulu dan melaksanakan kewajiban kita sebelum menuntut hak perlindungan kepada Allah. Saya pernah mendengar testimoni ada sensasi kesembuhan yang terjadi setelah “taubatannasuha” dan melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai muslimin-muslimah.

Yang berikutnya adalah meninggalkan (bertaubat dari) semua perbuatan syirik, musyrik, bid’ah, khurafat (jimat-jimat, meminta karomah kepada kuburan dsb) dan jangan lupa menurunkan semua patung, photo & lukisan dalam rumah.

Setelah itu perhatikan hal berikut;
– Baca Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas masing masing 3x setelah sehabis Subuh, Setelah Magrib dan sebelum tidur.
 – Baca Ayat Qursi dan kalimah “A’udzubikallimatillahi ttammati minsyarrima kholak” dan Kalimah “Bismillahi laa yadhurru ma asmihi syai un fil ardi wala fissamai wa huassami’ul ‘Aliim” masing-masing 3x setelah subuh dan maghrib.
 – Baca “basmalah” dalam 5 kondisi; Masuk rumah, sebelum makan, sebelum membuka pakaian, sebelum masuk toilet dan berhubungan suami istri. (Atau, disarankan lebih afdhol baca do’a yang dituntunkan Rasul Saw)
 – Membaca Asma Allah dalam 3 kondisi; saat Marah, Sedih dan Takut. Karena dalam 3 kondisi tersebut manusia lemah dan ada celah syaitan untuk menguasai manusia. Jadi ketika marah baca “Ta’awudz”, ketika sedih baca “Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun” ketika takut baca “Allahumma ‘audzubika min sururihim wa naj’aluka fi nukurihim”

Selain hal-hal diatas, kita juga bisa mengaktifkan pagar ghaib alamiyyah dalam diri kita dengan menghindari 10 dosa besar yang mungkin secara tidak sadar kita lakukan atau kita langgar.

10 DOSA BESAR

1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (An Nisaa: 48).

Dan Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga”. (Al Maidah: 72)

2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.

Saya teringat perkataan ibnu Qayyim Al Jauziyyah; beliau berkata, bahwa “Putus asa itu lebih jelek daripada kematian! Jika kematian hanya memisahkan jasad dengan ruh, maka putus asa memisahkan antara ruh kita dengan Allah azza wa jalla”.

Tentang putus asa ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.(Yusuf: 87).

3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (Al A’raaf: 99)

Kenapa hal ini menjadi dosa besar?
Yang pertama kita meremehkan Allah Subhannahu wa Ta’ala, yang berikutnya, dengan merasa aman dari Azab Allah kita akan enggan bertaubat dan terus menumpuk dosa. Padahal dengan menjalani kehidupan, hakikatnya kita sedang berjalan menuju kematian. Naudzubillah..

4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.

Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. (Maryam: 32).

5. Membunuh.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya”. (An Nisaa: 93).

6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar”. (An Nuur: 23)

7. Memakan riba.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila”. (Al Baqarah: 275)

8.Lari dari medan pertempuran.

Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya”. (Al Anfaal: 16)

9. Memakan harta anak yatim.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (An Nisaa: 10)

10. Berbuat zina.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu”. (Al Furqaan: 68-69).

Tentang benteng ghaib ini akan dikupas tuntas dibuku ke 2 saya (Rehab Hati Qurani), insya Allah akan ditulis dalam chapter “The Miracle Of Tauhid” seri 4. Dalam buku ini juga akan disertakan kisah “Tauhid” yang menggetarkan tersebut di akhir buku.

Jika benteng ghaib ini aktif, maka insya Allah kita tidak akan bisa ditembus penglihatan jin-jin kafir. Dalam hal ini, kita bisa menekankan atau memberi penegasan kepada pasien dengan kata-kata; “Tugas saya sudah selesai, sekarang tergantung ibu. Ibu mau jin itu kembali lagi atau tidak? Jika tidak mau maka pagar diri ibu dengan melakukan kewajiban ibu sebagai hamba Allah dan tawakall lah kepada-Nya”

Dengan penegasan ini biasanya pasien akan turut, meski didasari karena ketakutan kepada sihir hingga dia melakukan amaliah kewajibannya. Namun ini tidak mengapa, semoga hal itu jadi kebiasaan dan dia menemukan kenikmatan didalamnya.

Sampai bertemu di sessi berikutnya :)

Daftar Isi eBook:
Salam Tauhid
O P E N I N G
KONSELING & CONDITIONING
INI SIHIR ATAU MEDIS?
W A R M  I N G
TEHNIK SCANING
Ayat-Ayat Scaning.
Ayat-Ayat Pemanggil Jin.
E K S E K  U S I.
PERSIAPKAN SENJATA
Ayat- Ayat Al-Qur’an.
Doa-Doa Rasulullah.
TEHNIK EKSEKUSI.
Menyiksa Jin.
Melemahkan Jin.
Menyembelih Jin.
Menarik Jin Keluar.
Mengeluarkan Jin.
KERAGUAN DAN JAWABAN SEPUTAR JIN DAN RUQYAH. CLOSING.
C L O S  I N G
MENUNTASKAN SISA-SISA SIHIR.
MENGAKTIFKAN PAGAR GHAIB.
10 Dosa Besar.
6 TEHNIK RUQYAH MANDIRI.
Tehnik Ruqyah Rumah Menuntaskan Sihir Menahun, Tehnik Menghukum Jin  Di Alam Mimpi, Teraphy Al Fatihah, IHP Al Fatihah, Ruqyah Mp3.
“The Miracle Of Tauhid”.
Sampai bertemu di ebook berikutnya, Download Ebooknya di: http://sdrv.ms/V1f2Rn

Salam Tauhid
Nuruddin Al Indunissy
[Author, Konsultant, Therapist dan Trainer Rehab Hati]
www.nai-foundation.com 2013