Logo

tentang Cinta | ch4

tentang Cinta | ch4

“Penetrasi Kekecewaan”

“Assalamualiakum NAI. Apa sih obat paling mujarab buat menghilangkan rasa kecewa pada diri seorang perempuan?”

Jawaban:
Kecewa adalah rerumputan kecil menyerupai lumut imut-imut yang cendrung lebih senang tumbuh subur di hati kaum hawa. Sederhana sekali alasannya, wanita itu lebih senang terlihat cantik dan lebih senang syahwatnya terhadap dunia.

Pernahkah merenungkan ketika Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam membolehkan perhiasan emas untuk perempuan dan disisi lain melaknati laki-laki yang memakainya?

Iya, karena wanita lebih senang keindahan dunia ini dan itulah tabiat mereka agar dunia ini semakin indah dengan kehadirannya sebagai perhiasan dan pakaian yang menentramkan.

Subhanallah…
Adakah hal lain yang menyebabkan mahluk imut bernama kecewa itu tiba-tiba memenuhi belantara dada manusia selain karena harapan yang dipatahkan kenyataan?

Benar sekali, kecewa itu sederhana jika kita mau menyederhanakannya. Kita kecewa dipagi hari atau senja hari kita yang seharusnya indah, karena harapan kita tidak menjadi nyata di dunia ini, artinya kita terlalu mencintai dunia ini. Seakan kita akan hidup selamanya, sehingga semua urusan harus diselesaikan disini, sehingga semuanya harus teratur seakan kita adalah arsitektur alam semesta yang sempurna perencanaan-Nya?

Tidak saudariku, hawa itulah justru yang membakarmu saat ini.
Engkau mengira cinta sejati itu adalah satu kekasih abadi yang seharusnya bersamamu selamanya, padahal didepan sana ada jurang dan jembatan pemisah.

Engkau tidak salah saudariku, engkau hanya sedang lupa bahwa didepan sana ada jembatan kematian, sebuah jembatan yang menghubungkan al hayaaati dunya ini kepada negeri akhirat. Dimana sebuah pembuktian “Cinta” akan digelar. Dimana para pecinta berkumpul dari kelelahan dunia, dimana para pecinta sejati berkumpul lagi dengan orang-orang yang dicintainya.

Masihkah engkau bergumam untuk sebuah pembelaan?
Baiklah, mari sejenak manjakan dunia logika kita karena perempuan menyenangi hal yang masuk di akalnya.

Apa yang kita rasakan saat misalnya, suatu ketika kita kehilangan salah satu anak tetangga kita karena kematian? Dan, bagaimana rasanya ketika engkau kehilangan anak tercintamu karena hal yang sama?

Engkau akan menangis lebih keras ketika engkau kehilangan anak tercintamu, suami tercintamu, ayah tercintamu, ibu tercintamu..

Bahkan dulu engkau menangis saat harus kehilangan kekasihmu?

Kenapa engkau menangis!?
Karena engkau terlalu mencintainya, hingga lupa firman Allah dalam surah at Taubah 24..

“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” ..

Melembutlah wahai saudariku, ..
bersyukurlah saat hati itu melembut, dan jagalah sebelum Allah mengeraskan dan menguncinya hingga tak ada lagi celah cahaya hidayah-Nya.

salam bahagia,
NAI