Kebahagiaan Seorang Mukmin

Bismillahirrahmaniirraahiim, seiring salam terindah dan termegah. Assalamualaika ya ikhwatal Iman warohmatullah wabarokatuh. Salam kebahagiaan untuk hati-hati yang pagi ini terbangun dengan seberkas cahaya harapan untuk kembali memaknai setiap helaan nafas yang tersia-siakan dimassa kemarin yang telah terlewati. 

Serangkaian kata ini datang kepadamu tanpa paksaan, tanpa keraguan dan tidak ada siapapun yang mampu menolaknya. Telah tertulis sebagai takdir bagi hati yang mencari kebahagiaan yang sejati, yaitu syurga sebelum pintu kebahagiaan abadi itu terbuka bagi jiwa-jiwa yang tenang kelak. 

Beruntunglah orang-orang beriman yang telah menyibakan rahasia dan menemukan kebahagiaan dihatinya, hingga ia terpancar diwajahnya dan menularkan kebahagiaan dengan membahagiakan wajah-wajah lain, dengan senyumnya, dengan jemarinya, dengan semangatnya, dengan perkataannya, dengan sikapnya, dengan karakternya, dengan pertemuan, perpisahan bahkan dengan keberadaan atau ketiadaannya.

Bahagia, siapakah yang bisa mencuri kebahagiaan itu setelah ia bersenggama didalam hati dan jiwa seorang beriman?

Bahagia, perangkat apakah saja yang dibutuhkan untuk bahagia?

Sungguh, seorang beriman itu berhaq dan layak bahagia disetiap langkah dan urusannya. Dalam kesenangan dan kesedihannya, dalam keteraturan harapan dan ribuan kemungkinan yang tidak pernah diketahuinya. 

Salah satu dinding penghalang yang menghijab kebahagiaan seorang muslim adalah adanya ketakutan dan kekhawatiran yang bergetar dihatinya, tentang sesuatu di dunia ini. 

Takut adalah sebuah situasi dimana kita menyadari sebuah bahaya didepan, jika kesadaran itu salah maka kehidupan seorang manusia akan terhalang dan ia merasakan kesempitan yang memenjaranya. Inilah sebuah sudut yang harus direnovasi dalam istana hati kita, karena kesadaran yang salah itulah pangkal atau inti dari kekecewaan, keterasingan, keluhan, marah, kekhawatiran bahkan penyakit psikis dan fisik yang membawanya kejurang putus asa yang dalam. 

Siapakah yang peduli saat kita terperosok dijurang putus asa, adakah tumpukan buku itu atau segerombolan kata nasihat bisa mengangkatnya atau syaitan-syaitan yang akan terus membelenggu dan mengikatnya, menjerat kakinya atau bahkan menindih punggungnya, memegang ubun-ubunnya seakan bisikan berulang “Sudahlah…”

Lalu perangkat apakah yang dibutuhkan untuk bangkit dari jurang itu?

Hal yang pertama adalah mengetahui penyebabnya; dia adalah ketakutan yang salah. Seandainya dunia ini penjara, maka yang harus dilakukan adalah bukan cara untuk keluar dari penjara itu namun bagaima cara untuk mengubah penjara itu menjadi syurga sebelum syurga kebebasan yang sesungguhnya. 

REHAB HATI QURANI, 

adalah ultimate solution, solusi sehat untuk umat dengan mendalami berbagai tehnik sederhana untuk renovasi, membersihkan hati dengan self healing ruqyah syariyyah, dan kemudian membangunya dengan pondasi tauhid lalu dibentengi dengan sunnah sebagai garansi agar kesembuhan permanent. 

Ini adalah pendekatan dan pengenalan ruqyah syariyyah sebagai pengobatan yang utama dan pertama bukan pengobatan alternatif untuk menuntaskan brbagai problematika hati dan belenggu sihir, menyirnakan kesusahan, memberdayakan dan mengubah energi kekecewaan, memaafkan dengan sempurna, tajkiyyah an naffs.. disempurnakan dengan buku spektakuler Quranic Healing Technologi Ust Perdana Akhmad.