Logo

REHABILITASI HATI

REHABILITASI HATI

ღبِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيღ
Saya mulai dengan salam dari Syurga,
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Semoga Kesejahtraan, Shalawat serta salam selalu tercurah kepada kekasih Alam ✿ܓMuhammad Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wassalam beserta keluarga, sahabat, tabiin tabiat dan pengikutnya yang setia dengan assunahnya hinga akhir jaman.
Brother and Sister in Islam..
Saat trojan trojan cinta mulai menginfeksi fikiranmu, mengacaukan system ketahanan Akidahmu dan mengacak-ngacak file rencanamu, maka sadarilah bahwasannya saat ini system operasi hidupmu sedang terancanm Virus mematikan. Jika dibiarkan, tidak akan lama lagi komputer kehidupanmu akan mengalami fatal error.
Segera Rehab Hatimu:
Kenali, Instal Ulang, Ugrade dan Rekontruksi Hatimu..!
___________________
#1 | KENALI HATIMU
___________________
Hati kita tak ubahnya sebuah bangunan yang terdiri dari susunan bebatuan, dinding itu menjadi kokoh karena sebuah pondasi yang setia menyangga kerangka yang mencengkram kontruksi bangunan membentuk pilar pilar yang berpegangan saling menguatkan.
Jika kontruksi yang menjadi penyangga itu kuat dan berkualitas tinggi, maka bangunan itu akan berdiri tegap, tidak akan mudah goyah saat guncangan demi guncangan mencoba merobohkannya.
Sesekali saja ia bergetar, kemudian tegar kembali.
Ia tidak patah ketika gempa menyentuhnya, ia tidak ikut terhanyut saat badai kehidupan menghempasnya. Ia tidak goyah karena energi dalam penyangga itu lebih kuat dari apapun, kerangkanya mencengkram keseluruhan dan berpegangan satu sama lain.
Brother and Sister in Islam..
Hati manusia pun tak ubahnya seperti istana yang warna warni.
Disekelilingnya ditumbuhi tunas tunas yang terlahir secara fitrah, tunas kecil itu tumbuh disetiap hati.
Hanya saja, tidak semua manusia menyiraminya hingga ia layu dan mati.
Tunas itu tidak tumbuh menaungi, keberadaannya hanyalah cerita teori teori yang menghiasi taman hati. Ia mati sebelum tumbuh dan berubah menjadi pilar yang mengokohkan tatanan dan kontruksi hati.
Tunas itu bernama Iman.
Keberadaannya laksana pohon, dari pohon itulah tunas tunas kebahagiaan terus terlahir, bunga bunganya semerbak mewangi laksana sinaran yang menerangi setiap jalanan yang dilalui. Jika bunga itu terjaga dalam sebuah kadar keistiqamahan yang terpelihara, maka putik putiknya akan mekar dan berbuah. Buah itu bernama Ikhlas.
Tidak ada tawar menawar, untuk mencapai titik ikhlas ini memang sulit.
Sangat sulit, memerlukan kesungguhan dan tekad yang kuat untuk tetap tegar disetiap hembusan angin ujian yang senantiasa datang menggetarkannya. Memeliharanya dari berbagai jenis syaitan yang mencoba memetiknya, hingga bunga itu benar benar berbuah..
Jika tidak disirami dan dijaga maka ia tidak akan pernah berbuah, kita tidak akan pernah merasakan manisnya buah dari iman.
Jangankan berbuah..
Untuk merasakan bunga bunga kebahagiaannya saja seperti dalam hayalan. Tidak ada yang salah, karena tunas tunas itu tidak pernah disirami.
Dia tidak tumbuh, ia hanya menjadi rerumputan kering yang keberadaannya hanya cerita cerita di majlis majlis, yang kadang terdengar lalu hilang dihempas beratnya realita kehidupan . .
Tunas itu tidak tumbuh menjadi pilar yang menguatkan dan menaungi hati.
Iman adalah sebuah ruh yang memancarkan energi didalam hati, menghangatkan dada dan mencerahkan pola fikir, menyejukan jiwa jiwa. Iman adalah pilar pilar ketahanan hati manusia dan Islam adalah pondasinya.
Adalah bukan saatnya lagi mempelajari perincian pilar pilar Iman dan kelima rukun Islam tersebut saat ini, yang diperlukan – saat Islam telah dipersimpang jalan – seperti ini adalah sebuah pemahaman dan pemaknaan yang mendalam tentang refleksi Iman terhadap kehidupan nyata kita.
Itulah alasan pena ini digoreskan..
Mencoba membasuh debu debu halus yang keberadaannya tak sengaja menghalangi cahaya hati yang seharusnya memancarkan kebahagiaan diwajah wajah muslimin muslimah yang telah berikrar untuk beriman dan mengimani seluruh ketentuan ketentuan yang mengikat pribadinya sebagai Muslim.
Itulah alasan pena ini tetap tergores…
Menyentuh sebuah sudut kesadaran untuk segera mengungkap kabut yang menyelimuti mutiara ilham didalam hati kita, mengingatkan kembali bahwasannya di tebing curam itu masih ada cahaya. Cahaya yang akan menuntun kita untuk kembali..
Sahabat, jalanan yang kita lewati dalam persinggahan ini tidaklah mudah.
Banyak hal yang membuat nurani kita terbungkam, banyak hal yang terlihat mempesonakan mata membisiki keindahan dan membius jiwa.
Kita harus waspada, diantara tangkai mawar itu pasti ada duri.
Duri duri beracun yang akan melukai jarimu, membuatnya berdarah dan menjalarkan pengaruhnya keseluruh tubuh. Pesona indah yang menyentuh kalbu itu kemudian perlahan menggetarkan hatimu dan menggoyah goyahkan kokohnya dinding keikhlasan yang selama ini susah payah dibangun..
Dinding itu bergetar…
Suasana kemudian membuatmu terlupa, tentang hijab dan batas batas yang seharusnya tetap terjaga. Kemudian rasa rasa itu semakin tak terkendali. Awalnya hanya bercanda bercanda, tertawa tawa – berencana hingga terucap janji. Waktu berlalu begitu cepat seperti tak mau menunggu, diam memperhatikanmu yang kini terlarut dalam asa, aroma bahagia yang sesaat kemudian hilang.
Perpisahan kini menegurmu, tersenyum seperti mengejekmu, semuanya telah berakhir..
Disana tubuh kita seperti musafir kehilangan arah, tertegun mendapati diri yang sudah tertinggal jauh. Menyadari bahwa taqdir berkata lain, mendapati bahwa dunia tidak selamanya bersahabat.
Titik titik harapan itu kemudian menghilang, bergabung dengan kafilah kafilah sakit hati menuliskan penyesalan yang datangnya selalu terlambat.
Berdiri dipenghujung senja, menatapi sore yang menguning perlahan memerah, sesaat lagi selimut malam mengakhiri semuanya, gelap, hanya ada beberapa butir bintang yang berkedip kedip mengantuk..
Merasakan hati luluh tak berbentuk, itu bisa menemui siapa saja.
Syndrom Sakit Hati ini biasanya diikuti penyesalan, kekecewaan, pudarnya harapan harapan, tidak fokus, tidak bahagia, hilangnya antusiasme dalam hampir semua sendi kehidupan.
Penyakit ini tersembunyi.
Keberadaannya tidak bisa terdeteksi oleh perangkat medis sehingga penyembuhannya relatif membutuhkan waktu lama, bahayanya adalah zat adiktif beracun yang mendorongmu untuk mencari pengganti cinta yang lain..
Biasanya efek buruk ini bersifat menahun…
Naudzubillah.. ini lah yang harus kita hindari, tidak sewajarnya seorang ikhwan professional yang telah memahami islam bisa terjangkit penyakit sejenis ini.
Mari kita sentuh kembali tentang keberadaan HATI yang sering terabaikan itu, semoga melahirkan penyadaran, melepas sumbat sumbat emosi dan mengalirkannya kedalam hal yang lebih bijak.
Kekecewaan mendalam adalah sebuah kekuatan besar yang bisa membangkitkan energi luar biasa, hanya muslim cerdas yang bisa memanfaatkan dan mengalirkan kekuatan besar itu untuk sebuah karya… karya luar biasa.
Energi besar ini layaknya sebuah gas dalam tabung tertutup, jika kita cerdas mengalirkannya secara perlahan dengan tehnik yang tepat, bukan tidak mungkin, gas itu bisa menerbangkan sebuah roket raksasa yang bisa mencapai Bulan.
Gas kekecewaan itu harus dikelola sesegera mungkin, supaya tidak terus bergejolak dan meledak.
Rasulullah saw bersabda;
“… Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik seluruh tubuh akan baik jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah dialah HATI.” (Mutafaqun alaihi).
Didalam belantara dada manusia itu ada dua keping daging yang keberadaanya menjadi sumber inspirasi yang kemudian diolah oleh fikiran di kepala kita. Kecerdasan kepala dalam mengolah dorongan itu bermacam macam, tergantung tingkatan Iman dan Ilmu masing masing, jika Iman lemah dan pemahaman ilmu rendah, kepala akan mulai berlogika dan tidak menerima, dan akhirnya mengeluh dan berkeluh kesah.
Dalam kondisi ini, aktifitas seluruh tubuh jadi tidak terarah.
Karena hampir semua output yang dihasilkan otak bersifat negatif, akhirnya tubuhlah yang menderita. Yang berbahaya adalah timbulnya prasangka buruk terhadap Allah.. menyalahkan nasib dan sebagainya. Padahal semua rangkaian peristiwa yang menemui kita sudah terencana dalam ketetapan Takdir Nya yang sempurna.
Dari sini kita tahu, bahwa pengobatan HATI ini harus lebih di prioritaskan dari pada tubuh itu sendiri. Karena jika hati dalam kondisi baik, insha Allah input yang masuk kedalam otak pun baik dan output dari otak juga baik yang akan menghasilkan tindakan baik untuk kemudian melahirkan kebaikan kebaikan.
Jika HATI kita sehat, tubuh kitapun akan sehat, setidaknya cendrung mudah untuk sehat dan menerima sugesti baik dari luar.
Mari kita tata kembali tatanan Hati kita.
Yang pertama harus kita lakukan adalah dengan berhenti menyalahkan diri sendiri.
Tanamkan keyakinan bahwa hal itu salah dan harus di ubah. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, jadilah orang pertama yang menyayangi hatimu.
Lepaskanlah.. Relakanlah.. Ikhlaskanlah.
Memang terasa mudah di ucapkan dan sulit di laksanakan, tapi disinilah kita belajar bersabar, disaat guncangan itu menggetarkan hati dan logika kita.
DISINILAH, disaat seperti inilah, disaat tidak ada seorang pun yang peduli tentang apa yang kita rasakan, kita harus mengingat kembali bahwasannya disanalah Allah ada dan tetap ada. Memperhatikan kita dengan Rahmat-Nya yang meliputi seluruh Alam.
Jangan berlama lama menyesal, karena tidak akan menambah kebahagiaan berikutnya. Semakin dalam menyesali, semakin dalam penderitaan..
Bangkitlah dan katakan; Aku baik baik saja,.
Berikutnya segeralah ambil wudhu, basuh wajahmu, lepaskan segala penat diwajahmu dan temui Rab mu disana, rendahkan dirimu serendah rendahlah dan bersujudlah disudut sudut fajar diantara malamu. Redam semua gemuruh dan kegelisahan itu disana, yakinkan bahwa ini bukan kebetulan, karena tidak pernah ada kebetulan dalam konsepsi Islam dengan nilai nilai Iman didalamnya.
Tengok kembali hatimu, tanyakan kabarnya..
Apakah benar hatimu masih beriman?
Jika ia masih bergetar dan mengatakan La Ilaaha Illallah..
Maka pahami segera, bahwa inipun, kesedihan inipun, cerita inipun, dan semua ini adalah dari Allah… untuk menegarkan, untuk mengokohkan pilar pilar keimananmu.
Jangan membiarkan hatimu menangis untuk sesuatu yang fana, jangan bersedih jika kamu masih beriman.
Segera pahami sekali lagi, bahwasannya tidak ada yang kebetulan, semua itu adalah hanyalah cara Tuhanmu dalam menyentuh dan menguji kualitas keimananmu terhadap ketentuan dan ketetapan Taqdir Nya
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS Al Ahjab 36)
Bersegeralah..
Tata ulang hatimu, kumpulkan kembali serpihannya.
Tersenyumlah, hapus butiran butiran kesedihan itu. Dunia ini luas, .
Seluas apa Dunia yang kau lihat, tergantung seluas apa mata hatimu memandang
Berdirilah..
Berjalanlah..
Jangan terdiam disudut kota yang mencekikmu..
Senja sudah berakhir.
Sebentar lagi malam..
Kita harus mempersiapkannya.
Hidup ini seperti siang,
Dan akan bertemu malam, malam yang gelap, kegelapan yang abadi, dibawah batu nisan dan didalam sekam neraka.
Kita harus mengingat dan mempersiapkan cahaya untuk kegelapan Akhirat itu. Carilah cahaya itu dalam keridhaan Nya.
Tata ulang hatimu,
Basahi dengan mengingat Nya..
Lihatlah dengan hatimu, bahwasannya Dia itu dekat.
Teramat dekat.
Anggap guncangan ini sebagai pertanda, bahwa semua ini akan berakhir.
Jika akhir itu tidak kamu lihat,
Dimana dan entah kapan Ujungnya,
Maka, bangkitlah…
Dan bersiaplah..
Untuk mengakhirinya sekarang juga..
Mmulailah langkah langkah baru, dengan segenap keyakinan untuk mengarahkan Cinta itu menjadi lurus. Kobarkan kembali semangat LILLAHI TA’ALA…
Rasulullah bersabda;
“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya”. (HR Abu Daud)
Segera Akhiri kesedihan itu, karena jika hati kita layu kita tidak akan fokus, dalam hal apapun. Laksana perahu yang hilang layarnya, hati kita laksana seorang pilot yang kehilangan signal.
Seutas ruh didalam tubuh kita laksana kapal yang terombang ambing dilautan luas, keberadaannya memerlukan komunikasi dengan Rabb-nya. Kita tidak berdaya sedikitpun tanpa bimbingan-Nya, karena ruh itu akan kembali kepada Nya, kelak.. atau mungkin dalam waktu yang dekat.
Brother and Sister in Islam..
Let’s continue to next step, which is Re-Installing our Heart..
____________________________
#2 | INSTALL ULANG HATIMU.
____________________________
Hati bagaikan sebuah Operating System dalam sebuah Chip Prosesor sebuah komputer, keberadaannya sangat rentan tercemari oleh berbagai virus virus yang bisa menginfeksi fikiran, mengacaukan sistem ketahanan akidah dan mengacak ngacak file rencanamu. Jika tidak segera di Instal Ulang maka keseluruhan program program didalamnya tidak akan berfungsi dengan baik lagi.
Karena, sehebat apapun ketahanan tubuh tidak akan berpengaruh banyak jika hatimu telah lemah. Perhatikanlah saat komputermu telah terserang Virus, ia seringnya restart sendiri, loading lama dan sangat lambat bahkan ia tak segan segan membantah saat diperintah dengan alasan alasan yang tidak professional.
Komputer dalam kondisi “sehat” akan merespon dengan cepat saat diperintah.
Sesaat setelah jarimu menekan tombol OK sebagai eksekusi perintah kepada CPU, Komputer akan segera melaksanakannya dalam sepersekian detik. Tapi lihatlah saat dia sakit, setelah berfikir sekian lama, hasilnya kadang hanya berupa bantahan dengan notifikasi notifikasi pembelaan diri seperti Eror, Failed, Aborted, Cancelled dan sebagainya..
Jika seorang manusia, membantah saat diperintah Tuhannya, dapat dipastikan saat itu ia dalam keadaan tidak normal alias sakit alias “tidak sehat”. Karena salah satu fitrah hati itu patuh dan tunduk kepada Tuhan nya.
Dalam kondisi hati yang sering membantah inilah saatnya kita melakukan Instal Ulang Hati dan memasang System Operasi baru agar kinerja tubuh bekerja secara Normal dan Hatimu kembali berkerja secara Optimal .
Jika dibiarkan, tidak akan lama lagi kehidupanmu akan mengalami “Fatal Erorr”, atau setidaknya sering “Hang”, Blue Screen dan tidak akan lama lagi mati dengan sendirinya. Itulah sebagian tanda tanda kematian hatimu.
Dalam tubuh manusia Hati ini laksana sebuah System Operasi, jika System Operasi Hati ini tidak bekerja akibat gangguan sebuah Virus, maka seluruh Indra Tubuh manusia tidak akan bekerja. Jika system Operasi Hati sudah tidak bekerja, maka percuma saja menambah program program lain. Bahkan jika kita Instal Anti-Virus pun sudah sangat telat dan terlambat.
Coba saja install Anti Virus saat file-system komputermu sudah parah dan dikuasai Virus,..
Ini akan sangat sulit dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena System akan secara automatis menolak Instalasi semua program baru..
Silahkan buktikan juga kepada manusia disekitarmu.
Manusia yang sedang “Fatal Error” akan sulit jika diceramahi untuk Sabar atau Ikhlas..
Manusia itu tidak akan merespon sedikitpun, dia akan tetap diam, mungkin akan menertawakanmu dengan balik menuduhmu Error… atau bahkan membantah dan memberi alasan alasan yang membuatmu kesal, persis seperti komputer yang Eror!
Maaf telah banyak membuat dahimu mengerut dan membacanya berulang ulang, semoga analogi ini tidak membosankan.
Install Ulang Hatimu…..
Sahabat pena, jika hatimu saat ini terasa pedih atas sesuatu yang tidak dimengerti..
Jangan diam, segera bangkit dan ambil tindakan karena kamu adalah Muslim yang seharusnya bahagia. Segera Restart System Operasi Hatimu. Jika kamu sudah me-restart-nya berulang ulang tetapi tetap begitu. Maka, Izinkanlah saya. Izinkanlah diksi dan analogi yang saya pilihkan ini menembus Hatimu dan menghempaskan kegelisahan didalamnya, mengubah pola fikirmu dan merekontruksinya.
Tentu saja hal ini harus disertai kehati-hatian dan Ilmu.
Sebelum melakukan Instal Ulang, ada 2 hal yang perlu diperhatikan.
Back-up Masalalumu, dan Simpanlah..
Dalam partisi partisi jiwamu yang membingungkan itu, ada banyak data dan prosa prosa. Itu adalah kenangan masalalumu yang sangat berharga, hati hati jangan di format semua. Simpan semua files backup-nya di folder masalalumu dan jadikanlah sebuah buku berharga untuk pembelajaran agar kedepan tidak terjerumus dalam jurang yang sama.
Maafkan semua sosok dimasalalumu,
Relakan, lepaskan dan Ikhlaskanlah ia menjadi masalalu.
Ini mutlak harus dilakukan, dan kamu harus siap. Karena setelah proses Instal ulang nanti, kamu akan terlahir dengan Hari yang baru. Maka siapkan hatimu; Maafkan, Relakan dan Ikhlaskan semua sumbat sumbat emosi yang masih melekat didalamnya.
Sahabat pena, Instal Ulang Hati bukan berarti memasang dan mengganti Hati dengan “Operasi Liver”, karena secara Biologis hatimu sehat, tapi secara Psikologis hatimu sedang sakit dan butuh sentuhan agar sembuh. Karena dari sinilah pangkal segala kebahagiaan dan kesusahan bermulai.
Nu’man Ibnu Basyir meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda; “…Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik seluruh tubuh akan baik jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah dialah hati.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah nasihat Rasulullah saw yang abadi, sering kita dengar dan kemudian kita lupakan lagi. Jika kita menyadari sepenuhnya, bahwasannya hati ini adalah pangkal dari kebaikan dan keburukan aktifitas tubuh, maka kita akan sangat paham, bahwa PRIORITAS pengobatan hati ini harus lebih di prioritaskan dari yang lainnya.
Segumpal darah itu adalah milikmu yang paling berharga, jika dia sakit seluruh tubuhmu akan sakit, kita adalah orang pertama yang harus menjaga hati kita. Orang lain tidak akan banyak tahu tentangnya.
Hatimu adalah tahta kebahagiaanmu..
Jika hatimu tersenyum, wajahmu akan tersenyum.
Jika hatimu menangis, tubuhmu hanya akan diam membiarkan tetasan demi tetasan itu mengalir..
Jika hatimu lemah, semua tubuhmu akan lemah dan inilah saatnya dirimu untuk segera sadar dan melakukan perubahan. Saatnya untuk kembali, karena persiapan menuju akhirat itu tidak bisa di tunda tunda.
Waktu akan terus bergeser, meninggalkanmu yang terdiam.
Instal Ulang Hati ini mudah dan sederhana, semua dari kita bisa melakukannya.
Kondisi tersulit adalah untuk istiqamah menjaga hati itu setelah bersih kembali, kita benar benar membutuhkan kesiapan diri untuk benar benar kembali kejalan yang lurus dan bertekad untuk tidak mengotorinya dengan berbagai kesalahan dan dosa dosa yang akan membuat Rabbmu cemburu..
Sesekali diantara malamu, disaat manusia terlelap dalam kelalaiannya..
Bangunlah, perhatikanlah naungan fajar-Nya yang indah. Hentikan sejenak dari seluruh Aktifitas kehidupan yang menyudutkanmu, simpan idealisme mu dan mulai bertafakur atas semua langkah langkah dan persimpangan yang telah terlewati.
Bertafakurlah diantara fajar.
Mendekatlah kepada Rabbmu yang senatiasa melebarkan ampunan Nya
Basuh wajahmu dengan wudhu.
Benamkan dalam sujudmu, basahi wajahmu dengan airmata taubatannasuhaa….
Lepaskanlah semua sumbat sumbat emosi difikiranmu hingga pagi menyapamu.
Lihatlah pagi yang tersenyum kepadamu.
Itu harimu yang baru sebagai sebuah kepercayaan yang diberikan Nya untukmu, sebuah kesempatan yang tidak semua jiwa dapatkan. Jangan sia siakan kepercayaan itu, jangan disi dengan hal hal yang terus melalaikanmu dari kematian..
Jangan biarkan hatimu mati sebelum kematian jiwamu.
Jangan biarkan kebutuhan ruh’mu terkalahkan oleh kebutuhan tubuhmu, tubuh itu hanyalah tanah yang akan kembali menjadi tanah. Sementara ruh mu adalah sebuah kehidupan yang akan terus hidup. Kehidupan di dunia ini tidak lain hanyalah persiapan untuk Hidup yang Maha Hidup.
Manusia ini terdiri dari dua unsur yaitu tanah dan ruh.
Ketika manusia ta’at kepada Rabbnya berarti tiupan ruh itu mengalahkan sisi tanahnya. Atau dengan kata lain, sisi ruhani mengalahkan sisi materi. Dan sisi Rabbani mengalahkan sisi tanah yang rendah. Maka manusia meningkat dan mendekat kepada Rabbnya.
Ketika manusia berbuat maksiat terhadap Rabbnya, maka posisi itu terbalik;
Sisi tanah mengalahkan sisi ruh, dan sisi materi yang rendah mengalahkan sisi Rabbani yang tinggi. Maka manusia merendah dan menjadi lebih hina, serta menjauh dari Allah SWT sesuai dengan seberapa jauh dosa dan kemaksiatan yang ia lakukan. (Dr Yusuf Al Qardawi)
Sesungguhnya, sekeras apapun pena ini tergores…
Hanya Hidayah Allah lah yang akan menggerakan Hatimu.
Instal Ulang Hati hanyalah sebuah analogi, sebuah pemetaan fikiran yang diharapkan dapat meraih jiwa jiwa yang masih rindu akan tempat kembali. Sebuah instalasi tidak akan pernah bisa dilakukan tanpa sebuah kesiapan, kesiapan untuk menanggalkan file file buruk dimasalalu kita, kesiapkan untuk menanggalkan kotoran kotoran dan dosa dosa dari apa yang kita perbuat, membersihkan debu debu yang selama ini mengendap di tubuh kita.
Keberadaan dosa adalah bisa beracun yang akan meracuni hati, dari hati racun itu menjalar keseluruh tubuh dan membentuk jalan jalan syaitan, syaitan yang menjerumuskan dan terus melalaikan kita.
Instalation Completed!
RESTART DENGAN SHALAT…
Setelah Re-Instalasi Hati selesai itu, langkah terakhir adalah Restart dengan Shalat.
Seindah apapun pemahaman kita mengenai Islam, sebanyak apapun ibadah kita dikeseluruhan hidup kita, semua tidak akan ada artinya tanpa Shalat.
Muslim tanpa Shalat bagaikan kerangka CPU tanpa Windows.
Shalat adalah sebuah komunikasi Ruh manusia dengan RABBnya. Shalat adalah tiangnya Agama, hal pertama yang akan diperiksa dihari Hisab.
Ingat lagi bahwa Shalat adalah kata kata dan pesan terakhir Rasulullah saw, ingatlah selalu pesan itu. Segera arahkan segenap fikiran kepada RABBmu, senantiasalah berdzikir dengan bahasa yang kamu bisa.
Jika masih saja terjadi eror eror kecil dikemudian hari,
Tidak usah risau, segera refresh dengan bertafakur.
Ingatlah bahwa saat ini, sebuah peluru kematian telah dilepas dari takdir Allah dan sedang menujumu.
Peluru kematian itu akan tiba tepat pada waktunya yang tepat dan tidak akan pernah meleset.
Bangkitlah, klita tidak banyak waktu untuk menyesal.
Segera gunakan waktu sebaik baiknya, dan cari kebahagian didalam Islam-mu yang Indah Ini.
Segera Refresh Pemahamanmu,
Re-Instal Hatimu dan Upgrade dengan Iman.. Restart dengan Shalat dan milikilah hari bahagiamu. Saat ini, bukan besok atau lusa yang belum tentu akan kita temui..
Setelah instalasi hati selesai, langkah berikutnya adalah UPGRADE HATI agar hati itu memiliki stabilitas dan berkualitas dengan memahami kembali pokok pokok yang menjadi pilar pilar penegak didalamnya.
Setelah instalasi hati selesai, langkah berikutnya adalah UPGRADE HATI agar hati itu memiliki stabilitas dan berkualitas dengan memahami kembali pokok pokok yang menjadi pilar pilar penegak didalamnya.
Continue to next step..
______________________
#3 | UPGRADE HATIMU
______________________
Tingkatkan ketahanan dan stabilitas hati dengan menanamkan totalitas dalam kesungguhan, merekontrusksi niat, menumbuhkan antusiasme hidup, senyum dan sabar yang berkualitas, mengokohkan konsistensi iman, kekokohan ilmu, menguatkan frequensi doa serta membubuhkan keikhlasan untuk meredam segala bentuk kegagalan yang tidak terencana.
Seperti halnya komputer, tubuh Manusiapun memiliki system ketahanan yang stabilitasnya harus terjaga. Setelah Re-Instalasi Hati selesai dibahasan sebelumnya, tahapan berikutnya adalah menanamkan keseimbangan system tersebut dengan memasang ANTI-VIRUS untuk menjaga stabilitas dan menumbuhkan “kesadaran automatis untuk sembuh” ketika system fikiranmu nanti mulai kacau lagi atas sesuatu yang tidak dimengerti.
KONSISTENSI IMAN
Iman merupakan ruh-nya kehidupan.
Letaknya terjaga didalam jiwa dan bergetar didalam dada, membahana memancarkan cahaya dan gairah hidup dalam kehidupan, memberi ketenangan dan meredam kegelisahan. Memberantas tunas tunas keluhan yang selalu muncul disetiap kegagalan dan kesalahan kesalahan.
Keberadaanya adalah sebuah anugerah tak terhingga yang keberadaannya akan menerangi setiap sudut sudut dihati kita, memancarkan gelombang semangat untuk tetap tegar melangkah melewati ujian ujian dan rintangan, bahkan musibah dan kematian… meredam ketakutan, kekhawatiran dan menghilangkan pesimistis dalam setiap langkah yang kita ambil, menuntun dan mengarahkan kita kedalam naungan keridhoan Nya.
Ketika kita telah menetapi dan menyandarkan diri kita dalam Iman dengan segenap kesungguhan dihati kita, maka disana tidak akan pernah ada lagi penolakan penolakan terhadap ketentuan dan takdir yang telah Allah gariskan dalam setiap jiwa jiwa yang dihidupkan Nya di bumi ini hingga saatnya Iman itu kembali kepada pemiliknya dalam sebuah akhir yang di ridhai, Khusnul Khatimah.
Dalam stabilitas Iman yang terjaga, kita akan mampu melepaskan diri kita dari jeratan pemikiran pemikiran negatif dan berbagai prasangka buruk terhadap RABB kita hingga kita merasa rela. Disanalah sebuah pribadi akan siap menghadapi hidup dan memulai mempersiapkan management hidup untuk sebuah management kematian.
ILMU DAN AMAL
Pengetahuan yang cukup, sangat kita butuhkan dalam memahami dan mengenali gejal gejala yang akan melemahkan hati kita.
Pengetahuan akan membimbing aktifitas berfikir kita, menghindari jurang jurang kesalahan dan mengarahkan setiap langkah demi langkah yang kita ambil.
Dengan ilmu, kita akan cerdas dalam memilih prioritas yang harus didahulukan dan mengabaikan hal hal yang tidak berkepentingan dengan kita.
Kita tidak akan pernah bahagia ketika kita tidak tahu cara untuk bahagia.
Kita tidak akan sulit untuk bahagia ketika kita tidak tahu cara membahagiakan diri kita dalam kondisi yang tidak membahagiakan.
Lihat saja sebuah komputer dihadapanmu.
Berapa banyak program didalamnya, apakah semua program itu akan menghasilkan manfaat jika kita kita tidak punya Ilmu untuk menjalankannya?
Lihatlah dirimu…
Betapa sempurnanya Allah ta’ala menciptakan kedua lensa mata kita.
Hingga sampai saat ini belum ada teknologi tandingannya, belum pernah ada dan tak akan pernah ada camera atau webcame yang seindah mata Manusia?
Lihatlah kerjasama jari jari kita, tangan kita dan keseluruhan indra tubuh dengan system syaraf yang rumit. Renungkan juga tentang memori dikepala kita yang tidak pernah penuh dan terus menyimpan data data dimasa lalu dan rencana rencana di masa depan…
Jika kita tidak menyadari kelebihan dalam diri kita, maka kita tidak akan pernah menghargainya.
Semua dari kita dibekali indra yang sempurna,
Sedangkan melatih dan meningkatkan fungsinya adalah tugas kita.
>> Selanjutnya, hadirkanlah totalitas kesungguhan, Keyakinan, Kekokohan Niat, Antusiasme Hidup dan jaga kadar Keistiqamahan dalam menetapi Iman dan implementasi Ilmu yang telah kita pahami.
TOTALITAS KESUNGGUHAN DAN KEYAKINAN
Senantiasa kondisikan Hati dalam sebuah totalitas sepenuh keyakinan dalam setiap langkah yang diambil, karena kesungguhan adalah hal yang membedakan kita.
Maksimalkan professionalitas dalam beramal, jaga kadar keikhlasan dan keistiqamahannya. Taburkan senyum yang berkualitas disetiap permulaannya, dan tanamkan positive feeling disetiap kegagalannya untuk meredam keresahan dan kekhawatiran.
Kesungguhan adalah sebuah mahar yang harus kita bayar untuk mendapat hasil yang optimal.
Bersungguh sungguhlah untuk bangkit dan segera meninggalkan hal hal yang membuat hati dan jiwa kita menderita. Buka mata hati dan pemikiran kita untuk menyambut hari yang baru dan mendelete semua folder folder masalalu yang sekiranya memberatkan system stabilitas Hati kita.
REKONTRUKSI NIAT
Segera perbaharui niat didalam dada kita.
Arahkan kembali dan tetapi niat didada kita kepada tahapan “Lillahi Ta’ala”, arahkan setiap aktifitas kita untuk mencapai ridho Allah semata.
Perkokoh dan arahkan kembali niat dalam Hati kita agar siap berlari mengejar dan mewujudkan harapan harapan. Murnikan, luruskan dan bangun kembali, karena semua amal yg kita lakukan tidak akan ada artinya jika niat kita tidak benar.
Jika kita telah mampu mengobarkan kembali niat kita ketahapan ini,
Jika kita telah berani menyandarkan diri dan jiwa kita sepenuh hati kepada tahapan “Lillahi Ta’ala”, maka kita tidak akan pernah menemui kekecewaan. Kita tidak akan pernah lagi mengenal lagi untung dan rugi dalam setiap aktifitas yang kita lakukan.
TUMBUHKAN ANTUSHIASME HIDUP
Bubuhkan anthusiasme hidup agar hidup kita benar benar hidup, penuh optimism dan selalu siap untuk menghadapi segala ujian dan mematahkan berbagai rintangan dihadapan.
Hidup itu pilihan pilihan, mati itu kepastian dan Akhirat adalah keadilan.
Jika dunia ini sudah adil, maka untuk apa hari keadilan?
Teguhkan hati dan segera bangkitlah, ingatlah bahwasannya Tuhanmu Maha Adil dan tidak akan pernah merugikanmu, sedikitpun.
Dunia ini indah dan menakjubkan, isi dunia ini telah Allah cukupkan untuk mengisi jiwa jiwa dan perut perut mahluknya, hanya saja manusia kadang terlalu rewel dan memilih, hingga ia tidak “benar benar hidup” dalam hidupnya.
Jika dunia memberikan seribu alasan untuk menangis,
Maka ciptakan sejuta alasan untuk tertawa. Jangan terlalu di dramatisir. Hidup itu ‘ngga jauh beda dari sugesti’ difikiran mu. Jika hidup terasa mulai tidak adil dan merasa tak ada yang peduli dengan dirimu, ingatkah Allah sangat peduli denganmu. dan nantikanlah peradilan Nya di akhirat.
Dunia ini hanya persinggahan..
Hari Ini adalah kesempatan, dan hari kemarin adalah masa lalu. Kita memang terlahir dari masa lalu, tapi hidup di hari ini dan kegagalan masa lalu adalah cerminan agar kita tidak terjerembab kedalam jurang yang sama.
Hidupkan kembali antusiasme hidup dengan senantiasa mengingat kematian yang akan mendorong kita untuk bangkit dari tempat dimana kita terperangkap dalam lembah keresahan.
ISTIQAMAH
Hal tersulit adalah bukan memahami dan lalu memulai sesuatu, tetapi mengkondisikan diri kita untuk tetap istiqamah didalamnya. Tapi dari keistiqamahan yang terjaga inilah yang nanti akan membuahkan sebuah hasil. Segera tumbuhkan keistiqamahan dalam niat, totalitas keyakinan dan tetap arahkan arah langkah langkah kita menuju Ridha Allah semata.
Dari Abu Amr, Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi ra berkata:
“Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan tentang Islam, yang tidak mungkin aku tanyakan kepada siapa pun selain kepadamu.” Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Katakanlah: “Aku beriman kepada Alloh, lalu istiqomahlah.” (Hadits Riwayat Imam Muslim)
Beristiqamah artinya menjaga sebuah kondisi atau menanamkan sebuah keyakinan untuk terus melangkah dari mulai kita memahami sebuah teoritas hingga kita mendapatkan hasil yang kita harapkan.
>> Hal berikutnya adalah menjaga stabilitas Hati.
Bubuhkan senyum yang berkualitas, taburi tepian hatinya dengan sabar yang berkuialitas, kuatkan dengan do’a serta bangun keikhlasan dalam menerima setiap ketetapan dan ketentuan Allah dalam segala hal dan kondisi.
SENYUM YANG BERKUALITAS.
Senyum senyum yang bernilai ibadah adalah senyum yang bisa membahagiakan saudara kita, itulah senyum yang berkualitas. Tingkatkan kualitas senyummu, sehingga dari wajah itu akan terpancar kebahagiaan yang akan membahagiakan seseorang disekitaranmu.
Ketahuilah, bahwasannya ada sepercik kebahagiaan saat kita mampu membahagiakan orang lain
Ketika wajah kita tersenyum, itu adalah cerminan senyuman dihati kita.
Tidak selalu wajah tersenyum itu mencerminkan Hati yang berbahagia, tetapi Hati yang berbahagia pasti akan memancarkan wajah yang tersenyum. Sempatkan tersenyum untuk hatimu; jika masih saja sakit, maka coba ikhlaskanlah.
Karena itulah satu satunya obat terbaik untuk menetralisir setiap penyakit hati yang menjalar di dadamu.
Senyum secara tidak langsung adalah sebuah signal yang menginformasikan kepada hati kita bahwa kita saat itu sedang berada dalam kondisi baik, sehingga seluruh tubuh kita akan segar dan merasa baik.
Seutas senyum yang kita pancarkan dipagi hari akan membuat orang yang berjumpa denganmu pertama kali tersenyum. Lalu orang itu akan tersenyum kepada setip orang yang dijumpainya, orang yang dijumpainya juga akan tersenyum kepada orang lain lagi. Ini adalah teknis sederhana untuk menyebarkan kebaikan dengan senyum yang berkualitas.
Tersenyumlah, tak akan ada artinya bersedih untuk hal yang akan terjadi besok.
Karena ‘kesedihan’ kamu hari ini tidak akan mengurangi sedikitpun ‘kesedihan yang akan kita alami besok. Begitupun dengan kebahagiaan, kebahagiaan yang akan kita peroleh besok tidak akan berkurang jika kita mulai berbahagia dari hari ini.. maka, berbahagialah.
SABAR YANG BERKUALITAS
Sabar yang kualitas adalah bukan sabar ketika tidak ada pilihan, tapi sebuah kondisi hati yang berserah diri dan mampu bersabar tepat saat guncangan itu terjadi.
Rasulullah saw bersabda: “Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah”. (Hadits Riwayat Bukhari)
Kesabaran tidaklah mudah, tapi kita bisa mencoba dan terus mencoba melatihnya.
Jika kita telah bisa membiasakan diri dengan sabar dalam segala kondisi dan situasi, insha Allah disana akan tercipta sebuah kebiasaan yang akan melahirkan sebuah pribadi yang sabar
Pribadi sabar adalah bukan seseorang yang tidak pernah kecewa, tapi sebuah pribadi yang cerdas dalam mengendalikan emosi dan meredamnya, hingga terhindar dari hal hal fatal yang efectnya akan mengurangi intensitas kebahagiaan kita.
Sabar itu memang sangat sulit.
Dan jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya bukan?
Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan Nya.
Tburi setiap jalanan yang kita lalui dengan sabar,
Hadapi setiap rintangannya dengan kesabaran yang berkualitas agar kita bisa terus mendekati titik titik kebahagiaan sebelum kebahagiaan sebenarnya kita raih ditujuan.
“Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar”. (HR. Al Hakim)
KUATKAN DENGAN DOA
Rasulullah saw bersabda:
“Doa itu senjata orang Mukmin, tiang agama serta cahaya langit dan bumi (HR AL HAKIM)
Do’a laksana senjata yang terlupa, senjata terbaik milik umat Islam.
Senjata terampuh yang hanya diwariskan kepada ummat Islam saja. Senjata yang telah telah terbukti keampuhannya, tapi sayang banyak dari kita yang meragukannya bahkan melupakannya.
Betapa meruginya jika kita tidak memanfaatkan senjata Ampuh yang dianugerahkan Allah kepada setiap jiwa yang beriman? Bukankah hanyalah kesombongan jika optimisme kita yang menggebu gebu itu tidak disertai do’a?
Tidak ada yang sia sia dalam do’a, jika kita memohon maka akan Allah kabulkan, itu janji Allah. Cepat atau lambat, di dunia atau di akhirat kelak dengan pertimbanganNya yang sempurna, untuk kebaikan kita.
Mintalah pertolongan Allah dalam do’a do’amu diwaktu waktu yang tepat.
Sehebat apapun usaha kita, tetap, bumi dan alam semesta ini berada dibawah kendali iradah Allah azza wajala. Tapi meski demikian berusaha dan berdo’a adalah juga perintah Nya.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun do’a bermanfaat menghadapi takdir, sebelum dan sesudah ia turun. Dan sesungguhnya setelah musibah itu ditakdirkan turun (dari langit), maka ia segera disambut oleh Do’a (Dari Bumi) lalu keduanya bertarung sampai Hari Kiamat”. (HR HAKIM, AHMAD, BAZZAR, AT TABHRANI)
“Jika prisai do’amu lebih kuat dari musibah, ia akan menolaknya. Tetapi jika musibah lebih kuat dari prisai Do’a mu maka ia akan menimpamu. Namun sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya. adapun jika prisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah. Maka keduanya akan bertarung”. (Ibnu Qayyim)
Jika kita tidak merasakan, atau tidak menyadari bahwa Do’a kita disambut oleh Allah tabaroka wataala’ pun.. kita sudah mendapat satu point pahala. Karena Do’a Kita dicatat sebagai Nilai Ibadah.
Rasulullah saw bersabda:
“Doa adalah Ibadah” (HR ABU DAUD & TIRMIDZI)
Anggkat tanganmu dan getarkan bibirmu,
Berdo’alah. Tidak ada yang sia sia dalam sebuah do’a.
IKHLAS
Ikhlas adalah buah dari Iman.
Keberadaannya akan sulit dimunculkan, karena Ikhlas adalah sebuah rahasia hati yang harus dilatih dalam setiap Hal.
Pohon Iman dihati kita tidak akan pernah berbuah jika kita tidak menyiraminya setiap hari dengan dzikrullah. .
Jika pohon Iman dihati kita itu rajin kita sirami, dia akan tumbuh dan menumbuhkan tunas tunas kebahagiaan, menebarkan bunga keindahan dan menghasilkan buah yang disebut Ikhlas..
INSYA ALLAH..
Jika kita memahami 10 point diatas, Insha Allah dengan memohon pertolongan Allah dalam jiwa kita telah tertanam sebuah pemahaman yang akan menjadi sebuah Anti Virus dalam Sistem Operasi hidupmu yang baru.
Antivirus itu akan bekerja automatis menahan semua Virus dan varian varian-nya dalam frase frase kehidupanmu. Disana ketajaman mata hati kita akan terlatih dan bekerja automatis memerintahkan sel sel pemikiran kita untuk segera melakukan Instal Ulang saat situasi buruk terjadi.
Alhamdulillah, Upgradding Hati telah selesai..
Continue to next step..
______________________
#4 | REKONTRUKSI HATIMU
______________________
Hidup ini tak akan selamanya sejalan dengan rencana rencana kita.
Adalah melelahkan jika semua rangkaian rencana itu harus kita wujudkan. Adalah tidak mungkin jika ambisi ambisi itu dipaksakan tanpa mengakui sebuah perencanaan terindah Allah subhanahuwwatala yang paling mengetahui hal hal terbaik untuk diri dan kehidupan kita
Mari bangun kembali tatanan Hati kita.
Hidup itu sendiri bukan sebuah tujuan yang harus kita tuntaskan di dunia ini.
Akan ada begitu banyak beban yang menindih kita, jika lintasan lintasan itu terus kita kejar dikeseluruhan hidup kita.
Hidup ini laksana proses panjang,.
Letak keindahannya terletak dalam keseluruhan proses, bukan diakhir sebuah cerita.
Jika kita memimpikan sebuah ujung, maka tidak lain ujung dari semua ambisi kita adalah kematian.
Saat inilah, hari inilah hidup kita yang harus kita maknai.
Kita harus cerdas memaknai hidup dengan ‘menghubungkan’ segala sesuatu yang terjadi pada diri kita kepada Allah. Hingga hati kita akan lembut dan mudah memahaminya,.
Suasana hidup ini, adalah saat ini.
Saat mata kita masih terang benderang, saat suara kita lantang dan saat ujian demi ujian menerpa seakan ingin menggoyahkan tegapnya bahu kita..
Sahabat pena yang Indah,
Kesulitan dan Prahara Ujian itu akan selalu menemui kita, dalam semua tingkatan Iman.
Itulah sebuah seni manusia hidup, Rasullullah saw telah membuat analogi yang indah tentan Ujian ini.
Seperti yang diriwayatkan Kaab bin Malik ra,. Rasulullah saw bersabda:
“Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman lunak dan lembut yang dapat digoyangkan oleh hembusan angin, sesekali miring dan kemudian tegak kembali sehingga bergoyang-goyang. Sedangkan perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon cemara yang tegak berdiri di atas akarnya tidak dapat digoyangkan oleh sesuatu apapun sehingga ia tumbang sekaligus”. (Shahih Muslim No.5025)
Inilah Definisi Indah tentang Prahara Ujian dari Rasulullah Saw.
Sempatkanlah tersenyum agar jiwa itu tetap tenang, tidak ikut terguncang dalam setiap badai Ujian yang melanda kota hatimu.
Lihatlah, para peselancar (wave surfer), dia senang berselancar dengan badai yang besar, bahkan mencarinya dari pantai ke pantai didunia. Karena dia tau, dia ahli, dia memiliki ilmu untuk menikmati Ujian dan berselancar didalamnya.
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
Allah berfirman; “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al Ankabut: 2)
Sa’ad bin Abi Waqqash berkata;
“Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?”
Nabi Saw menjawab; “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
Subhanallah..
Ujian & Musibah Musibah itu laksana sebuah sentuhan lembut dari Allah yang Maha Baik.
Allah begitu tahu bahwasannya kita tidak tahan akan api Neraka, dan Dia menimpakan sebagian azab itu di dunia dengan bencana bencana.
Jangan lelah, wahai saudaraku..
Lihatlah air yang tak pernah berkata lelah menelusuri lembah dan bebatuan, diam selamanya diam, tetap diam meski panas dan mendidih hingga dingin dan membeku..
Jika saatnya tiba, air rela meninggalkan bumi yang indah berubah menjadi awan. dan lihatlah lagi, awanpun rela berpisah dengan angin yang setia memangkunya meski hitam, meski putih, meski kuning… tetap turun kebumi meninggalkannya, menjadi gerimis, menjadi hujan.
Air tak pernah membantah saat diperintah.
Meski dicaci, meski dibenci..meski kotor, dirawa atau dikota.
tetap sejuk dan berusaha menjadi bening, menetapi fitrahnya mengalir merendah meski tersiksa dibebatuan atau dihempas hempas menjadi badai. tetap semangat menuju pantai, tetap sabar.. meski pantai kadang diam dan mengusirnya kelautan.
Tetaplah lembut seperti air yang tak sesiapapun bisa meniru warnanya, yang tetap berjalan bersamaan diseluruh waktu. beriak riak melukis symphony…
Alam yang terhampar ini adalah pelajaran..
Agar kita tersenyum dan tetap tegar.
Bersiaplah..
Dunia ini hanya persinggahan, kita tidak lama disini.
Kita akan pulang..
Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku dan bersabda: “Hiduplah di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang sedang lewat.” Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata: Jika engkau memasuki waktu sore, maka janganlah menunggu pagi; dan jika engkau memasuki waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore; ambillah kesempatana dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk matimu.” Riwayat Bukhari
Sederhanakan obsesimu.
Sederhanakan langkahmu. Luruskan kembali perspective kesuksesan yang menyelimuti fikiranmu.
Seorang muslim yang memahami Islam dengan baik bisa sukses setiap hari dan bahkan tidak akan pernah merasa gagal disetiap saat dalam hari harinya.
Ubahlah cara pandang yang kita fikirkan tentang titik sukses yang ada di benak kita.
Ketika titik sukses kita adalah kebahagiaan dan ketenangan serta berbagai kemudahan yang mengikutinya. Maka pahamilah bahwasannya setelah kita bahagia ‘disana’ kita akan berfikir bagaimana agar kebahagiaan itu lebih lama lagi atau jika bisa tetap begitu selamanya atau abadi.
Sayang sekali.
Kebahagiaan di dunia ini tidak ada yang abadi.
Selain fatamorgana, Kebahagiaan dalam titik sukses yang kita kejar sebenarnya Ilusi atau Abstract.
Kebahagiaan sesungguhnya adalah kesuksesan di Akhirat.
Negeri kita sesungguhnya.
Sungguh, ujian itu datang untuk mengujimu.
Dan tidaklah sesuatu bisa dikatakan ujian jika kita tahu cara pemecahannya, atau mudah kita pahami dengan logi dalam takaran yang wajar.
Jadikan prahara Ujian itu tamu berharga,
Yang harus kita sambut dengan seluruh kesungguhan, ketabahan dan kesabaran serta keikhlasan.
Rasulullah saw bersabda;
“Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)
“Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah)”. (HR. Bukhari)
Bersabarlah lagi..
Karena sabar itu tidak ada batasnya, batasnya adalah kematian dan hadiahnya adalah syurga Allah yang kekal tanpa batas.
Bersabarlah lagi,
Karena jika sabar itu mudah tentu semua orang bisa melakukannya.
Bersabarlah lagi,
Karena Ujian memang untuk orang beriman ^_^
BERDIRILAH, JANGAN DIAM!
Raslullah saw bersabda; “Malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izroil datang melihat wajah seseorang, didapati orang itu bergelak tawa. Maka berkata Izroil: “Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Alloh untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersenang – senang dan bergelak tawa”. (Diriwayatkan Abdullah bin Abbas Radiyallahu Anhu)
Ketika hati manusia berbunga bunga,
Dadanya berpacu dan wajahnya melepaskan tawa tawa tanpa beban.
Maka disana dapat dipastikan ia sedang lupa,
Mungkin saat dirimu terbuai tawa tawa,
Saat itu 99% jiwamu berada dlm kondisi lalai…
Lalai…
Ketika dijaman Rasulullah saw masih hidup pernah terjadi gerhana,
Rasulullah saw kemudian mendirikan shalat dan diikuti sahabat, setelah itu Rasulullah berkhutbah. Diriwayatkan Imam Muslim, Khutbah beliau saat itu sangat beda. Mata beliau memerah seperti panglima yang sedang meminpin pasukan.
Rasulullah saw bersabda:
“…Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yg kuketahui, tentu kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa!…” (Lihat Hadits Al Bukhari No. 2964, Muslim No. 1499, An Nasai 1448, At Tirmidzi dan Abu Daud. Dari Annas RA)
Bergetarkah hatimu wahai saudaraku?
Lalu kepada siapakah keluhan itu dialamatkan?
Apakah tawa tawa itu lebih baik untuk mu, padahal Allah begitu menyayangimu sehingga mengkondisikan dirimu dalam keadaan sulit agar kamu mengingat Nya, meminta pertolongan Nya.. dan disaat itulah Ruh mu mendekat kepada Rabb nya.
Dunia ini bukan panggung komedi.
Management kematian harus segera dipersiapkan, sebelum peluru kematian yang saat ini melesat tiba dihadapanmu. Saat itu kita tidak bisa mengelak, semuanya telah begitu terlambat.
Saat ini, saat nafas ini lega, semuanya masih berbentuk kesempatan.
Pilihlah kesempatan terbaikmu, ketika ujian dan musibah itu terus menghantammu maka ingatlah saat ini dirimu masih berada dalam ruas kehidupan dimana kamu bisa menari bersamanya.
Saat ini dirimu masih hidup, matamu masih berkedip kedip dan nadimu masih berdenyut denyut…
Maka bangkitlah, jangan sia siakan kepercayaan Rabbmu yang telah membangunkanmu tadi pagi.
Semoga deretan kata sederhana itu bisa menata serpihan dihatimu, membersihkan debu debu prasangka, dan sedikit demi sedikit mengikis karat ditepiannya. Menjadi setetes penyejuk yang bisa menyirami tunas tunas kecil dihati kita, agar ia tumbuh menjadi pilar pilar yang meneguhkannya..
Bangkitlah, jangan diam!
Salam Hangat dari suasana Kota Riyadh.
Salam bahagia.