[fusion_builder_container hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” overlay_color=”” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” padding_top=”” padding_bottom=”” padding_left=”” padding_right=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” center_content=”no” last=”no” min_height=”” hover_type=”none” link=””][fusion_text]
Hakikat Energy Ruqyah
BAGAIMANA AL QUR’AN MENYEMBUHKAN?
Seri #7: Reaksi Al Qur’an Pada Jasad Bagian 2
Bismillah, Asholatu Wassalamu Ala Rasulillah..
Sebelum memasuki penjelasan reaksi jasad berikutnya, kita masih akan memahami “Proses Terjadinya Kesurupan” sebagai reaksi jasad terhadap al Qur’an.
Sebagaimana kita ketahui, reaksi puncak dari kesurupan adalah terjadinya disfungsi organ tubuh yang membabi buta. Seperti gerakan memukul tak tentu arah, kedutan, getaran, hingga gerakan tertentu yang sistematis semisal teriakan memaki, membentuk tangisan atau menyerang pemicu suara tertentu.
Ini menarik, teori psikology tidak mungkin bisa menjelaskan secara sempurna bagaimana hal ini bisa terjadi. Psikology, jikapun bisa mengilmiahkan namun tidak bisa memberi solusi dengan sempurna atau mencabut hingga ke akar penyakit. Karena akarnya bersifat ghaib atau berupa spirit yang tidak pernah dibahas di dunia barat. Paling banter mereka menyebutnya emotional atau emosi yang dalam al Qur’an disebut nafsu. Sedangkan alhamdulillah, kita dalam Islam telah bisa memisahkan tentang perbedaan an Nafs, jiwa, ruh, qalbu, nurani dan banyak hal lain yang menjadi pemicu disfungsi organ tubuh manusia.
Baiklah, bagaimana terjadinya proses kesurupan?
Allah azza wa jalla berfirman; “Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api” (ar Rahman 15). Dalam tafsirnya Abdullah bin Abbas ra mengadakan bahwa maksud api didalam ayat tersebut adalah jilatan api. Sedangkan jilan api adalah angin panas yang keluar dari api. Maka dari itu syaikh Wahid Abdussalam Bali mendefinisikan bahwa jin adalah angin. Rasulullah saw juga memberitahukan bahwa jin itu ada 3 jenis, sebagiannya adalah bisa terbang.
Baiklah, jika jin itu bentuknya halus menyerupai angin maka mungkin sekali ia masuk ke tubuh manusia dari rongga tubuh manusia (pori-pori kulit). Bahkan saya pernah mendapat pengakuan jin masuk dihidung saat manusia melakukan olah pernafasan..
Dimana mereka diam ditubuh?
Rasulullah saw bersabda; “Sesungguhnya syaitan berpindah dalam tubuh manusia melalui aliran darah” (Hr Bukhari dlm fathul bari). Dari sini kita mulai faham, jantung adalah pusat darah dan syaitan mengendali disana. Disebelah mana?
Kita memasuki ruang hakikat, sebenarnya ini sudah dijelaskan diseri sebelumnya bahwa jantung manusia (sebagai sentra pemompa darah secara biologis) itu terbagi dua. Yaitu jantung Biologis dan jantung spiritual, atau ada jantung didalam jantung. Jantung spiritual itulah tempat Fitrah manusia bersemayam, disana juga tempat terjadinya peperangan antara syaitan dan Fitrah manusia yang saling mempengaruhi. Disana juga cahaya pertolongan Allah selalu menyinari ruh-ruh hamba Allah yang sehat, yang jauh dari ambisi dunia dan tidak mendua.
Disini syaitan yang secara fitrah juga dicipta untuk mengganngu manusia (Qarin) menggoda, disini pula kemungkinan setiap syaitan (jin ingkar) yang dikirim manusia (tukang sihir) atau jin ingkar yang disembah manusia (karena punya kerjasama/perjanjian dsb) bekerja merusak fitrah manusia. Darimana kita merasakan fitrah yang terganggu?
Lebih jelasnya, tentang hal ini akan dibahas tuntas di buku RehabHati Session 2. Yang jelas di ranah perasaan inilah syaitan mengendalikan manusia, perasaan ini mempengaruhi otak (fikiran) dan otak inilah yang mengontrol seluruh gerak jasad. Ini selaras dengan firman Allah dalam QS Yunus Ayat 57 bahwa Al Qur’an itu adalah Syifa atau penyembuh bagi seluruh penyakit didalam dada dan sesuatu yg ada didalam dada adalah Jantung, sementara Rasulullah saw telah bersabda bahwa dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging yang jika ia baik maka baiklah semuanya dan sebaliknya.
Jelas sudah secara Ilmiah, dalil ataupun secara hakikat bahwa al Qur’an itu menyembuhkan Qalbu. Dari itulah konsep Training RehabHati 65% nya adalah tazkiyyah hati.
# Reaksi Muntah Saat Teraphy Al Qur’an.
Secara Ilmiah, saat fikiran kita bergejolak maka asam lambung akan naik dan timbulah masalah lambung. Saat dibacakan al Qur’an dengan niat teraphy maka syaitan yang bekerja di jantung spiritual panik lari kesana-kemari, hal ini membuat berpengaruh kepada jantung biologis. Jantung Biologis berdegup kencang, perasaan bercampur baur antara takut dan gelisah dan perasaan tidak nyaman lainnya. Reaksi selanjutnya kita tahu bahwa perasaan mempengaruhi pemikiran, sementara pemikiran itu terjadi di otak atau ubun-ubun. Ketika itu fikiran bergejolak dan???
Fikiran bergejolak dan asam lambung naik tiba-tiba, maka terjadi mual hebat dan muntah seketika. Secara Ilmiah hal ini disebut detoksifikasi, atau proses pengeluaran racun. Dan setelah muntah terasa segar dan Enteng. Subhanallah..
Manusia yang berakal akan bertakbir menyaksikan hal ini. Bagaimana sebuah freqwensi tertentu berefect instant kepada jasad?
Ini salah satu kedahsyatan al Qur’an!
Bagaimana jika tidak ada reaksi muntah?
Ada macam-macam reaksi saat teraphy ruqyah berlangsung:
1. Bergetar, menangis, panas-dingin, marah, gelisah hingga teriak.
2. Kedip-kedip, kedutan, kesemutan, pegel, sendawa, ngantuk.
3. Sakit yang berpindah-pindah atau seperti ada mahluk yang berlarian dalam darah.
4. Pingsan atau hilang keseimbangan setelah merasakan sesuatu yang lepas.
5. Muntah darah (hancurnya rumah syaitan dalam darah), muntah gumpalan mahluk, muntah benda sihir dll.
6. Gatal-gatal, sakit disalah satu tempat, Sesak nafas, batuk, mual, buang angin.
7. Tidak ada reaksi.
Semua reaksi diatas terjadi karena reaksi psikis yang mempengaruhi fisik (sikomatis) ataupun tipu daya syaitan.
“Syaitan membuat sakit disalah satu organ, kadang membuat teriakan dengan tujuan agar pasien berubah fokus kepada sakit atau teriakan tersebut”.
Atau mungkin mengalahkan perhatian peruqyah.
Kenapa jaman Rasulullah Sholallahu Alaiyhi Wassalam tidak terjadi kesurupan?
1. Tingkat iman dan ketaatan Rasul beda dengan raqi saat ini.
2. Tingkat atau kadar kesyirikan dan dosa orang (sahabat) dijaman Rasul beda dengan orang saat ini.
3. Tipu daya syaitan untuk menghentikan teraphy, karena jika getaran al Qur’an itu menembus hingga jantung spiritual manusia, maka penyakit sombong manakah yang tahan dengan al Qur’an?
Allahuakbar!!!
Sampai ketemu di seri berikutnya.
NURUDDIN AL INDUNISSY
Victorial Park, Causeway Bay
Hong Kong 2014
[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]