Logo

“Si-Pencuri Berita Langit”.

“Si-Pencuri Berita Langit”.

…ketika Allah yang Maha Tinggi nama-Nya BERKEHENDAK, maka para malaikat pemikul Arsy bertasbih! gelegar tasbih itu bersahutan disambut malaikat dilangit dibawahnya, gema tasbih itu terdengar oleh malaikat penghuni 7 langit hingga langit terbawah di dunia.

Para malaikat penghuni langit dibawahnya bertanya kepada para malaikat pemikul Arsy; “Apa yang telah disampaikan Rabb kalian?” Kemudian malaikat pemikul Arsy memberitahukan kepada malaikat tersebut. Kemudian seluruh malaikat di penghuni tujuh langit itu saling bertanya hingga sampailah khabar itu kepada langit dunia!

Dilangit inilah para jin-jin pencuri berita langit mengintip berita langit diantara hujaman cahaya pijar yang mengintai mereka, mereka mencuri berita ini untuk disampaikan kepada bos mereka (tukang sihir) yang kemudian membuat ramalan yang ditambah kebohongan-kebohongan..

saat itu, seperti diriwayatkan Imam Al Bukhari dalam kitab Ath-Thibb, imam Muslim dalam kitab As Salam dan Musnad Imam Ahmad juga Al Baihaqi dalam kitab Ad Dala’il, Aisyah radiyallahu anha bertanya;

“Ya rasulallah.. tapi kadang-kadang para dukun itu menyampaikan berita yang benar?”

Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam menjawab;
“Benar, berita itu memang dicuri oleh jin dan dia menyampaikannya kepada para dukun dengan benar! Hanya saja dukun itu menambahkan berita itu dengan seratus kebohongan”

Hadits diatas terdapat dalam kitab As Salam (Imam Muslim, Hal 124) dan juga terdapat dalam Musnad (1/218)

Saudaraku yang berbahagia,
Apa yang kita peroleh dalam hal ini?
sederhana jika kita mau belajar dan merendahkan diri serendah-rendahnya dihadapan kemahaan Allah azza wa Jalla. Sehingga kita tidak sibuk lagi dengan orang lain, dan mulai memikirkan diri sendiri ratusan kali sebelum sibuk dengan iri dengki dan urusan kecil yang kelak menjadi malapetaka besar diakhirat.

Pokok hadits diatas adalah tentang sinergi kebahagiaan dengan Iman; salahsatunya iman kepada dunia ghaib dan seluruh pengetahuannya yang dapat dijangkau logika atau dilluar nalar otak manusia.

Ketika pengetahuan demi pengetahuan ini kita gabungkan, maka kekhawatiran-kekhawatiran tentang dunia ini akan berkurang bahkan hilang. Berganti tasbih dan keluasan hati dalam menerima dan bersahabat dengan takdir-Nya, sehingga semuanya mudah dan indah.

Seorang muslim tentu akan berfikir; perlukah, bermanfaatkah, bernarkah dan indahkah?

Benar, “tidak ada kebetulan dalam kamus iman” [fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][ REHAB HATI Hal 135, NAI]

Hal berikutnya adalah tentang dusta dan kebatilan ramalan, juga tentang kekokohan seorang muslim dalam bertauhid. Dimana, selayaknya kita lebih percaya dan menyandarkan ruh kita kepada Rabb yang Maha Gagah dalam segala hal. Karena semuanya telah terencana.

“Saat kehendak kita sejalan dengan Kehendak-Nya, maka disanalah kita bahagia. Dunia dan akhiratnya, tidak ada kekhawatiran sedikitpun tentang berbagai ketimpangan yang terjadi antara harapan dan keinginan dengan realita yang tergapai atau belum dihari ini atau masalalu dan seterusnya”

RehabHati now Available in Bandung.

SalamBahagia™
Nuruddin Al Indunissy
© 2012[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]