Logo

Kajian RehabHati (TFT, 1)

Kajian RehabHati (TFT, 1)

Kajian 1 | Menjadi Trainer Muslim Handal Dan Bertauhid

Pertanyaan Akh Azzam [fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”][Owner dan Master Trainer Rehab Hati Bogor]: Bagaiamana Kiat Menjadi Seorang Trainer Rehab Hati itu?

Trainer atau pelatih adalah orang yang memberi pelatihan kepada persertanya, jadi standarnya harus diatas rata-rata peserta pelatihan, terutama skill yang dibidangi tentunya. Tujuan dari semua trainer adalah sama, menduplikasikan dirinya (jiwanya) kepada seluruh audience. Jadi bukan penghibur, namun seseorang yang membuat mereka gelisah dan lalu berubah dari kebiasaan dimana sehari-hari mereka nyaman disana. Membuat semua audience dalam satu cara pandang dengan goal atau tujuan yang sama. Walhamdulillah tugas ini jadi berkurang karena visi trainer Rehab Hati sama dengan visi semua muslimin; Sukses besar diakhirat. Karena kemenangan besar itu bernama Akhirat yang kekal.

Bagaimana cara menggelisahkan audience?
1. Mengingatkan tentang kematian ketika mereka sangat mencintai kehidupan

2. Menghinakan pencapaian yang sudah lama mereka kejar-kejar dengan susah payah Dengan menyadarkan bahwa semua tidak berarti ketika Dihadapkan kepada hisab yg menggetarkan

3. Tanyakan kepada mereka, apa yang telah engkau perbuat untuk ummat?
Saat mereka berfikir apa yg telah kusiapkan untuk cucu dan keturunanku

4. Beritakan kepada mereka bahwa sesungguhnya jasad yang cantik itu, rumah yg megah itu dan seluruh hiasan dunia itu akan
menjadi sampah saat hari kiamat tiba.
Saat mereka mengejar glamornya dunia dengan lifestyle mereka

5. Beritakan bahwa jabatan, ilmu, pengalaman, usia, sertifikat, gelar, harta bahkan seisi dunia itu tdk ada harganya saat
Dihadapkan kepada 1 ujian yg Allah turunkan dihadapannya,

Intinya guncang jiwa mereka!

Setelah goyah mulailah masukan informasi membahagiakan tentang hal yamg masih digenggaman;
kesempatan taubat, status mukmin, waktu, usia, dan kabar baik dari sunnatullah yang masih berlaku yaitu Al Qur’an sebagai
satu-satunya mukzizat yg masih ada hingga saat ini. Mukzizat terakhir yg tidak ada lagi mukzizat setelahnya!

Jadi jangan dibunuh ambisi hidupnya, namun dilemahkan dan diarahkan
Buat air mata mereka menitik.
Jangan banyak menghibur mereka, karena effectnya hanya satu;  pasien jatuh cinta kepadamu. Mencintaimu dan memimpikanmu.
Ujung-ujungnya sms, dan tinggal tunggu saja gamparan dari penunggu rumah.

Selanjutnya, dalam tahap kedua, setelah mereka goyah dan ingin berubah maka kita mulai masuk dengan beberapa tahapan.

Tahapan 1.
Adalah melakukan input baik tentang sebuah keadaan yang merupakan gambaran faktual tentang keadaan hidup orang beriman yang tentunya bahagia dengan keimanannya. Memberikan tips dan trik  yang  jitu sebagai muslimin-muslimah, tentunya keseluruhan hal yg merupakan buah manis dari sunnah dan keseluruhan syariat.

Ingat, ahlul bid’ah itu sebenarnya rajin dan kuat ibadahnya. Hanya saja salah arah, artinya tinggal arahkan saja. Arahkan agar mereka mencintai sunnah, Setelah mereka tertarik pada sunnah yg mewah, sebuah gambaran ibadah yang sedikit namun pahalanya selangit, maka selanjutnya katakan bahwa sunnah hanya akan syah setelah yang wajib ditunaikan dan yg wajib ini akan syah setelah tauhid tegap didadanya. Dan, dari hati yg beraqidah lurus inilah maka cahaya iman menyeruak dan merambat keseluruh organ jantung dan menguatkannya kemudian menguatkan jiwa didalamnya dan keseluruhan tubuh! Ia mampu (punya kekuatan untuk bangun) menunaikan kewajibannya, dan kemudian tentu mencari ritual ibadah sunnah sebagai gambaran.

Sebagai tambahan, semakin banyak sunnah semakin banyak benteng ghaib yang akan menjaganya

Tahap 2.
Adalah mendakwahi tauhid kepadanya,

Cara yang paling tepat untuk mendakwahkan tauhid adalah dengan mengenalkan bahaya syirik!!! Yang dengannya mereka akan shock dan menyesal! Lalu kemudian kenalkanlah tauhid sebagai lawannya. Mudahkan? Kemudian step selanjutnya, antum sebagai trainer harus punya trik untuk berdakwah.

Terutama mendakwahi orang yang tidak mau didakwahi atau belum rujuk

Ada 7 triknya:
1. Ilmu, bagaikan senjata.
2. Amal, amalkan untuk mengasah ilmu. Agar senjata tadi tajam. Dengan mengamalkan ilmu antum, maka kata-kata itu akan
berbisa!
3. Ikhlas, ini adalah pasokan energi untuk menghalau galau dan rasa lelah kelak ketika dakwah itu ditolak
4. Sabar, karena reaksi dakwah biasanya negatif
5. Strategi, mulai dari yang terpenting.
Kalau dihadapan antum si ahlul, maka jangan langsung vonis syirik-bid’ah. Tapi tembak dulu aja, tunjukan video syaitan dalam
dirinya. Ketika seorang preman pun melihat syaitan dalam dirinya tentu ia tidak berkenan, apalagi orang alim
6. Istiqamah, terus menerus. Jangan patah hati jika dakwah ditolak..
7. Hikmah.. Sampaikan dengan mutiara kata terbaik dari hati antum yang baik.
Ingat, hanya kata-kata dari hati yang kelak akan sampai ke hati.

Kesimpulan,
Jadi tahap 1 tadi memberi input positif (sunnah) yang berlawanan dari hal yg menggelisahkan itu hingga mereka mengetahui value atau nilai dari kewajiban seorang muslim.
Kemudian tahap 2 memberi pengenalan terhadap tauhid dengan terlebih dahulu mengenalkan bahaya syirik dan jenisnya.
Sebenarnya ada tahap 3, tadi lupa. Setelah dakwah tauhid, tentunya masuk ke materi seperti biasa. Penjelasan yang logis,
ilmiah, ilahiyyah dan diwarnai sunnah. Jangan khawatir sudah ada di video yg direkomendasikan di youtube kemarin

7 trik dakwah itu sebagai pelengkap
Kita juga bisa menggunakan instrumen dakwah lain, semisal testimonial, video dll
Intinya trainer itu membawa angin perubahan. Karakter khasnya melawan arus. Menularkan semangat. Dan bermental baja.

Tujuannya untuk mengubah atau mengembalikan visi muslimin-muslimah ke akhirat!

Wallahu’alam


 

Original post by Ust NAI (Nuruddin Al Indunissy)[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]