Logo

TAZKIYYAH AN NAFS #3

TAZKIYYAH AN NAFS #3

[fusion_builder_container hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” overlay_color=”” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” padding_top=”” padding_bottom=”” padding_left=”” padding_right=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” center_content=”no” last=”no” min_height=”” hover_type=”none” link=””][fusion_text]

Bismillah. Ash-sholatu was-salaamu ‘Alaa Rosuulillaah, wa ‘ala ‘aliyhi wa sohbihi ajmaa’in. Ikhwah fillah, hamba-hamba Allah yang dimulyakan. Alhamdulillah, bahagiaa sekali rasanya bisa menemani duduk bersama dalam majlis ini. Dimanapun kaki berpijak, Allah telah satukan kita di forum ini. Semoga Allah memberikan kekuatan untuk menyimak tazkiyyah ini hingga akhir. Dan diberi cukup kekuatan untuk merealisasikannya.

slide049Bahasan Tazkiyyah An Nafs yang ketiga ini kita akan bahas Jenis-Jenis Kotoran Jiwa, atau sesuatu yang membuat jiwa kita terluka dan melemah fungsinya. Kotoran jiwa merupakan seluruh hal yang mengotori ruangan di Qalbu didada kita. Didalam qalbu[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container][fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none” last=”no” hover_type=”none” link=”” border_position=”all”][fusion_text][atau secara biologisnya jantung] itu ada Jiwa/Nafs dan Akal kita. Jiwa yang fitrah, adalah suci. Namun kemudian dosa dan kemaksiatan mengotorinya.

1. Syubhat & Syahwat.

Syubhat adalah keraguan (kondisi cacat pada salah satu sektor iman dalam dada manusia) terhadap Rabbnya dan keberadah akhirat yang disebabkan oleh lemahnya ilmu sedangkan syahwat adalah perwujudan dari keraguan tadi, yaitu ambisi dan keinginan yang salah. Maka dari itu, ilmu (duduk di majlis ilmu, membaca dan mengkaji ilmu tauhid, syariat dan sunnah) adalah obat dari syubhat sedangkan amal (realisasi dari ilmu tersebut) adalah obat untuk syahwat.

Ketika syubhat [keraguan] tentang akhirat ini besar maka semangat [keinginan] untuk dunia ini sangat besar hingga seorang manusia tersesat di dunia dan lupa jalan kembali.

Baik, kita ambil contoh sederhana. Kita semua beriman kepada adanya akhirat, syurga dan neraka. Hanya iman kita ini berbeda-beda. Jika iman seseorang ini kuat, maka hal tersebut akan mendorong ia untuk bangkit dan bersiap-siap. Berinvestasi sebanyak-banyaknya tentang akhirat. .

Misalkan, dia punya bisnis. Maka setelah ia memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, 90% ia wakafkan untuk kehidupan akhiratnya. Properties, kekayaan, harta, saham-sahamnya dia wakafkan untuk akhirat. Dan 10 % untuk melangsungkan bisnisnya.

Ada seorang pedagang, setiap ia pulang kerumah dan membawa laba dari dagangannya kemudian memenuhi kebutuhan sehari-hari istri dan anak-anaknya. Ia sedekahkan sisanya. Temannya, tidak. Disimpan. Untuk masa depan, anak dan istirinya. 10 tahun kemudian, dua teman ini bertemu lagi dalam keadaan yang berbeda. Pedagang yang pertama, masih hidup biasa saja. Sementara yang B ini sudah sukses luarbiasa dengan bisnisnya yaang berkembang pesat. Penasaran, pedang B yang sekarang sudah jadi milioner ini bertanya..

“Apakah kamu tidak sayang dengan hartamu, semua penghasilanmu engkau sedekahkan…?”

Maka dengan tenang, si pedang satunya lagi menjawab; “Kamu tidak mengerti. Justru saya sangat-sangat sayang dengan jerih payah dan keringat saya, maka dari itu saya kirim semua ke akhirat [disedekahkan]”.

Ikhwah, ada konsep yang berbeda antar seorang mukmin dengan liberalis. Mau tidak mau kita terpengaruh lingkungan, jadi jangan dipungkiri jika ada slogan; rajin pangkal pandai dan menabung pangkal kaya..

Sementara tidak ada slogan, menikahlah agar kamu kaya. Atau hal lain semisalnya.

Baiklah, jika renungan itu belum mengena. Coba, mari ikut berpartisipasi. Tentunya kita tidak mau dibilang tidak mau beriman pada kehidupan akhirat bukan. Semua manusia akan marah jika dikatakan; “Kamu kafir terhadap kehidupan akhirat!” Semua dari kita ingin dikatakan seorang mu’min. Seorang mukmin, tentunya beriman kepada kehidupan akhirat dan lalu mempersiapkannya. Apa yang harus disiapkan?

Banyak hal, salah satunya saja adalah khusnul khatimah. Sebuah akhir kehidupan yang baik, jangan sampai kita mati saat kita bermaksiat. Sementara semua manusia akan mati diamana biasanya ia hidup dengan kebiasaannya. Aman dari azab kubur, aman di hari mahsyarrr yang menggetarkan, menang dihari hisab, menyiapkan rumah terbaik, membawa anak, istri beserta ayah dan ibu kesyurga? menanami kavling-kavling di syurga, Membangun sebanyak-banyaknya properties disurga untuk jangka panjang. Setidak-tidaknya, istri yang salihah dan rumah.

Rumah. Sudahkah kita punya rumah disyurga?

Kata Nabi sholallahu alaiyhi wa sallam; “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.”

Pernah bangun mesjid atau berwakaf untuknya? Kalau ya, maka berbahagialah dengan kabar rumah disyurga! Kita tidak akan sedih meski masih ngontrak..

Kata nabi “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” Sudahkah, atau pernahkah merencanakan untuk membangun mesjid termegah agar dibangunkan rumah termegah disana…

Kata Nabi; “Siapa yang membaca surat Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.”..

Sudahkah kita rutin baca ?

Atau hingga saat ini setiap habis shalat terburu-buru, karena banyak pesan di HP sehingga baca 3x saja susah?

Kata Nabi; “Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surge”. Sudah rutinkah kita, atau pagi kita sibuk dan siang juga begitu. hingga dzuhur agak sore.. saja.

Kata nabi, “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.”

Kata nabi, “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”

Ada 11 hal yang dijaminkan nabi, bahwa kita akan punya rumah disyurga kalau kita amalkan di dunia. Sedangkan kita tidak tertarik dengan tawaran yang pasti, sebuah jaminan dari Nabi, namun ternyata banyak dari kita, bahkan disetengah hidupnya rela hidup dalam riba demi cicilan KPR rumah 3kamar di dunia yang nanti jadi sampah dihari kiamat?

Sedangkan dosa riba itu sama dengan mendeklarasikan perang dengan Allah dan para malaikatnya?

Sapankah kita menang perang dengan rabb yang maha gagah? Kita tidak akan pernah menang! Bahkan dengan santainya kita bicara; kalau tidak kredit tidk akan pernah punya?

Pointnya adalah, sudahkah kita bersedih dan memikirkan rumah di syurga?

Jika sudah, kemudian mencari tahu dan semangat mengamalkannya maka salah satu syubhat dihatinya telah sirna; yaitu syubhat tentang akhirat. Masalahnya syubhat [keraguan] itu tidak hanya satu jenis saja. Syubhat tentang adanya Allah, tentang penjagaanNya, tentang jaminan rezekiNya didunia, dll. Syubhat tentang hari kiamat, syubhat tentang al Qur’an, Syubhat tentang syariat yang akan menyelamatkan manusia, Syubhat tentang sunnah nabinya. Seluruh syubhat-syubhat ini akan melahirkan kesyirikan, kemunafikan, kekufuran, dan pengingkaran terhadap sunnah..

Jika syubhat tentang akhirat menguat dalam dada manusia, maka syahwat [keinginan] tentang dunia meningkat. Jika syubhat ke-esaan Allah [tauhid] menguat dalam dada manusia, maka ia akan jatuh dalam kesyirikan. Jika syubhat [ragu] tentang sunnah-sunnah nabi yang agung itu menguat dalam dada manusia, maka ia akan terjerumus kedalam dunia bid’ah atau bahkan akan ingkar sunnah…

Kalau syubhat [keraguan] diqalbu manusia tentang akhirat besar, maka syahwat [ambisi, keinginan] manusia didadanya akan membludak dan bergejolak.

Saya ulangi, harus difahami, karena materi selanjutnya diawali dari sini.

Kalau syubhat [keraguan] diqalbu manusia tentang akhirat besar, maka syahwat [ambisi, keinginan] manusia didadanya akan besar dan bergejolak…

Jika syahwat itu bergejolak, maka ia akan berupaya sebisa mungkin untuk memuaskannya sehingga ia rela melanggar peraturan yang dibuat rabbnya.

Ia rela menduakan Allah hanya untuk menaklukan wanita yang ia cintai dengan sihir.

Ia rela menyekutukan Allah dengan dukun dan syaitan sihir sekedar suaminya kembali.

Ia rela memuja tukang sihir untuk sekedar memperbaiki kesehatan dan kenyamanan tubuhnya

Ia rela untuk menggadaikan akidahnya untuk menyembuhkan dirinya…

Ia mau melakukan ibadah bid’ah, karena sunnah itu lama prosessnya…

Ia labrak dosa-dosa besar untuk memuaskan rasa hasad, benci, dendam dijiwanya..

Ia durhakai suaminya, sekedar memuaskan luapan cemburunya yang tidak berobjek

Ia durhakai orang tuanya, karena keinginannya tidak dipenuhi

Ia simpan dendam puluhan tahun, karena ego …

Jika manusia sudah terjangkiti syubhat, maka syahwatnya akan menuntun dia pada dosa-dosa besar, syirik, bid’ah, hasad dan akhirnya terjerumus kedalam lembah dunia..

2. Hasad

Hasad adalah penyakit dalam qalbu, hasad adalah salah satu sebab yang membuat iblis terusir dari tahta langit. Dahulu iblis beriman, berbicara, hidup disyurga, dekat dengan Allah SWT bahkan setelah diusir dia berdo’a kepada Allah dan do’anya masih dikabulkan. Dalam sejarahnya, iblis pernah satu kali bertaubat kepada Allah melalui perantara Nabi Musa AS namun ia tidak kuasa menunaikan syarat yang diberikan Allah kepadanya; sujud kepada kuburan Adam. Oleh sebab dendam iblis yang menahun (kekal) itulah maka iblis kekal dineraka, dan ketahuilah bahwa hasad adalah salah satu strategi iblis dalam menggelincirkan manusia dan keturunannya.

slide052Hasad merupakan salah satu tema yang sangat kompleks. Satu kata yang dahulu pernah menjerumuskan Iblis ke jurang terdalam di dunia dan akhirat, bahkan jurang terdalam di neraka Jahannam. Hasad..

“Aku lebih baik daripada dia!”

Ketika Allah sempurnakan jasad Nabi Adam alaiyhi sallam, dan Dia tiupkan ruh kepadanya kemudian seluruh mahluk-Nya diseru untuk bersujud (memberikan penghormatan) kepada Adam. Semua mahluk-Nya bersujud, kecuali Iblis dari golongan Jin.

Dia berkata: أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

Aku lebih baik dari dia, aku diciptakan dari api dan dia diciptakan dari tanah yang hina..

Iblis, adalah mahluk Allah dikalangan bangsa Jin yang tinggal dilangit. Ia berilmu, beriman kepada hari kiamat, beriman kepada kehidupan akhirat, taat, dekat dengan Allah, hidup di syurga dan bahkan bicara dengan Allah. Adakah yang lebih baik dari iblis diakhir jaman yang penuh fitnah ini?

Namun karena satu kesombongan, maka mahluk ini terlepar ke jurang yang paling hina di duni dan akhirat. Ia jatuh, karena kesombongan didalam dadanya.

Sombong dengan Ilmu, sombong dengan Amal Ibadah, sombong dengan Keturunan (Nasab), sombong dengan Kecantikan/Ketampanan, sombong dengan Harta, sombong dengan Kekuatan dan Kegagahan, Sombong dengan Banyaknya Keluarga, Kerabat atau Pengikut…

Kesombongan ini yang membuat hati ini keras, bahkan lebih keras dari batu. Keras tidak bisa disentuh dengan nasihat. Keras hingga ketika al Qur’an dibacakan itu seperti membentur tembok!

Bagaimanakah hati yang keras itu bisa sembuh dengan al Qur’an sementara bergetar saja tidak?

Baik, lalu apakah korelasinya antara Hasad dengan Teraphy Al Qur’an?

Pertama, saya ingin melanjutkan kisah tentang Dendam iblis. Karena dari sinilah semuanya dimulai. Dari sinilah permusuhan dan pertumpahan darah berawal. Dan dari sini pula kebanyakan manusia celaka..

Iblis, setelah terusir maka ia berdo’a agar usianya dipanjangkan demi memenuhi syahwatnya; mencelakakan adam dan seluruh keturunannya kejurang yang paling hina yaitu neraka. Dan Allah kabulkan permintaannya tersebut.

Setelah ia berhasil menggelincirkan Adam dan istrinya kebumi, dan kemudian Allah menerima taubat mereka hingga keduanya selamat, iblis terus mengintai anak cucunya.

Tidak ada satu Nabi pun lepas dari intaian dan godaan iblis. Api permusuhannya tidak pernah padam. Hingga sampai pada jaman Nabi Musa Alaiyhi Sallam, iblis mendatanginya dalam bentuk kakek-kakek.

Iblis datang dan membisiki Nabi Musa; “Wahai musa, kabarnya engkau bisa bicara dengan Allah. Tolong sampaikan taubatku kepada Allah langsung dari bibirmu”

Nabi Musa, mengetahui itu iblis hingga kemudian ia menolaknya. Namun, sebagaimana Nabi-nabi lainnya. Iblis lebih tua dari Musa, pengalamannya lebih banyak dan Musa pun tergoda. Kemudian menyampaikan permohonan taubat iblis kepada Allah. Dan Allah lebih mengetahui segalanya.

Allah berfirman kepada Musa, “Sampaikan kepada Iblis, bahwa Aku akan menerima taubatnya dengan satu syarat; sujudlah kepada Adam!”

Maka Nabi Musa alaiyhi sallam pun menyampaikan syarat itu kepada Iblis. Dan tahukah apa yang terjadi dengan Iblis ketika sampai pesan itu kepadanya? Iblis marah, dan pergi. Sambil berkata; “Jangankan sujud kepada kuburan adam. Saat ia hidup pun saya tidak mau sujud kepada dia”.

Lihatlah bagaimana perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang statis dan bagaimana dendam iblis yang kekal. Maka pantaslah siksanya pun kekal. Iblis abadi di neraka karena dendamnya abadi..

Sekarang mari kita lihat qalbu kita. Salahsatu penyakit qalbu manusia adalah dendam [selain sombong, hasad, ria, takabbur, ujub, iri-dengki dll].

Adakah dendam dan hasad disana?

Jika, hingga detik ini masih ada. Mari renungkan, jangan-jangan itu adalah warisan sifat dari Iblis. Atau api permusuhan dari iblis yang menginginkan kita kekal dineraka Jahannam bersama dia.

Nabi sholallahu alaiyhi wa sallam telah lama mewanti-wanti bahwa “Al Ain” itu nyata adanya. الْعَيْنُ حَقٌّ Ain itu benar-benar nyata adanya. Benar-benar terjadi dan itu nyata. Seandainya, kata Nabi. Ada sesuatu yang mendahului takdir maka itu adalah Ain. Darimanakah kejahatan mata itu bermula?

Banyak orang yang tinggal kulit dan tulang, itu disebabkan sihir ain. Banyak wanita yang puluhan tahun sepi jiwanya disebabkan ain. Banyak perusahaan colapse disebabkan ain. Banyak suami istri terpisah puluhan tahun, padahal didada mereka ada cinta. Disebabkan ain..

Banyak manusia cerai, impotensi, keguguran, hancur disebabkan ain. Darimana sebab mata ain ini? Dari hati yang hasad. Hasad adalah sebuah kondisi cemburunya sebuah hati hingga menginginkan nikmat saudaranya hilang.

Demi Allah tukang sihir itu tidak akan laku kalau tidak ada hati yang hasad. Banyak manusia menginginkan kebahagiaan orang lain hilang dan lalu pergi kedukun. Ia menyembah wali syaitan agar nafsu syahwat yang bergejolak dijiwanya terpenuhi. Banyak manusia tidak mampu memaafkan saudaranya hingga 10 bahkan 20 tahun, bahkan ketika ia sudah mati. Itu disebabkan oleh hasad dihatinya.

Banyak istri terlempar dilembah kedurhakaan dan kebinasaan disebabkan hati yang hasad. Ketika hati sudah hasad, maka tidak ada lagi keberkahan disana. Syaitan menguasainya, bahkan tanpa diundang sekalipun.

Hasad adalah salah satu bentuk kotoran jiwa, yang akan menghalang keberkahan al Qur’an masuk kedalam dirinya. Maka, sifat buruk ini harus dilawan dengan menghadapkan kembali wajah dan jiwa raga kita keakhirat. Mengingat kembali, apa tujuan hidup sebenarnya.

Banyangkan jika suami yang kita benci itu sudah terbaring kaku jasadnya. Sudah tidak berguna lagi. Masihkah kita membencinya? Bayangkan jika istri kita itu sudah tidak ada dirumah, dan tidak akan kembali lagi selama-lamanya?

Jika tidak mampu memaafkan dia yang mengkhianatimu, bayangkan saja anak istrinya yang menunggu ia dirumah?

Setiap manusia ada kebaikannya. Apalagi ayah kita? Ibu kita? Keluarga kita? Alasan apa lagi kita membencinya? Siapakah lagi yang akan dituruti? Sabda nabi atau sabda-sabda syaitan terkutuk itu?

Ikhwah fillah yang dirahmati, banyak sekali hal-hal yang terkait dengan hal ini. Yang jelas, dari sinilah semuanya bermula. Bayangkan jika sifat yang buruk ini bersanding dengan dosa-dosa lainnya. Kesemuanya bergabung menjadi satu menjadi istana syaitan dimana syaitan mengendalikan tubuh kita.

Adalah pilihan, apakah kita akan tetap dalam pendirian keras kita. Ataukah berhenti hingga disini dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka..

Air hanya akan mengalir ketempat-tempat yang rendah. Sebagaimana juga hujan yang hanya akan menggemburkan tanah yang gembur. Maka rendahkanlah hati agar teraliri berkah dari al Qur’an dan ditumbuhi berbagai kebaikan.

Setelah hati kita lembut, maka setiap dzikir pagi, shalat, bacaan qur’an dan kebaikan-kebaikan dari sedekah, amal dan apapun itu akan meresap dan memperindahnya

Apalah artinya dunia yang penuh fitnah ini jika dibanding akhirat yang luas dan kekal. Engkau berkata, dia milikku dia milikku. Sementara tidak mengerti bagaiamanakah cara yang benar untuk memilikinya. Bagaimana cara mengabadikan cinta itu hingga ke syurga-Nya?

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا ؛ إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ : لاَ تُؤْذِيْهِ قَاتَلَكِ اللهُ ؛ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيْلٌ يُوْشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا

“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, ‘Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami” [HR At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 173]

Seandainya saja agama itu dibangun dengan landasan perasaan, maka untuk apa syariat Islam yang agung ini?

Seandainya ketenangan itu bisa dipengaruhi hal-hal yang berbentuk materi, maka dimanakah letak keadilan-Nya. Sungguh kebahagiaan yang haqiqi jiwa itu terlahir dari dalam, dari telaga ketenangan yang tidak tersentuh oleh hawa dan syahwat dunia.

Seandainya jaminan syurga itu tidak membahagiakanmu, maka engkau tidak akan pernah bahagia selamanya.

3. Dosa-Dosa Besar

slide053Dosa besar merupakan kemaksiatan yang diancam neraka oleh allah dalam al qur’an atau rasulnya, juga diartikan dosa-dosa yang merusak semisal sihir, riba, membunuh, korupsi, dll. Dalam kitab al kaba’ir disimpulkan ada 70 dosa besar lain yang harus direnungkan. Dari 70 dosa besar itu ada sekitar 20 dosa besar yang berkaitan langsung dengan dominasi syaitan didalam jiwa manusia, diantaranya adalah; syirik, sihir, lalai dalam shalat, tidak menunaikan zakat, meninggalkan puasa, melalaikan kewajiban haji, durhaka kepada ibu bapa, memutuskan silaturahim, berzina (sodomi, homoseks, lesbi dll), riba, memakan hak anak yatim, sombong, mabuk, judi, mencuri, merampok, bunuh diri, berdusta, suap-menyuap, menyerupai lawan jenis, membiarkan istri berzina, riya, menyembunyikan ilmu, berkhianat, mengungkit-ungkit pemberian, mangingkari takdir, mencari-cari kesalahan orang lain, menyebarkan fitnah, mengingkari janji, durhaka kepada suami, membuat patung, meratapi kematian, berbuat zalim, menggangu tetangga, isbal, menyembelih untuk syaitan, merasa aman dan putus asa dari rahmat allah, meninggalkan sholat berjemaah tanpa alasan yang kuat, mengintip rahasia dan membuka rahasia orang lain, mencela nabi dll.

Dosa-dosa besar itu memberdi dampak negatif langsung kedalam jiwa kita. Berikut ini adalah beberapa dapmpak negatif dari dosa; Menghalangi Ilmu, menghalangi Rezeki, mengundang Kerisauan Kecemasan, Mendatangkan Kesulitan, Menimbulkan Kegelapan Hati, Melemahkan Hati, Menghalangi Ketaatan, Mengurangi Berkah Umur, Mewariskan Kehinaan, Merusak Akal, Dilaknat Rasulullah, Menimbulkan Kerusakan, Menghilangkan Malu, Berkah, Menghilangkan Pengagungan Allah dlm Hati, Membuat Lupa Kepada Allah. Dll

4. Syirik.

Syirik merupakan kondisi hati manusia yang mendua, atau secara sederhananya sebuah perbuatan dimana manusia memberikan haq Allah kepada selain-Nya.

slide056Syirik dibagi dalam dua kategori; yaitu syirkul Asghar (syirik kecil) dan syirkul Akbar (syirik besar) sedangkan syirik besar dibagi dalam 4 kategori, yaitu syirik dalam do’a, syirik dalam kecintaan, syirik dalam ketaatandan syirik dalam niat.

Syirkul akbar; prilakunya dihukumi murtad, kekal di neraka, halal diperangi, tidak diampuni dan menghapuskan pahala seluruh amal pelakunya.

Syirkul ashghar; pelakunya tidak murtad, diampuni dan tidak menghapuskan amal namun merusak dan mengikis tauhid seseorang. Contoh; riya, bersandarnya hati pada sebab, , tathoyur (anggapan sial atau tahayyul), ruqyah syirkiyah, tamimah (azimat), bersumpah dengan nama selain allah, syirik perkataan, ramalan hujan dengan perbintangan, dll.

Sebagai catatan, ke-8 jenis syirik diatas diyakini sepenuhnya dengan hati tanpa ada keterlibatan allah, maka statusnya berubah menjadi syirkul akbar.

Hukum Tamaim (Azimat)

Tamaim adalah bentuk benda yang digunakan sebagai penangkal baik yang ditempel atau dikalungkan.  Para ulama berbeda pendapat dalam hukum jimat, ada yang membolehkan ada yang melarang keras tergantung jenis dan niatnya. Ulama yang membolehkan bersandar pada atsar salah satu sahabat, sedangkan yang melarang keras bersandar pada hadits yang shohih.

Jimat yang diperbolehkan adalah azimat yang ditulis dengan huruf al Qur’an murni, ditulis dengan benar dan tidak dicampur dengan kata-kata atau kalimat yang mungkar apalagi berbentuk binatang atau mahluk.

5. Bid’ah dalam Ibadah. 

Bid’ah merupakan berbagai bentuk peribadatan yang tidak dicontohkan rasul dengan tujuan tertentu semisal untuk mendapat kekuataan ghaib, pahala, dunia dll.

slide060Ibadah bid’ah dimaksud semisal wirid-wirid yang disertai puasa khusus yang tidak pernah dicontohkan nabi SAW untuk mendapatkan kekebalan, wibawa, pengasihan, atau mendatangkan bantuan khodam, tujuan sihir dll.

6. Cinta Dunia.

Sihir itu terbagi dua, sihir dari bangsa jin dan sihir dari dunia. Jika sihir dari bangsa jin cendrung mendekatkan jiwa manusia pada Allah, sedangkan sihir dari Dunia cendrung menjauhkan jiwa manusia pada rabbnya. Hal ini terjadi karena ketika manusia kena sihir, maka obatnya tidak ada di bumi (tidak bisa diobati dengan ikhtiar medis atau hal yang bersifat materi) karena kesembuhannya mutlak ada pada Allah sehingga ia akan memaksa dirinya untuk kembali mendekat kepada Rabbnya. Sedangkan sihir dunia, semakin ia terjerembab semakin ia menjauh dan sombong dan lupa jalan kembali (tersesat di dunia).

slide061

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَاباً مَّسْتُوراً

“Barangsiapa alqur’an dibacakan pada seseorang yang belum beriman pada kehidupan akhirat, maka Allah akan buatkan dinding yang tidak terlihat”. (QS. Al Israa 45 )

Ini adalah 6 kotoran jiwa yang harus dibersihkan sebelum al Qur’an dibacakan, kepada seseorang yang ingin sembuh dengan al Qur’an. Karena Al Qur’an adalah sesuatu yang suci, maka pantaslah kita menyucikan jiwa kita sebelum mengambilnya sebagai obat.

Ketika dalam dada manusia ada syubhat yang bergejolak maka syubhat akan menyeruak, ketika manusia terjangkiti syubhat maka dia akan melakukan apapun untuk memenuhinya termasuk menyekutukan Allah, tidak bisa menahan diri dari melakukan dosa-dosa besar, melakukan amal-amal bid’ah, dihatinya penuh hasad dan terjerumus kedalam lembah dunia. Saat dia terpuruk dalam lembah inilah, maka al Qur’an tidak bisa menyentuh qalbunya lagi.  

Semoga kedepan bisa dibahas secara terperinci lagi tentang korelasi Syirik, Bid’ah, Hubuddunnya terhadap keberhasilan Teraphy Al Qur’an.

Nurudin Al Indunissy

FOUNDER REHAB HATI[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]