Logo

MENYIKAPI SELIMUT SIHIR

MENYIKAPI SELIMUT SIHIR

Sikap pertama dan utama, adalah meyakini bahwa hal ini adalah atas izin Allah karena kedzoliman yang kita lakukan dan kemudian meyakini bahwa seluruh hal dari Allah adalah baik.

Point selanjutnya, menempatkan tukang sihir, syaitan jin pengirim sihir, dan sakit itu sendiri sebagai musibah dari Allah (baik berupa peringatan, musibah, ujian ataupun hukuman).

Setelah itu mengakui bahwa kita telah mendzolimi diri kita sendiri, baik karena dosa kepada manusia (ayah, ibu, anak, sahabat, teman keluarga, kaum muslimin dll) atau durhaka kepada Allah.

Setidaknya mengakui bahwa kita lalai dari Allah dan tujuan penciptaan diri kita, lalu kemudian kembali kepada Allah dan mulai beristighfar. Mulai project besar untuk Taubat Nasuha.

Menyempurnakan prasangka, dan lenyapkan seluruh kesombongan dan kemarahan kepada Allah. Belajar untuk ridho dan menerima keputusan Allah, menjadikannya hadiah istimewa yang Dia kirim untuk kita.

Terakhir, perhebat benteng diri kita. Jangan pernah menyerang jika tidak memilki senjata, juga jangan bertahan tanpa benteng yang kokoh. Berikut beberapa amalan untuk membentengi jiwa raga kita;

1. Taawudz dan Basmalah, mohon perlindungan Allah dengan taawudz disetiap tempat dan keadaan. Hubungkan setiap amalan baik dengan basmalah.

2. Sholawat kepada Nabi sholallahu alaiyhi wa Sallam disetiap awal do’a. Menghubungkan setiap do’a kepada Allah.

3. Istighfar, minimal 70 setiap habis shalat. Istighfar mendatangkan kasih sayang dan penyebab turunnya rahmat Allah.

4. Sedekah yang strategis, baik infaq atau wakaf. Nabi menjanjikan bahwa “Sedekah itu menolak 70 bala”.

5. Dhowamul Wudhu; sepanjang waktu kita terjaga.

6. Baca Ayat Kursi sekali setiap shalat wajib.
Miliki amalan rutin harian yang membuat syaitan putus asa sepanjang hari, yang dengannya membuat kita memiliki jaminan masuk syurga hari itu. Semisal baca subhanallah wa bihamdihi 100x

7. Baca al Ikhlas, al Falaq dan Annas masing-masing 3x. Tiupkan ke tangan dan usapkan seluruh tubuh setiap habis shubuh, ashar, maghrib dan isya.

8. Baca al Kahfi 10 ayat pertama, minimal 1kali setiap hari.

9. Baca seluruh surah al Kahfi setiap malam atau hari jum’at.

10. Baca 10 Ayat al Baqarah: 1-4, 163-164, 22-257 dan 284-286. Setiap 3 hari sekali.

11. Baca seluruh surah al Baqarah minimal seminggu sekali.

12. Konsumsi Madu Sidr, Habbatussauda, Zamzam, Zaitun, Susu dan Kurma Azwa Aliyyah setiap hari untuk bersihkan racun sihir.

13. Perbaiki hubungan dengan suami, istri, anak dan orang tua; ayah dan Ibu.

14. Maafkan orang-orang yang mendzolimi, baik ghibah, fitnah ataupun serangan lainnya. Maafkan mereka semua tanpa terkecuali karena Allah.

15. Bangun malam, perkenalkan namanya dilangit. Bangun amal-amal sholeh yang membuat syaitan putus asa sepanjang hari, semisal membaca al Ikhlas 10x yang dengannya membuat kita memiliki rumah di syurga.

16. Perbaiki diri, hiraukan keburukan orang lain. Hingga kita melihat Allah tersenyum kepada kita, dan ketenangan menyelimuti diri jiwa raga kita.

17. Jika sihir lebih kepada akal fikiran dan waswas, maka tinggalkan media sosial selama 2 atau 3 bulan dan fokus pada surah al Baqarah dan Al Imron. Lihat Video Bimbingan Ruqyah Mandiri Holistic di Youtube.

18. Seluruh syaitan jin senjatanya adalah sihir; jin nasab, khodam yang kita undang ataupun yang dikirim. Maka kenali mekanisme penghancuran dan lawannya..

19. Sihir adalah pengaruh negatif kata-kata syaitan, maka lawan dengan kata-kata agung nan penuh hikmah dari Al Quran (Kalamullah).

21. Tinggalkan kesyirikan dan amal-amal yang menyelisihi sunnah. Jangan melawan sihir dengan sihir, lawanlah dengan Mukjizat al Qur’an.

Tegakkan, tegapkan dan sempurnakan amal-amal wajib untuk mendatangkan kecintaan Allah.

Nabi bersabda; “Tidak ada amalan yang lebih Allah cintai melebihi apa-apa yang telah Dia wajibkan”.

Lalu perbanyak amal sunnah, semampunya. Hingga batas kemampuan kita. Fokus pada titik ini, lalu kunci mati hingga pertolongan datang.

Perhatikanlah, selama engkau melihat kesalahan dan masalah ada pada orang lain. Maka selama itu pula jiwamu akan letih dan sakit karena jauhnya jarak yang harus ditempuh.

Sementara, jika tujuan akhir hidup ini adalah menggapai ridhonya Allah. Maka Dia maha pemaaf dan sangat menyukai untuk memaafkan. Dan salah satu alasan dan hikmah terbesar hidup ini, adalah kesempatan dari-Nya untuk perbaiki hubungan kita dengan Allah.

“Satu hal yang menandakan bahwa engkau sangat tertipu ialah tatkala engkau berbuat jahat, namun Dia membalasmu dengan kebaikan, namun engkau takkunjung ingin bertaubat, dengan mengira bahwa dosa-dosamu bakal diampuni.” (Abu Ali ar-Rudzabari, Shaidul Kathir – Imam Ibn Jauzy)

Semoga Allah bimbing dan sembuhkan engkau, wahai Hamba Allah. Hingga suatu saat kelak, kita bertemu dan bersyukur telah menemukan catatan ringan ini. Di dunia yang sesaat ini, atau di akhirat yang Abadi tiada akhir.

Saudara dekatmu,
Nuruddin al Indunissy